45

226 9 0
                                    

Pagi ini aku sudah berkutat dengan bahan makanan yang akan ku olah menjadi sesuatu yang enak untuk sarapan. Sementara pria gagah itu masih tertidur pulas di ranjang king size nya.

Bahkan aku menyalakan musik lewat ponsel ku. Dan sesekali ikut bernyanyi.
Sebenarnya ini pertama kalinya aku memasak untuk orang lain. Biasanya aku hanya menyiapkan sarapan untuk ku sendiri. Dan kalaupun dirumah orang tua ku, itu pun jarang ku lakukan.

Aku lebih sering melewatkan jam sarapan dengan berkutat dengan pensil dan kertas di ruangan kerja ku.
Tapi entah kenapa, aku justru tertarik untuk menyiapkan sarapan untuk pria gagah itu.

Setelah selesai semua menu dan menyajikannya diatas meja makan, aku pun bergegas membersihkan diri dan pergi secepat mungkin sebelum pria itu bangun.
Walaupun sedikit heran, apa dia tidak mendengar suara gaduh yang ku ciptakan di dapur besar miliknya ini? Entahlah.......

Ku lihat jam tangan ku sudah menunjukkan jam 8 pagi. Aku berjalan perlahan lahan menuju pintu dengan menjinjing high heels ku. 

Tidak perlu waktu lama untukku mendapatkan taxi setelah keluar dari apartemen megah yang ku tinggali semalam. Dengan lokasi strategis seperti ini siapapun dapat mengakses tempat ini.

Setelah 30 menit, akhirnya aku tiba di butik dan langsung berjalan cepat menuju ruangan ku. Dengan tergesa gesa aku masuk ke dalam kamar rahasia ku. Mengganti pakaian ku semalam dengan setelan yang lebih santai. Aku merebahkan tubuhku sejenak di ranjang. Menutup mataku dan berharap waktu segera berlalu.

Kring kring kring...

Ponsel ku berdering, ku lihat Ben yang menelfon ku. Hanya ku biarkan hingga berkali kali ponsel ku berdering.

Akhirnya, satu pesan pun masuk. Dan aku hanya melihatnya di bar notifikasi tanpa membukanya.

" Thanks sarapannya ❤ " pesannya.

" Apa dia tidak bertanya kenapa aku sudah pergi?? " Benak ku.

Sudahlah, sebaiknya aku menyelesaikan pekerjaan ku. Aku pun bangun dan kembali ke ruangan ku. Kebetulan Vina pun datang saat aku keluar dari kamar rahasia ku.

" Sejak kapan kau sudah sampai? Aku tidak melihatmu datang." Tanya Vina bingung

" Belum lama, ohya bagaimana dengan pesanan kemarin? Apa sudah selesai rancangannya? " Tanya ku balik.

Vina mendengus dengan pertanyaan ku.

" Sejauh ini hampir 50% pengerjaan, hanya saja sepertinya kau harus mengeceknya sendiri. Karena menurutku ada yang kurang pas dengan beberapa penempatan payetnya. " Jelas Vina.

" Baiklah, aku akan mampir setelah ini. "

" Bu Vanessa, maaf saya harus ijin siang nanti.. " ujar Vina

Aku memutar bola mata ku mendengus tak suka.

" Stop calling me ibu..." Ketus ku " Kita hanya berdua Vina, aku merasa tua jika kau memanggil ku dengan sebutan ibu. " Kekeh ku meledek.

"Hahaha, aku hanya bercanda. Ada apa dengan mu? Akhir akhir ini terlihat sangat sensitif dengan candaan ku. "

" Entahlah, mungkin aku terlalu lelah, kau mau kemana siang nanti? " Tanya ku.

" Aku harus ke basecamp, ada beberapa hal yang harus ku selesaikan disana. Ditambah dengan beberapa orang baru yang perlu arahan pelatihan. "

" Aku ikut !! " Tanya ku

" Kau lelah?? " Sela Vina memicing mata meledek ku.

" Hanya membuang rasa penat " kekeh ku.

Vina menganggukkan kepala lalu meletakkan beberapa design gaun yang di inginkan para pelanggan ku di meja dan keluar begitu saja dari ruangan ku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wedding DressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang