PART 16 × Forewarn

10K 1.4K 329
                                    

Matahari berada di atas kepala. Langit biru dengan angin yang tidak berhenti berhembus, membuat cuaca tidak terasa panas. Pria itu menuruni tangga teras villa dengan langkah cepat.

"Where are you going?" Claus menutup pintu mobil. Dia baru sampai villa.

Laiv menoleh. "I have business, Claus."

Tanpa balasan dan satu patah kata lagi. Laiv masuk ke mobilnya dan melaju meninggalkan villa. Laiv mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, sembari melihat ke arah sisi kanannya beberapa kali untuk memperhatikan setiap bangunan villa yang dilewati. Mobilnya berhenti di depan gerbang villa yang berjarak delapan menit dari villa pribadinya.

Laiv keluar dan menghubungi seseorang. "Aku sudah di depan. Get out quickly, bitch!"

Tak berselang lama, pintu gerbang terbuka dan datanglah Sveta Blaxton. Sepertinya kejadian tidak mengenakan pagi itu di mansion Rex tidak mengenai pikiran gila Laiv, dia masih berani menemui Sveta.

"Aku sudah bilang, aku tidak mau kita bertemu lagi," ucap Sveta.

"Me too," balas Laiv. "Tapi sejak kita bertemu di Beverly Hills, kau membuat usahaku melupakanmu berantakan. Aku terus memikirkanmu sejak saat itu."

"Seharusnya kau tidak menemuiku malam itu, Laiv. Konyol, kau membawaku untuk bercinta denganmu."

"I miss you, that's why. Kau bahkan tidak menolak."

Sveta terdiam. "Kau ... kau tahu aku suka seks."

"I know, dulu kita sering melakukannya dan itu hal yang aku rindukan. Do you wanna fuck me again, baby girl?" Laiv merengkuh pinggang Sveta untuk memeluknya, namun Sveta mendorongnya.

PLAKK!!!

Dan menamparnya. Laiv tertawa hambar.

"Katakan saja kau sengaja muncul agar kau kembali padaku. You wanna come back to me, baby girl?" ucap Laiv dengan seringaiannya.

Sveta menatapnya kesal. "Shut up, Laiv! Berhenti menemuiku! Atau calon istrimu itu akan merobek leherku."

Laiv mengernyit. "What did you say?"

"Kau dan Aquinsha akan menikah. Itu benar?" tanya Sveta.

Laiv tidak menjawab. Sveta berbalik dan akan pergi. Belum ada rasa ingin berhenti bicara dengan gadis itu, Laiv menarik Sveta dan mendorongnya ke badan mobil. Dalam gerakan cepat, Laiv mendaratkan bibirnya ke bibir Sveta dan memagutnya. Lalu melepas ciumannya dan mengusap rambut gadis itu, kemudian memeluknya. Sveta diam tak bergerak.

"Siapa yang mengatakannya?" tanya Laiv.

Pandangan mata Laiv teralihkan, ia melihat sebuah mobil tak jauh dari villa Sveta berputar balik dengan terburu-buru dan melaju dengan kecepatan sedang. Laiv melepas pelukannya.

Sveta bilang, "Aquinsha. Pagi itu tiba-tiba dia muncul saat aku ingin pergi dari mansion Rex."

Laiv tercenung.

"Dia mengancamku dengan pisau, dia terlihat berbeda sekali."

Laiv masih diam.

Sveta menghela nafas dan memegang tengkuknya. "Aquinsha membuatku merinding."

Tanpa pamit, Laiv pergi. Sveta mengerutkan kening, dia menatap mobil mantan pacarnya sambil masih memegang tengkuknya. Tidak bohong, Sveta merinding mengingat bagaimana Aquinsha mengancamnya.

Brothers MackenzieWhere stories live. Discover now