7. Kanaya dibully

17.5K 1.1K 21
                                    

Kanaya menatap sebal ponsel di tangannya. Entah gosip dari mana hingga artikel menjijikan ini tersebar ke angkatannya.

"Lo beneran gak ada something sama pak Orion?"tanya Asep.

"Sep!"bentak Fajar.

"Kalian kalo mau percaya sama gosip murahan ini yaudah sana silahkan. Gue gak pernah nuntut kalian buat percaya sama gue,"bentak Kanaya.

"Lagian gak mungkin lah Sep. Lo liat aja di kelas Kanaya sama pak Rion aja udah kaya kucing sama anjing,"jelas Fajar membela Kanaya.

"Gue kucingnya, dia anjingnya,"ketus Kanaya. Ia berdiri hendak pergi.

"Lo mau kemana?"ujar Tita menahan tangan Kanaya.

"Pulang!"

"Ini mata kuliah pak Rion, jan nyari masalah lagi,"ucap Tita.

"Ay, kalo lo gak ngerasa ngapain sembunyi?"tanya Fajar.

"Tumben kali kau benar Jar,"timpal Togar.

"Lo jawab jujur deh.Lo ngapain keluar dari mobil pak Orion?"ujar Bilqis.
Kanaya makin pusing bahkan tujuh keliling. Dari awal dia masuk kuliah, Bilqis selalu aja sinis. Entah apa yang terjadi di kehidupan masa lalu mereka.

"Kalo lo diem aja berarti iya,"lanjutnya lagi.

"Lo kenapa sih Qis? Emang benar atau enggaknya berpengaruh sama kehidupan lo?"ujar Elma.

"Denger ya, gue gak mau kelas kita tercemar cuma karna dia!"tegas Bilqis.

"Gak bakal ngerubah IPK lo juga kali, alay Lo,"ketus Elma tidak terima.

Kanaya memijit keningnya "Demi langit dan bumi gue gak ada something sama pak Orion Bilqis!"ketus Kanaya.

Entah siapa yang memuat artikel dengan hedline menjijikan ini.

SKANDAL DOSEN DENGAN MAHASISWINYA.

Memang sih, artikel ini hanya bisa di liat oleh anak-anak Halogram University saja. Tapi tolong dong, Halogram University itu bukan seluas gedung sekolah saat dia SMA. Orang-orangnya tidak sedikit pengunjung pasar yang sering mamanya kunjungi. Bukan selebar rumah Kanaya juga.

Tita mengusap pundak Kanaya.

"Lo gak layak buat pak Rion,"ujar Bilqis.

"Lo--,"ucapan Kanaya terpotong dengan kehadiran Orion. Mata Kanaya memerah, ia berusaha meredakan panas di kepalanya.

Ia menunduk, menyembunyikan kepalanya diatas meja. Tita menepuk pundak Kanaya "Pak Rion,Ay." Kanaya mengangkat kepalanya. Ia segera menatap langit-langit dengan menjulingkan bola matanya. Tita mengusap pelan paha Kanaya. Ia berusaha menenangkan sahabat di sebelahnya.

Orion mengedarkan pandangannya "Bodoh dan IQ jongkok memang tercipta untuk manusia yang membuang waktu belajarnya dengan sia-sia." Kanaya mengepalkan tangannya. Lagi pula siapa yang tertidur. Kemana mata Orion?

"Kalau kamu datang hanya untuk tidur, lebih baik kamu tidak usah kuliah. Kamu hanya akan jadi sampah di tengah lingkungan kelas kamu."

Sudah cukup, Kanaya sudah tidak tahan lagi. Ia berdiri, tanpa mengucapkan sepatah kata menarik tasnya dan bergegas meninggalkan kelas.

"Siapa yang suruh kamu keluar?"interupsi Orion.

Kelas semakin mencekam. Mereka sedang menyaksikan pembunuh berdarah dingin menyerang lawannya. Bahkan untuk bernafas pun mereka sangat hati-hati, jangan sampai suara nafas mereka merusak adegan didepan.

Kanaya menatap nyalang Orion. Orion membalas tatapan elang yang tak kalah tajam.

"Ini semua karna bapak!"ujar Kanaya dengan air mata yang tidak sanggup ia tahan. Orion mengernyit bingung.

Fell for My LecturerWhere stories live. Discover now