46. Menuju Pernikahan

Začít od začátku
                                    

Hoho, ternyata Pak Naga termakan bualannya.

Senja : asal Bapak tahu, gara-gara Bapak saya jadi senyum-senyum sendiri

Senja : Kalau saya dikira gila karena senyum-senyum sendiri bagaimana? Bapak harus tanggungjawab pokoknya!!

Senja ingin tahu bagaimana reaksi Pak Naga saat membaca balasan pesannya. Tapi, ia sudah menunggu sejak lama, tidak ada tanda-tanda balasan dari Pak Naga.

Gadis itu menghela napas dalam, ternyata menggoda Pak Naga tidak semudah apa yang dipikirkannya. Ilmu gombal-menggombalnya ternyata belum tinggi. Mungkin nanti Senja akan belajar lebih dalam lagi pada Claris yang ternyata pintar sekali gombalin anak orang.

Suara ketukan di pintu kamarnya membuat Senja sejenak melupakan ponselnya. Gadis itu langsung mendekat dan membuka pintu kamarnya.

Alangkah terkejutnya dia saat melihat Pak Naga berdiri di sana.

"Saya tidak punya obat untuk meredakan senyum kamu, Senja. Karena itu saya datang ke sini untuk membantu memperbaiki keadaan kamu. Apa syndrome senyum berlebih itu begitu menyiksa kamu? Kalau benar, saya akan memanggil psikiater untuk kamu."

Senja melongo.

Pak Naga ini ngomong apa?

Benar-benar Naga jadi-jadian tidak peka! Untung Senja cinta!

•••♥•••

"Hello, Mbak Senja yang mau nikah!"

Senja terkikik pelan saat Riana menyapanya dengan wajah masam. Sahabatnya itu masih ngambek gara-gara dia tipu.

Sekitar seminggu atau sebulan yang lalu, pokoknya pada masa-masa itu—Senja sudah menjelaskan semuanya pada Riana dan Azzura. Menjelaskan sekaligus mengklarifikasi hubungannya dengan Pak Naga.

Seperti yang ia duga, reaksi mereka tentunya sangat terkejut bukan main. Bahkan selama berhari-hari mereka ngambek karena kesal ditipu oleh Senja.

Namun, Senja sudah berusaha memperbaiki hubungannya dan sahabat-sahabatnya lagi. Sekarang hubungan mereka membaik, ya walaupun Riana masih kesal setengah mati padanya.

"Gimana rasanya habis dari Jogja? Tambah adem hatinya," celetuk Riana agak sinis. Riana memang belum bisa bersikap baik-baik saja setelah ditipu Senja. Rasanya masih sakit astaga. Apalagi Senja aktingnya mengagumkan sekali. Dirinya saja tidak sampai mengira kalau semuanya itu hanya pura-pura.

Ekspresi Senja menyendu, gadis itu duduk di sebelah Riana. Tangannya melingkar di lengan Riana, gadis itu menyandarkan kepalanya di pundak Riana. "Aku benar-benar minta maaf, Na. Maafin aku karena aku udah bohong sama kamu. Aku punya alasan khusus ngelakuin itu, dan kamu udah tahu itu, 'kan?" ujarnya sendu, sembari menatap wajah Riana yang enggan menoleh padanya.

Riana berdecak pelan, gadis itu menjitak kepala Senja sekuat-kuatnya. "Lo bener-bener ya, Ja! Bikin gue emosi mulu bawaannya!" bentaknya kesal.

Senja melongo di tempatnya, gadis itu melepaskan pelukannya dan mengelus kepalanya. "Kamu marah akut sama aku?" tanyanya dengan wajah begitu polos, seperti minta dilindes truk.

Naga Senja (Segera Terbit) Kde žijí příběhy. Začni objevovat