16. Ciwidey Bandung

14.6K 839 3
                                    

Pagi sekali mereka berangkat. Sekitar pukul lima subuh. Kata Leo itu lebih baik agar mereka bisa mandi air panas di pagi hari. Kanaya masih terkantuk-kantuk, kali ini mereka harus menjemput kekasih Leo dulu--Teh Luna.

Untungnya rumah Luna searah dengan tujuan mereka. Leo menyetir dan Luna duduk di sebelahnya. Sedangkan Kanaya duduk dibelakang bersama Orion.

"Bang beli sarapan kek, Aya lapar tau,"ujar Kanaya mengelus perutnya. Ia sudah tidak jaim lagi dengan Orion. Baginya Orion sekarang adalah teman abangnya bukan lagi dosennya.

"Elah baru keluar setengah jam udah lapar aja lu perut anakonda,"cetus Leo.

"Teh Luna kok betah sih sama bang Leo keripik kentang, pasti jarang di jajani kan sama dia. Udah Aya tebak sih, pelit, medit, ketus, dasar singa hutan!"

Luna bersemu merah, sedangkan Leo mendengus.

"Berhenti di minimarket sih bang, ini beneran Aya lapar tau!"rengek Kanaya.

"Ntar didepan belok kanan Yo,"ujar Rion.

"Loh kok, kan lurus Yon,"kata Leo.

"Belok aja bentar,"jawabnya santai. Kanay sudah menutup matanya, malas melihat Leo.

"Mau beli sendiri atau saya yang keluar?"tanya Orion. Kanaya membuka matanya. Mobil Leo sudah terparkir di depan minimarket. Kanaya tersenyum sumringah.

"Keluar aja, wleee, ada yang jajani Aya,"ledek Leo.

"Teh Luna ayo ikutan, mumpung dibayarin sama sultan Orion,"ujar Kanaya. Orion sudah lebih dulu mendahuluinya.

"Dasar pecinta gretongan,"ketus Leo.

"Bomat!"

"Teteh nunggu disini aja Ya,"ucap Luna.

"Dek, nitip goodday sama roti sobek ya,"ujar Leo memberikan selebaran duit seratus ribu.

"Sisanya beliin cemilan buat teteh kamu juga,"ujar Leo.

"Oke siap,"ujar Kanaya gembira. Ia memasuki minimarket seperti sedang memasuki pintu surga.

Ia mengambil keranjang belanja, memasukkan dua roti sobek, dua roti tawar berselai coklat, tiga berselai pandan, dan dua berselai keju. Kini ia membuka kulkas dan mengambil goodday dan empat susu ultramilk rasa coklat.

"Pak,"panggil Kanaya. Orion menatapnya.

"Mau kopi gak? Nescape atau goodday atau mau indocafe?"tanya Kanaya membaca tulisan kopi instan itu.

"Air mineral aja,"ujar Orion mengambil sebotol Pristine, minuman dengan pH delapan itu.

"Beli banyak aja kali ya biar gak beli-beli lagi disana,"ucap Kanaya.

"Terserah kamu."

Orion mengambil keranjang belanja dan mengangkatnya sedangkan Kanaya mengisi 8 botol Pristine.

"Bapak beli apa lagi?"tanya Kanaya.

"Enggak beli apa-apa."

"Cemilan yuk pak,"ajak Kanaya. Ia mulai mengambil satu per satu, mulai dari krekers keju. Saat tangannya ingin mengambil happytos, Orion mencegahnya.

"Udah segini aja Aya. Kamu mau nyetok makanan sebulan atau gimana sih?"ketus Orion.

"Namanya tamasya pak, wajar ngemil-ngemil gini."

"Tar disana juga banyak cemilan. Kan niat buat nge ganjel,"jelas Orion. Kanaya mencebikkan bibirnya, entah mengapa itu sangat lucu dimata Orion.

"Lagian Aya bawa duit kok, nih seratus di kasih bang Leo." Kanaya berjalan menyusul Orion ke kasir.

Fell for My LecturerWhere stories live. Discover now