11

503 18 0
                                    

Ben Pov

Akhirnya pekerjaan ku selesai juga.. Tidak sampai jam makan siang ternyata aku menyelesaikan semuanya. Kulihat masih pukul 11.45 sebaiknya aku bersiap untuk kembali ke Jakarta saja.

Jujur aku merindukan gadis ku. Selama seminggu ini aku benar benar tidak menghubunginya. Aku ingin menguji diri ku sendiri apa aku benar dengan pilihan hati ku kali ini.

Dan mungkin jawabannya adalah iya. Selama seminggu ini aku seperti orang gila, senyum sendiri dan terkadang menggerutu tidak jelas hanya karena memikirkan gadis ku.

Dan aku akui, aku belom pernah seperti ini dengan mantan ku yang menghilang beberapa tahun lalu setelah ia mencampakkan aku didepan orangtuanya.

Bahkan bisa dibilang, getaran dalam hati ku lebih kencang daripada dengan mantan ku. Jantung ku bisa berpacu berkali kali lebih cepat saat bersama gadis ku daripada dengan dia.

Selesai merapikan beberapa file yang perlu ku bawa ke Jakarta, aku berjalan keluar ruangan menghampiri Fiko.

" Fik , kita pulang sekarang.. " ajak ku saat ku lihat dia sedang video call dengan seseorang. Kurasa itu Tata, dari suara aku bisa menebak itu Tata adikku.

" Nanti aku telvon lagi ya , sayang.. kmu cepetan istirahat disana kan udah malem. " ucap Fiko ke Tata dan mengabaikan kehadiran ku.

" Iya koko, lagian ngapain sih si Ben ? kalian mau kemana emang? " tanya Tata dan aku langsung mengambil alih ponsel Fiko

" Aku sama Fiko mau pulang ke Jakarta.  Udah sana buruan tidur.. aku matiin telvonnya. " ucapku langsung mematikan sepihak video calk nya.

" Heii kau !! kenapa main matiin aja sih.. kan aku belim pamitan sama Tata !! " omel Fiko

" Ayo kita berangkat, sekalian kita makan siang di jalan saja nanti. " ujar ku yang langsung dibalas dengusan kasar oleh Fiko.

" Kenapa sih kamu suka banget ngerusak acara kangen kangenan aku sama Tata !! ngeselin banget !! " dumelnya sambil memasukkan file file penting ke tas kerjanya.

Aku tak menghiraukan ocehan Fiko dan berjalan duluan ke basement. Aku langsung masuk ke mobil dan menunggu Fiko yang berjalan dengan setengah hati saat sampai di basement.

" Kenapa?? " tanya ku yang melihatnya yang mulai duduk dikursi penumpang.

" Bangunkan aku kalo kita berhenti makan siang. " ucapnya.

Aku hanya berdecih saat kebiasaannya muncul. Seperti itulah Fiko, jika sedang marah atau kesal akan melampiaskannya dengan tidur. Dan itu cukup terbukti untuk meredam perasaan marahnya.

Aku pun segera menjalankan mobil ku keluar gedung kantor cabang ku. Tujuan pertama ku adalah Butik Vanessa, aku ingin segera bertemu dengannya. Aku sangat merindunya.

Terdengar berlebihan memang, tapi itu yang kurasakan saat ini. Biarkanlah aku menunda acara makan siang ku. Dan ku yakin saat Fiko terbangun nanti pastu dia akan semakin kesal dengan ku. Hahaha

Selang 2jam , akhirnya aku sampai di depan butik Vanessa. Fiko pun masih terlelap dengan tidurnya. Aku sengaja tidak membangunkannya. Aku hanya mematikan mesin mobil ku dan meninggalkannya di dalam mobil.

Bersyukur jalanan Bandung ke Jakarta tidak memakan waktu lama. Ditambah jalanan yang mulai lengang karena masih jam kerja memudahkan aku untuk cepat sampai kesini.

Aku berdiri didepan butik Vanessa, ini kali pertama aku datang ke butik pusat milik gadisku ini. Aku salut padanya karena perjuangannya membangun butik ini dari nol. Info yang kudapatkan dari Fiko memang akurat, dan itu sudah ku yakini dengan pernyataan Tata.

Wedding DressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang