PART 19 × Who is Ardanis?

11.9K 1.4K 308
                                    

Warning! No spoiler!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Warning! No spoiler!

ᝣ•BM | PR•ツ࿐

Yang dilakukan Laiv di meja beberapa saat lalu terlintas di benak Aquinsha. Gadis itu berdiri di pintu balkon seraya melihat langit malam. For God's sake, untuk mempercayai kata-kata pria itu sekarang terasa amat berat. Luka yang dia berikan mengikat keraaguannya semakin kencang.

Aquinsha melirik ke bawah. Mereka masih menikmati waktu kebersamaan di halaman. Suara-suara riang mereka terdengar sampai ke atas. Aquinsha pamit ke kamar dengan alasan palsu ingin tidur. Dia hanya merasa tidak nyaman berada di tengah suasana indah, tapi hati dan pikirannya tidak sejalan. Mata gadis itu menyipit, di antara mereka ada satu orang yang hilang. Kemana Laiv?

Knock! Knock!

Pintu kamarnya terketuk. Aquinsha menoleh ke belakang. Di tatapnya pintu itu beberapa detik. Lalu melangkah tuk membukanya. Benar dugaannya, si keparat Laiv Mackenzie.

Laiv bertanya, "Aku tidak menganggumu, kan? I know you don't sleep. Aku lihat kau berdiri di pintu balkon."

"Kau mengangguku," sambar Aquinsha.

Tanpa permisi Laiv masuk begitu saja. Sampai menabrak pundak Aquinsha. Gadis itu menahan kesalnya.

"What do you want?" tanya Aquinsha.

Laiv meliriknya. "Bukankah kau mau tahu soal Ardanis?"

Aquinsha sengaja melebarkan pintunya dan melangkah mendekat. Laiv melirik pintu seraya duduk di sofa.

"Chill. I'll not fuck you as before in my walk in closet," kata Laiv, "and I apologize for that."

Aquinsha duduk di tepi ranjang. "Who is Ardanis?"

Laiv menarik nafas dan menggoda gadis itu, bila ia sudah tidak sabar lagi mendengar suaranya dalam durasi yang lama. Aquinsha dengan ketus membalas rasa percaya diri pria itu dengan menohok. Aquinsha bilang, Ardanis jauh lebih menarik darinya, lebih misterius. Laiv hanya tersenyum menanggapinya.

"Bagaimana dia muncul dan mengejarku, membuatku sangat penasaran tentang dokter itu," gumam Aquinsha.

Laiv terkejut. "Bagaimana kau tahu dia dokter?"

"Waktu aku memeriksa kehamilan, aku tidak sengaja bertemu seorang dokter pria di rumah sakit. Pria yang kau sebut Ardanis."

"Oh, God. Aku yakin pertemuan kalian waktu itu bukan kebetulan. He planned it. Dia mulai menunjukan diri di depanmu dan tanpa kau tahu, dia menandaimu sejak hari itu," papar Laiv.

Brothers MackenzieWhere stories live. Discover now