Selamat membaca semuanya❤️
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak ya✨🎶BBB - Bukan Bintang Biasa🎶
*****
Sejak pagi tadi, Ghesya belum keluar kamar untuk menemui siapapun. Sekarang sudah sore membuat Ghesya lebih memilih berdiam di kamar. Pintu tidak ia kunci karena merasa repot harus membuka-tutupnya jika ada orang yang ingin masuk.
Hari ini adalah hari kelahiran Ghesya. Namun, Ghesya tidak mendapatkan ucapan apapun dari orangtua, temannya, ataupun dari Javas yang ditunggu-tunggu. Semua orang seperti mendadak amnesia. Ghesya geram namun tetap diam. Menurutnya tidak ada yang berkesan hari ini. Ridho dan Lili malah memilih pergi. Katanya ada urusan. Ghesya menghembuskan napas kesalnya. Urusannya lebih penting dari Ghesya kah?
Sekali lagi Ghesya membuka ponsel. Satu kata yaitu sepi. Arinda pun tak ada tanda-tanda akan datang kerumahnya.
"Mereka lupa apa gimana sih?"
"It's my birthday woy!"
Suara ponsel berbunyi, Ghesya segera melihatnya. Ternyata ada panggilan dari Javas. Rasa bimbang ingin mengangkat panggilan itu. Ghesya terlalu kesal namun penasaran juga.
"Angkat aja deh. Takutnya ada apa-apa,"
"Halo?"
"Halo sayang? Kamu di mana?"
Ghesya memutarkan bola matanya malas. "Di rumah,"
"Siap-siap gih. Dandan yang cantik ya? Nanti ikut aku ke suatu tempat,"
"Mau kemana emangnya?"
"Udah siap-siap aja. Aku tutup ya? Nanti aku jemput. Buruan,"
"Javas! Mau kem.."
Sambungan terputus.
"Ini Javas apaan sih! Suruh siap-siap tapi nggak kasih tahu mau kemana," gerutu Ghesya.
***
Sesuai dengan apa yang Javas perintahkan, kini Ghesya sudah duduk manis di depan meja rias. Perempuan itu terlihat cantik dengan balutan dress coklat tua pemberian Lili. Serta tak lupa make up tipis yang begitu menarik. Ghesya sudah siap menunggu jemputan.
Javas mengatakan bahwa akan menjemput Ghesya. Namun laki-laki itu belum juga menampakkan batang hidungnya. Mungkin sebentar lagi. Dan untuk kesekian kalinya Ghesya memperhatikan penampilannya.
Perfect.
"Itu Javas?" kata Ghesya saat mendengar suara klakson mobil dari bawah. Dengan cepat Ghesya berjalan keluar kamar. Menuruni anak tangga dan sampai di depan pintu. Tunggu ... kenapa Ghesya jadi gugup seperti ini? Padahal bukan pertama kalinya bertemu Javas. Tapi gadis itu seperti merasakan aura yang beda.
Mata Ghesya dan Javas bertemu. Demi apapun Ghesya sempat terdiam sebentar karena Javas. Laki-laki itu terlihat sangat tampan. Dengan balutan kemeja berwarna army. Apalagi saat dia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana dan menyilangkan kakinya.
YOU ARE READING
GHEVAS
Teen Fiction[ℂ𝕠𝕞𝕡𝕝𝕖𝕥𝕖𝕕] [𝓟𝓾𝓫𝓵𝓲𝓼𝓱𝓮𝓭: 30 𝓐𝓹𝓻𝓲𝓵 2020] -𝒟𝑒𝓈𝒻𝒾𝓀𝒶 𝒜𝓇𝒹𝑒𝓇𝒶 - "𝘋𝘪𝘢 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪 𝘭𝘶𝘬𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪𝘨𝘶𝘴 𝘱𝘦𝘯𝘺𝘦𝘮𝘣𝘶𝘩 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘥𝘪𝘢𝘮," ••• Kamu cari cerita tentang badboy yang bertemu goodgirl...