42. Raga

4.5K 304 12
                                    

"Mereka yang serupa bukan berarti sama."

•••♥•••

Kedua bola matanya melotot saat melihat sosok Naga yang berdiri tegak di sampingnya. Pria itu sangat persis seperti Naga-nya, benar-benar mirip! Namun, bukannya Naga sedang ditangani di dalam sana, ya?

"Saya Raga, bukan Naga," jawab pria itu yang sepertinya tahu isi kepalanya.

Bibir Senja terbuka ingin bersuara, tetapi otaknya mencegahnya. Gadis itu teringat akan ucapan Naga beberapa bulan lalu. Naga memiliki seorang kakak, tetapi kakaknya tidak tinggal bersama kedua orangtuanya, melainkan tinggal di luar kota bersama istrinya.

Aish! Jadi, selama ini ia salah paham dong dengan Naga. Pantas saja waktu itu Naga mengelak kalau Naga tak pernah berkencan dengan siapa pun di taman hiburan. Senja meringis, ternyata orang yang berkencan dengan gadis lain itu adalah 'Raga' bukan 'Naga', dan jangan bilang ... perempuan waktu itu yang berada di rumah Naga adalah istri Raga.

"Halo, Darling. Bagaimana keadaan, Naga?"

Suara seorang perempuan yang terdengar tak asing tiba-tiba menyapa indra pendengarannya. Senja kontan menoleh pada sumber suara, matanya melotot saat melihat sosok perempuan itu. Astaga, tebakannya benar ternyata.

Senja merasa bodoh sekali, kenapa pada waktu itu dia langsung pergi? Kenapa waktu itu dia tidak meminta penjelasan pada Naga saja? Kalau itu terjadi 'kan pertengkaran tempo hari tidak akan pernah terjadi.

"Dia masih ditangani dokter." Sosok yang begitu mirip dengan Naga itu mendekati perempuan itu, dan merangkul mesra pinggang perempuan yang tak lain adalah istri sahnya. "Bagaimana keadaan anak kita?"

Napas Senja tercekat saat mendengar pernyataan dari Raga itu. Selama ini dirinya benar-benar dirundung kesalahpahaman yang teramat besar. Itu semua karena ia terlampau takut bertanya, dan takut terluka nantinya.

"Baik-baik saja," jawab perempuan itu dengan senyum manisnya. Perempuan itu lantas menoleh pada Senja dan tersenyum kecil, ia mendekat perlahan, mendekati gadis yang tampak rapuh di matanya. "Mahasiswa-nya Naga, ya?" ujar perempuan itu disertai seringaian.

Senja mengangguk pelan, lalu beberapa saat kemudian gadis itu menggeleng. Sungguh, Senja bingung harus berlaku seperti apa saat ini.

"Sudahlah." Perempuan itu menenangkan Senja, dan merangkul pundak gadis itu. "Lebih baik kita duduk, dan tenangkan dirimu terlebih dahulu. Pasti kau sangat terluka bukan, melihat Naga-mu terluka?"

Ternyata perempuan itu tahu segalanya.

•••♥•••

"Minumlah."

Saat ini Senja sedang duduk manis di salah satu bangku rumah sakit. Gadis itu duduk ditemani oleh Raga, Rian, dan juga istri Raga yang ia ketahui bernama Reanna.

Sejujurnya, Senja tidak enak hati karena sudah berpikiran tidak-tidak pada Reanna dan juga Naga. Itu semua salah dirinya karena seenaknya menyimpulkan segalanya, padahal dia tidak tahu kebenarannya.

Perempuan itu juga begitu baik padanya, Reanna mencoba menenangkannya, dan memahami perasaannya sebagai seorang perempuan ini.

Naga Senja (Segera Terbit) Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum