PART 28 - Perlahan menjauh

393 40 0
                                    

Budayakan komen setelah baca
Dan vote sebelum baca 😊


SELAMAT MEMBACA


"Aku tau,ada hal yang harus lebih kamu prioritaskan dibanding aku. Jadi aku mencoba untuk tak egois."

"Kamu tunggu di sini ya, nanti aku balik lagi nganterin kamu pulang." ucap Alta dengan tangan di genggaman Ara. Ara pun menonton drama di depannya dengan sinis dan segera menjauhkan Alta dari Zora.

Alta merasa berat meninggalkan sang kekasih, tapi dia tidak bisa apa-apa. Sehingga tarikan Ara membuatnya mau tidak mau mengantarkan gadis itu pulang.

Maafin gue, Zo.

•••

Zora masih di sana, menunggu dan menunggu Alta menjemputnya. Hujan mulai turun saat Zora keluar dari cafe, seolah tahu suasana hati Zora. Sedari tadi Zora mencoba untuk meneguhkan hatinya, dia tidak mau gegabah.

Sudah terhitung 1 jam setengah Zora berdiam diri menungggu Alta dengan hujan yang masih turun deras. Zora menghela nafas berat, dia pasrah sekarang.

"Alta kemana ya, katanya mau balik lagi." gumam Zora. Gadis itu mengusap lengannya karena kedinginan.

"Udah mau dua jam, gue telepon bang Sam aja deh." Zora membuka ponselnya dan langsung menelpon Samsul a.k.a Abrisam.

"Halo bang," ucap Zora saat sambungan teleponnya tersambung.

"Kenapa, Dek? Takut di rumah?" tanya Sam dari seberang sana.

Zora meringis, dia lupa bahwa ini sudah lewat jam kesepakatan. Pasti Sam mengira bahwa dia sudah pulang.

"Emm....bang Sam..."

"Jemput, Zo" Lanjut Zora dengan suara kecil sehingga tidak bisa didengar oleh Sam karena derasnya hujan.

"Apa, Dek?"

"Eh, bentar bentar ada suara hujan." gumam Sam.

"Ya Allah, Dek lo di mana? Belum pulang?" tanya Sam khawatir.

"Belum," cicit Zora.

"Di mana?" tanya sam dengan nada datar. Zora tau pasti abangnya itu marah.

"Apanya?" Maafkan otak Zora yang tiba-tiba lemot ini.

"Kamu di mana?" ulang Sam sabar, dia tahu pasti Zora sedang mode lemot.

"Kafe xxxx."

"Otw." Setelah Sam mengatakan itu sambungan telepon putus. Zora lagi-lagi menghela nafas berat, dia masih tak percaya dengan keadaan yang sekarang.

"Kenapa Ara jadi berubah gitu?" Zora tak habis pikir dengan tingkah sahabatnya akhir-akhir ini. Zora terus saja berpikir sambil melamun hingga tak sadar ada sebuah mobil yang berhenti di depannya.

Tinnn!

Zora tersentak saat mendengar bunyi klakson. Gadis berkacamata itu tak sadar sedari tadi Sam menunggu di sana tanpa memanggil Zora.

"Siapa kamu?" tanya Zora ketakutan.

"Ya Allah, Dek, ini abang. Abrisam Bryan Alvaro, cowok terganteng, tertampan, terbaik, tidak sombong, rajin menabung." ucap Sam dengan percaya diri sambil menunjukkan senyum mematikannya.

Bukannya terpesona, Zora justru mengendikkan bahunya. Zora sudah hapal dengan tingkah abangnya yang fuckboy ini.

"Zo kira penculik" ucap Zora santai sambil masuk mobil.

ALTAZORA (Complete)Where stories live. Discover now