Hallo ...
Klik tombol vote sebelum membaca dan berikan komentar kalian setelah membaca, ya ...Selalu jaga kesehatan semuanya:*
Happy reading all ...
***
Ghesya mengoceh tak jelas selama berjalan di koridor dengan kedua tangan terkepal di samping. Arinda hanya diam saja mengikuti kemana temanya ini akan pergi. Salah sendiri tadi malah meninggalkan Javas. Sakit hati sendiri 'kan akhirnya.
Arinda tahu Ghesya sekarang sudah berani. Tidak se-diam waktu itu. Kemajuan yang baik. Tapi, masalahnya mereka sekarang sudah sampai di koridor yang sepi. Tidak ada siswa yang lewat sini. Menyeramkan.
"Mau sampe kapan lo ngoceh nggak jelas sementara Javas seneng-seneng sama cewek lain?" tanya Arinda membuat langkah Ghesya berhenti.
"Lo tahu nggak? Itu pelakor songong! Bisa-bisanya dia yang nyolot depan gue. Males banget!"
"Pelakor apaan? Lo berdua 'kan belum nikah?"
Ghesya berdecak, "Terserah! Ish, seharusnya Javas nyusul gue dong! Malah dibiarin!"
"Udah deh, Sya. Mendingan sekarang ke kantin yang lain aja. Gue laper. Urusan Javas belakangan,"
"Nggak bisa gitu dong!"
Arinda menunjukkan senyum terpaksa. Jengkel dengan Ghesya yang ingin rasanya ia jadikan adonan kue saat ini.
"Lo mau sahabat lo mati di sini?"
"Ish! Ngomognya kejauhan,"
"Ayooo!!! Ke kantin!!!"
"Gue nggak mau kemana-mana sampe Javas nyusul gue ke sini," ujar Ghesya membuat Arinda geregetan sendiri.
"Lo boleh pergi. Biar Ghesya sama gue,"
Ghesya dan Arinda menoleh. Keduanya sedikit terkejut saat Javas benar-benar menyusul Ghesya ke sini. Ternyata cowok ini gentle. Tidak meninggalkan pacarnya berasama cewek lain.
"S-serius nih?" tanya Arinda dan Javas mengangguk.
Arinda memeletkan lidahnya pada Ghesya lalu berlari meninggalkan keduanya yang mendadak diam. Ghesya masih menyembunyikan raut wajah senangnya sedangkan Javas sudah bersandar di dinding dengan kedua tangan berada di saku celananya.
"L-lo ke sini emang nggak makan?" tanya Ghesya.
"Sudah selesai. Lo ngapain ke sini?"
"Gue tadi mau ke kantin bareng Arin. Cuma ya ..."
"Nunggu gue?"
Ghesya menganga. Sudah jelas-jelas tadi Ghesya yang mengatakan kalau ia ingin disusul oleh Javas. Sekarang jadi malu sendiri.
"Nggak!"
"Padahal nunggu gue. Takut Javasnya diambil orang,"
YOU ARE READING
GHEVAS
Teen Fiction[ℂ𝕠𝕞𝕡𝕝𝕖𝕥𝕖𝕕] [𝓟𝓾𝓫𝓵𝓲𝓼𝓱𝓮𝓭: 30 𝓐𝓹𝓻𝓲𝓵 2020] -𝒟𝑒𝓈𝒻𝒾𝓀𝒶 𝒜𝓇𝒹𝑒𝓇𝒶 - "𝘋𝘪𝘢 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪 𝘭𝘶𝘬𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪𝘨𝘶𝘴 𝘱𝘦𝘯𝘺𝘦𝘮𝘣𝘶𝘩 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘥𝘪𝘢𝘮," ••• Kamu cari cerita tentang badboy yang bertemu goodgirl...