4

123 31 1
                                    

Happy Reading❤️

•••

Echa dan Farel sudah memasuki area hutan.

Setelah 45 menit mengumpulkan kayu,Farel memilah kayu yang bagus untuk dibawa. Hanya Kayu yang besar saja nanti dibawa balik ke tenda.

Soalnya,kayu kecil nanti akan cepat habis jika dijadikan api unggun. Dan yang terpenting farel menghindari Omelan dari OSIS karena kelompoknya salah mengumpulkan kayu.

Echa dan farel pun bergegas kembali ke tenda.

"Sha,Lo tunggu disini ya? Gue kebelet". Ucap Farel menahan rasa malunya.

"Iya." Balas Echa lalu duduk dan menyenderkan kepalanya di pohon besar.

Setelah farel pamit untuk buang air kecil. Echa memilih memainkan game cacing yang ada di hpnya.

Kebiasaan buruk Echa jika sudah asik dengan dunianya, Pasti lupa dengan hal sekitarnya.

Tanpa sadar,ada orang yang sedari tadi memperhatikan Echa.

Dia Si cowok yang pernah menolong Echa saat Echa hampir jatuh di lapangan. Dia adalah Samuel Fernandez. Sosok most wanted SMA Pertiwi.

Tiba-tiba..

Plukk..

"Huaaaaa..!" Teriak Echa saat ulat bulu jatuh tepat di atas kepalanya.

Ketika mendengar teriakkan Echa, Samuel berlari mendekati Echa. Samuel mengambil ulat tersebut dan membuangnya asal.

Greb.

Echa langsung memeluk Samuel tanpa izin. Sejak kecil Echa memang phobia ulat bulu. Echa menangis sesenggukan.

Tanpa sengaja Echa mengelap ingusnya dibaju Samuel. Samuel diam,dia hanya melihat hal apa lagi yang akan dilakukan gadis ceroboh didepannya ini.

Ada perasaan nyaman ketika gadis ceroboh ini memeluk nya. Setelah tangisnya reda. Samuel Masih tetap diam. Bajunya basah.

Astaga, ni cewek nangis apa gimana sih Baju gue ikut basah gini- Batin Samuel heran.

Keringat dingin keluar dari badan Echa. Wajah nya pucat pasi.

Echa tidak berani menatap orang yang didepannya. Echa malu, 'Echa mengelap ingusnya dibaju senior itu?'.

Ceroboh sekali dirinya ini. Echa bego, Echa bego-batin Echa merutuki kebodohan nya.

"Maaf ka" Ucap Echa tidak enak.

"Perasaan setiap ketemu Lo gue apes mulu," Balas Samuel dingin.

Ini orang apa es balok si. Dingin banget-batin Echa.

"Sekali lagi Echa minta Maaf ka."

Oh namanya Echa. Imut kaya orang nya-ucap Samuel dalam hati sambil tersenyum tipis, sangat tipis.

"Lagian sama ulat bulu aja takut". Ucap Samuel enteng. Echa mendongak.

Hello! Namanya juga orang phobia mau gimana lagi,Batin Echa

Samuel tersenyum ternyata jika gadis ini kesal wajah nya jadi tambah imut.

"Ko Echa kesel ya," Echa menatap Samuel dengan tatapan tidak bersahabat.

Ingin sekali rasanya Echa menyentil mulut seniornya ini. Bisa-bisanya berbicara seperti itu.

"Sekarang kita balik ke tenda. Udah mau sore. Biar gue yang bawa kayu nya."

Setelah berucap seperti itu Samuel bangun dan membawa semua kayu bakar.

"Eh, ka tunggu. Farel blom balik. Tadi dia ijin mau buang air kecil," Ucap Echa menahan tangan Samuel.

Samuel terkejut.

"Farel Julio Fernandez?". Tanya Samuel dengan tatapan mata tidak bisa diartikan. Echa mengangguk.

Samuel menjatuhkan kayu bakar yang dia bawa.

Echa tersentak kaget. Raut wajah Samuel pun berubah menjadi sendu.

TBC

Note:

Hi,Maaf baru up. Soalnya akhir-akhir ini lagi ga mood buat update story. Ayun lagi ambyar nih gara-gara libur nya diperpanjang:( udah mah posisi lagi ga punya duit lagi huhu sad ya;( hehe malah curhat 😅

Oke deh Jan lupa Voment! Nanti ayun tambah ambyar kalo kalian cuma jadi SIDERS;((

Ig://@ayunn20

My Ice Boyfriend [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz