PART 22 - Percikan

494 59 1
                                    

Jangan lupa baca sebelum komen
Dan vote setelah baca🙂


SELAMAT MEMBACA


"Aku menunggumu menjelaskan semuanya, aku tak mau pikiran ku membuat hubungan ini berakhir."

Semenjak kejadian kemarin, hubungan Ara dan Zora semakin merenggang. Mereka berdua tidak saling sapa walaupun berdekatan. Ara selalu mengabaikan Zora. Seperti saat ini, Zora sedang berlari mengejar Ara yang meninggalkannya.

"RAAA TUNGGUIN GUE!"

"RA PLIS TUNGGUIN DULU!"

"ARA LO DENGER GUE NGGAK SIH?"

"PLISS RAA." Ya, Zora berteriak sambil berlari. Bisa dibayangkan bagaimana capeknya seorang Zora Syafira Latisha.

"Ra dengerin gue dulu." Zora berhasil meraih tangan Ara.

"Plis dengerin penjelasan gue, gue nggak mau ada salah paham diantara kita yang akhirnya bik..." omongan Zora dipotong oleh Ara.

"Berisik!" Ara menghempaskan tangan Zora.

"Ra dengerin gue dulu, gue nggak ada apa-apa sama Arza, Ra."

"Tolong tinggalin gue sendiri." Ara berucap dengan nada datar.

"Raaa pliss..." Zora menggenggam tangan Ara lagi.

"Ganggu!" Ara menghempaskan tangan Zora membuat Zora jatuh terduduk.

Ara berlalu pergi tanpa melihat sahabatnya yang tadi jatuh karenanya itu. Sungguh sebenarnya hati Ara sakit melihat Zora seperti itu. Namun, egonya terlalu tinggi, dia sama sekali tidak menyalahkan Zora. Ara merasa dirinya buruk sekali.

Kebetulan saat Zora jatuh, Arza sedang berjalan bersama temannya dari arah berlawanan. Arza melihat Zora jatuh pun langsung memberitahu temannya.

"Van lo duluan ya, gue ada urusan sebentar." Arza menepuk bahu temannya itu dan langsung menghampirinya Zora yang sudah jatuh dan ditinggalkan oleh Ara.

"Zo, lo nggak apa-apa?" tanya Arza khawatir.

"Gue nggak apa-apa, shhh..." Zora meringis merasakan sakit di kakinya. Sepertinya kakinya terkilir.

Arza khawatir kepada gadis berkacamata di depannya. Tanpa pikir panjang, Arza tiba-tiba mengangkat Zora dan langsung membawanya Zora ke UKS. Sontak semua murid yang kebetulan sedang berada disana berteriak histeris.

"Za turunin gue, malu tau!"

"Diem!"

•••

"Bangsat!" Alta memukul meja kelasnya. Tadinya dia berniat pergi ke kantin, namun perjalanannya terhenti saat melihat kekasihnya di gendong oleh Arza.

"Kenapa lo, Al?" tanya Ady heran melihat Alta yang datang dengan wajah masam.

"Cembukur dia," yang menjawab bukan Alta tetapi Farzan.

ALTAZORA (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang