PART 08 × Thwack

11K 1.4K 156
                                    

Brooklyn, New York.

Elroy memarkirkan jeep-nya sembarangan di depan pelataran gedung LaMkzie, ia sampai menjadi pusat perhatian. Semakin di perhatikan ketika tingkahnya terlihat terburu-buru dan wajahnya menyimpan amarah. Elroy tidak sabar berada di dalam lift, ia terus melihat gerakan angka lantai gedungnya.

"Two more ... come on!" ucapnya sendirian.

Setelah sampai Elroy melangkah lebar melewati koridor dan tangannya segera membuka salah satu pintu ruangan. Ia diam dan nafasnya terengah-engah, ruangan dengan skala luas tersebut sepi. Elroy menutup pintunya dan kembali berjalan, ia berpapasan dengan salah satu karyawan.

Elroy menghentikan pria itu. "Hey, sorry ... apa kau tahu dimana Laiv?"

"Dia ada meeting dengan..." Belum selesai orang itu menjawab, Elroy pergi begitu saja.

Seperti dikejar waktu, Elroy melirik setiap pintu. Sebab dia sudah lama tidak mengunjungi perusahaan kembarannya, ia lupa dimana ruangan meeting-nya. Elroy sampai di pintu itu.

"Highest marketing scale ..." Laiv menjeda ucapannya. Matanya tertuju ke pintu yang terbuka. "El?"

Laiv berdiri di depan layar proyektor, di hadapan sekretaris juga beberapa karyawan. Mereka sama-sama terkejut dengan kedatangan saudara kembar CEO mereka. Elroy masuk dan lantas meminta mereka keluar, kecuali Laiv.

"What are you doing?" ucap Laiv. "Aku sedang bekerja. Jangan bermain-main di sini!"

"Kalian pergilah! Tolong, pergi atau aku dorong kalian semua!" ancam Elroy.

Laiv menarik pundaknya. "Kami sedang bekerja. Kau tidak hak untuk menghentikan ini, okay? Go home!"

Elroy menatap tajam Laiv. "Ya cuma kau yang punya hak di sini. So ask them to come out. Can you?"

Laiv diam dan kemudian menuruti kemauan Elroy, ia meminta mereka pergi. Setelah ruangan sepi. Laiv kembali menjauh dari Elroy dan mematikan layar proyektor yang ia gunakan sebelumnya. Elroy tidak melepas sorot tajamnya pada Laiv.

Laiv menghela nafas. "Well, apa yang membawamu sampai melakukan ini?"

Tiba-tiba saja Laiv merasa kerahnya di tarik dan pukulan keras mendarat di rahangnya. Laiv terkejut, sedikit membelalak matanya kepada Elroy.

"El, sungguh kau yang barusan memukulku? Damn dude! What's wrong with you?" Laiv memegang rahangnya yang sakit.

Elroy tersenyum kecut. "Dua kali kau bertanya dengan pertanyaan yang seharusnya tertuju padamu."

"What? I don't understand."

"Apa yang membawamu sampai melakukan itu? What's wrong you?" Elroy melangkah mendekat.

Laiv mengerutkan dahi. Elroy sudah berdiri di hadapannya. Mata Laiv menatap mata Elroy secara bergantian, mencaritahu lebih dalam apa yang terpatri di matanya.

Elroy mengetatkan rahangnya. "Apa yang kau lakukan pada Aquinsha?"

Mendengar nama Aquinsha, Laiv mendadak membeku. Tapi ia mencoba untuk tetap santai.

"Memangnya apa yang kau tahu sampai kau bertanya seperti itu?" Laiv balik bertanya.

Elroy tertawa hambar. "You really raped her?"

Laiv tersenyum. "Oh, dia sudah cerita padamu."

Elroy berharap apa yang Aquinsha katakan tidak benar. Namun mendengar jawaban Laiv barusan, Elroy cukup mengerti. Ini benar.

Brothers MackenzieWhere stories live. Discover now