16 - Menetap pada Satu Hati

824 84 17
                                    

Hai❤️

Sebelumnya aku banyak-banyak minta maaf sama kalian semua karena baru update. Soalnya kemarin story GHEVAS ada kendala teman-teman. Aku udah ngetik tiga kali. Dan setiap aku ngetik kalo aku keluar apk itu semua paragrafnya hilang. Maaf yah:(

Happy reading all.

***

Pernah tidak kalian merasa ingin marah tapi kalian juga merasa itu lebih baik dipendam?

Ingin cemburu tapi takut mengganggu?

Itu yang Ghesya rasakan sekarang. Tidak sengaja cewek itu lewat di depan kelas Javas. Ia baru kembali dari ruang guru.Ghesya memelankan langkahnya dan melihat pemandangan yang lagi-lagi membuatnya panas. Dua orang yang saling kejar-kejaran seperti memperebutkan sebuah buku. Tubuh si cowok yang lebih tinggi membuatnya terlihat seperti sedang memeluk si cewek. Ghesya menarik napas panjang dan menghembuskannya pelan. Ingin sekali menghampiri mereka dan berkata bahwa Ghesya tidak suka. Tapi, Ghesya takut mengganggu. Cewek itu segera melangkah meninggalkan pemandangan itu.

"Loh, Ghesya," panggil Awa.

Di hadapan Ghesya ada Awa, Yoyo, dan Praka yang sepertinya baru kembali dari Kantin.

Ghesya menghentikan langkahnya. "Hai,"

"Nggak masuk dulu gitu ketemu Javas?" tanya Awa.

"Udah ketemu kok," jawab Ghesya.

"Oh begono," Awa mengangguk-anggukan kepalanya.

"Javas balikin!!!"

Semua menoleh. Pandangan tertuju pada Javas dan Naomi yang masih dalam posisi seperti tadi. Javas terlihat bahagia. Tertawa tanpa beban sedikitpun.

"WOI JAVAS!" teriak Yoyo.

Javas berhenti dan Naomi segera merampas buku yang berada di tangan Javas. Cowok itu mengerutkan dahinya saat melihat Ghesya bersama teman-temannya. Sementara Naomi langsung masuk kelas tanpa memperdulikan mereka. Sepertinya, cewek itu kesal karena Javas mengganggunya.

"Sejak kapan kalian di sini?" Javas mendekat pada mereka.

"Sejak lo main kucing tikus sama itu cewek. Lagian ngapain sih? Hampir tiap hari dah gangguin si Naomi," ujar Awa membuat Ghesya tiba-tiba menunduk.

Javas yang sadar akan keberadaan Ghesya pun langsung menginjak salah satu kaki Awa.

"SAKIT ELAH!" teriak Awa.

"Skuy lah masuk kelas. Gue tadi beli gorengan. Makan lagi kita," ujar Yoyo. Karena Yoyo tahu bahwa Javas dan Ghesya memerlukan waktu untuk bicara berdua.

"Ayo masuk," Praka mendorong kedua temannya untuk masuk ke dalam kelas.

"Sya," panggil Javas dengan suara pelan.

GHEVASWhere stories live. Discover now