34

233 6 0
                                    

Mulmed story guys...
Happy reading..

Stone cold, stone cold
You see me standing, but I'm dying on the floor
Stone cold, stone cold
Maybe if I don't cry, I won't feel anymore

Stone cold, baby
God knows I tried to feel
Happy for you
Know that I am, even if I
Can't understand, I'll take the pain
Give me the truth, me and my heart
We'll make it through
If happy is her, I'm happy for you

Stone cold, stone cold
You're dancing with her, while I'm staring at my phone
Stone cold, stone cold
I was your amber, but now she's your shade of gold

Stone cold, baby
God knows I tried to feel
Happy for you
Know that I am, even if I
Can't understand, I'll take the pain
Give me...

Sialnya, lagu ini terlalu mengena hati Vannesa yang sedang menikmati secangkir coffe ditangannya. Bersandar dibatas balkon sambil melihat indahnya malam dari atas kamar hotelnya menginap.

Disaat tak bisa memejamkan mata, justru lagu ini menjadi penghantarnya bernostalgia terhadap rasa yang dulu pernah singgah dihatinya.

Hembusan nafas nya kasar, seolah meneliti hatinya jika ini adalah kesalahan.

Ya sebuah kesalahan , karena menurutnya tidak pantas untuk menaruh rasa pada seorang pria yang sudah memiliki pasangan.

Tidak ingin digadang gadang sebagai orang ketiga. Tapi hati siapa yang peduli ?

Disaat hati telah memilih , maka cinta dan sayanglah yang mendominasi. Tak pelak jika seseorang yang dicintai telah memiliki pilihannya sendiri.

" Kenapa disaat seperti ini kau hadir ? Hadir disaat aku telah menata hati ku untuk lupakan mu. Hadir disaat aku mencoba tuk menemukan jalan ku bersama pria lain. " lirihnya pada langit malam yang tak berbintang.

Akhirnya Vannesa pun beranjak dari tempatnya berpijak, berjalan pelan seolah nyawanya sedang berkelana, dan akhirnya memasuki kamar mandi.

Menghidupkan shower dan berdiri dibawah kucuran air shower. Basah kuyup dari ujung rambut hingga ke ujung kaki, tak peduli jika ia masih menggunakan pakaian lengkap.

Meratapi hati yang kini gundah, entah apa yang harus ia lakukan.

Kebanyakan orang mengatakan jika cinta pertama itu adalah cinta monyet. Meski kebanyakan pula cinta pertama itulah yang akan terus terbayang bayang.

" Kenapa harus kembali ? " gumamnya lirih.

" Kenapa sesakit ini melihat bersama dengan yang lain ? "

" Astaga , kenapa dengan ku. Itu hanya cerita lama. Itu hanya ketertarikan sesaat hanya karena dia menolong ku. "

" Tidak seharusnya aku memikirkan mu. Meski aku tahu sejak dulu memang kau telah dimiliki. "

Lirihnya terus menerus dibawah kucuran air shower, dengan mata memerah pun dan bahkan tubuh yang mulai menggigil.

Hingga untuk hampir satu jam berdiam diri, akhirnya Vannesa mendapatkan ketenangannya. Dan memulai aktivitas mandinya. Mengingat sebentar lagi ia dan para team nya akan makan malam diluar.

Wedding DressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang