10

76 25 2
                                    

•••

Sebelum menghantar Echa pulang, Samuel memarkirkan motornya di depan tokoh buku.

"Temenin cari buku ya?" Ucap Samuel lalu turun dari motornya.

Setelah memasuki tokoh,Samuel langsung sibuk dengan aktivitas mencari buku yang dia maksud.

Echa memilih ke bagian rak novel genre fiksi remaja. Mata Echa berbinar ketika melihat novel yang dia dambakan sebulan belakangan ini.

"Ga nyangka kita ketemu disini," Ucap Echa langsung mengambil novel itu.

Bruuk

"Eh maaf ka, ga liat hehe," Ucap Echa cengengesan setelah menabrak dada bidang Samuel.

"Sini sekalian aja bayar nya," Ucap Samuel mengambil novel di tangan Echa.

Setelah selesai membayar Echa dan Samuel keluar dari tokoh buku menuju tempat motornya diparkirkan.

"Mau makan ga?" Tanya Samuel.

"Boleh,tapi makan bakso ya? Echa lagi pengen makan bakso," Jawab Echa menunjukkan deretan gigi nya.

Samuel tersenyum dan membalas ucapan Echa dengan anggukan kepala. Mereka pun pergi meninggalkan tokoh buku menuju warung bakso.

Semenjak Echa datang di kehidupannya, Samuel rasa hidupnya sedikit berwarna.

Jika bukan karena insiden terserempet, mungkin sampai detik ini Samuel tidak akan pernah mengenal gadis imut,humble dan ceroboh seperti Echa.

Sesampainya di warung bakso langganan Samuel,Echa langsung turun dari motor dan berjalan mendahului Samuel.

Samuel menyusul dan duduk di depan Echa.

"Mang Udin, baksonya dua mangkuk, yang satu jangan kasih sambal." Ucap Samuel.

"Siap mas,"

"Nanti malem temenin gue ke pesta perusahaan bokap."

"Hah,Kenapa harus Echa?" Tanya Echa menyerngit heran.

"Karena... gue maunya lo,"

"Jam 7 gue jemput," lanjut Samuel menatap Echa. Tatapan Samuel mengisyaratkan jika permintaannya tidak bisa dibantah.

"Hm ya udah,"

"Misi,ini bakso nya. Selamat menikmati," Ucap mang Udin menaruh mangkuk bakso nya di atas meja.

Selama makan, tidak ada yang berbicara. suasana hening hanya ada suara dentingan sendok dan angin sore.

Hanya butuh waktu 10 menit Samuel sudah menghabiskan bakso nya. Samuel menatap wajah imut Echa yang sedang memakan bakso.

"Jangan ngeliatin nya kaya gitu, Echa malu ka," Ucap Echa menunduk.

"Abisnya Lo imut kalo lagi makan,pipinya jadi gembul gara-gara makan bakso." Jawaban Samuel membuat pipi Echa bersemu merah.

Echa yakin jika sekarang pipi nya merah seperti kepiting rebus. Echa menutupi wajahnya dengan telapak tangan.

"Ngapain di tutupin huh?" Ucap Samuel menurunkan tangan Echa dari wajahnya dan menyubit gemas pipi Echa.

"Pipinya tambah merah hahaha," Ledek Samuel menekan-nekan pipi Echa.

"Hobi banget bikin Echa melting," Gumam Echa pelan.

"Hah,gimana?" Tanya Samuel mendekatkan telinganya.

"Pulang yuk ka,udah sore." Ucap Echa menetralkan rasa salah tingkah nya.

My Ice Boyfriend [END]Where stories live. Discover now