TERLERAI

10 0 0
                                    


Terlerai sudah ikatan cinta yang dulu pernah terangkum dari rupa dua insan

Yang pernah saling menukarkan kecupan di punggung jari-jemari yang saling tergenggam

Masing-masing dari kita enggan untuk terbuka perihal hilangnya kenyamanan

Hingga pada akhirnya terucaplah mantra perpisahan


Ruang sendirimu di penuhi kenangan dan isak tangis yang tak berkesudahan

Begitu juga aku, terbujur lesu di depan perapian nestapa bersama sisa senyummu yang kian memudar

Hampir sepekan kita berada di dalam keterambangan ketidakpastian

Rasamu dan rasaku perlahan-lahan di cabut oleh keterbiasaan

Pelangi mulai mengudara di matamu yang jelita

dan segelas kopi kini menjadi teman berbincangku di kala pahit itu kembali terasa


Kita punya cara yang berbeda untuk bisa saling meniadakan

Salah satunya dengan merasakan jatuh cinta kembali, itu yang kau lakukan sekarang

Sedangkan aku masihlah memilih untuk menikmati wujudmu yang aku tuangkan ke dalam kopi

Pahitnya perpisahan dan manisnya kenangan, bersenyawa masuk ke dalam tubuhku

menjadikanmu sebagai sosok yang masih aku rindu


Pada akhirnya aku gagal untuk meniadakanmu dari ingatan dan kerinduan

Terlihat jelas bahwa akulah yang lebih besar merasakan kehilangan

dan kau kembali bersanding dengan seseorang yang katanya mampu membuatmu bangkit dari keterpurukan

Selamat atas kisah cintamu yang baru dan semangat untuk aku yang sulit melupakanmu


Toboali, 20 mei 2020

Tulisan TanganWhere stories live. Discover now