7

100 28 0
                                    

"Maaf ga se-" Ucapan Farel terhenti karena kakak kelas yang dia tabrak menjerit histeris.

"OH MY GOD! ROK GUE KESIRAM KUAH BAKSO!"

"Heh ngapain bengong? Bantuin gue berdiri!" Lanjutnya sambil mengulurkan tangannya.

Farel hanya mengiyakan lalu membantu kakak kelas nya berdiri.

"Sekali lagi maaf kak saya ga sengaja." Ucap Farel lalu berniat meninggalkan kakak kelas itu.

"Tidak semudah itu Ferguso. Sekarang siniin hp Lo." Farel pun mengeluarkan handphone nya yang langsung direbut kakak kelas itu.

Setelah selesai dengan rencananya, kakak kelas itu mengembalikan handphone milik Farel.

"Nama gue Amanda Ranjaya. Gue udah save nomor gue di hp Lo. Dan nanti jam 7 malam Lo harus jemput gue.

Cari tau aja ke siswa lain soal alamat gue." Ucap Amanda lalu pergi meninggalkan Farel yang sedang mencerna kata-kata Amanda.

"WOI REL, SINI!" Teriak Marsel membuat Farel tersadar dari lamunannya.

•••

Waktu menunjukkan pukul lima sore. Echa sudah pulang sekolah sekitar dua jam yang lalu.

Hari pertamanya menjadi murid baru tidak mudah. Apalagi dirinya ditunjuk sebagai wakil ketua kelas. Sudah tahu kan gimana capeknya?.

Sekarang Echa sedang menonton Drakor bersama Luna. Kebiasaan Echa memang kopian dari Luna.

Dari pecinta Drakor, penggemar K-Pop, dan pengoleksi novel ORI.

Bisa dibilang Luna itu emak-emak jaman now.

"Mah kayaknya papah udah pulang deh." Ucap Echa sambil melihat keluar jendela.

Luna tidak menghiraukan ucapan Echa. Karena Echa yang terus-terusan berbicara, alhasil Luna meninggikan volume suara TV nya.

"Berisik! Lagi adegan romantis nih. Masuk ke kamar sana! Anak kecil ga boleh nonton drakor yang ada adegan kissing nya." Ucap Luna tanpa mengalihkan pandangan nya dari TV.

Echa pergi ke kamar sambil menghentakkan kakinya.

Sesampainya di depan kamar. Echa melihat pintu kamar abangnya sedikit terbuka.

Karena kamar Echa memang bersebelahan dengan kamar samudra.

Tanpa mengetuk, Echa langsung membuka pintu kamar Samudra.

Kreoot..

"Astaga,Echa ga liat bang sumpah!" Teriak Echa langsung kembali ke kamar nya.

Setelah diusir mamahnya karena dilarang nonton drakor yang ada adegan kiss nya, Echa malah melihat secara langsung adegan kiss Samudra dengan Ajeng tunangannya.

"Mata Echa ternodai huhu," Ucap Echa setelah sampai di kamar nya.

Tidak lupa Echa mengunci pintu kamar. Jaga-jaga jika nanti abangnya datang untuk menjitak dirinya.

TOK..TOK..TOK..

Echa tersentak ketika pintu kamarnya diketuk keras dari luar.

"Buka ga ya? Duh, tapi nanti kena jitak bang Sam,"

Setelah berpikir panjang, akhirnya Echa memilih untuk membuka pintunya.

Di dalam hati Echa membaca surat-surat serta doa yang dia hafal. Takutnya yang mengetuk pintu memang benar Samudra.

"Eh mamah.. kenapa mah?" Tanya Echa sedikit lega karena yang mengetuk pintu kamarnya bukan Samudra.

"Beliin mamah pulsa ya. Kalo ada kembaliannya buat kamu," Ucap Luna memberikan uang kepada Echa.

Echa memilih jalan kaki menuju supermarket.

Sesampainya di supermarket, Echa langsung menuju rak cemilan dan menggambil cemilan itu sesuka hatinya.

Echa pun pergi membayar dan membeli pulsa di kasir.

"Maaf de, ini uangnya pas untuk bayar pulsanya aja,"

Mata Echa membulat. Bagaimana bisa uangnya hanya pas untuk membayar pulsanya saja.

"Em ya udah mba, saya ga jadi beli cemilannya," ucap Echa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Berapa harga cemilan nya mba?" Tanya Samuel berdiri disamping Echa.

"Empat puluh lima ribu kak."
Samuel mengeluarkan selembar uang lima puluh ribuan.

Setelah membayar, Samuel langsung menggandeng Echa keluar dari supermarket.

"Lain kali kalo belanja dihitung dulu duitnya," Sindir Samuel membuat Echa menunduk malu.

"M-maaf,"

"Kenapa si kalo sama gue 'maaf' mulu yang keluar dari mulut Lo?" Tanya Samuel membuat Echa semakin malu.

"Btw makasih udah dibayarin. Echa duluan kak, nanti Echa balikin duitnya besok ya," Ucap Echa langsung pergi meninggalkan Samuel didepan supermarket.

Echa berjalan cepat menuju kompleks rumahnya.

Tin..

Echa terlonjak kaget ketika ada motor sport yang mengikuti nya. Motor itu menyalip dan berhenti didepan Echa.

"Gue anterin,"

Tanpa membuka helm pun Echa sudah hafal dengan suara nya. Siapa lagi kalau bukan Samuel.

Tanpa pikir panjang Echa langsung naik dan berpegangan di pundak Samuel.

"Loh ini mah bukan arah ke kompleks perumahan Echa kak," Ucap Echa bingung ketika Samuel malah membelokkan motor nya.

"Temenin gue makan dulu. Gue laper," teriak Samuel yang tidak dapat didengar Echa.

"Hah? Apa kak?"

"Dasar budek," gumam Samuel pelan yang langsung di cubit pelan oleh Echa.

"Enak aja Telinga Echa ga budek ya!" Lanjut Echa sambil memanyunkan bibirnya.

Dari tadi Samuel hanya melihat tingkah Echa dari spion.

Sejak hari pertama dimana Samuel dipertemukan dengan manusia ceroboh seperti Echa. Disitu juga hati es Samuel meleleh.

Entah kenapa, Echa benar-benar berbeda dengan gadis biasanya. Pokoknya Echa itu spesial kata Samuel.

TBC

Note:

Selamat malam guys! Apa kabar? Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan 😍.

Bantu Voment cerita ini ya:)
Oke Gomapda🙏


Ig: @ayunn20

My Ice Boyfriend [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon