26

21 7 0
                                    

Follow akun gue dulu ya xixixi.

Typo komen.

Happy Reading 💗

Echa mencoba menenangkan diri agar tidak terlihat takut dengan kehadiran Kevin. "Lo ngapain disini Vin? Ga sekolah?"

"Lo sendiri ngapain disini? Ga sekolah? Sendirian lagi," balas Kevin lalu duduk di samping Echa.

"G-gue liburan,"

Cowok itu melihat kaki Echa yang terluka. Dia tidak bertanya dan langsung menggendong Echa ala bridal style.

"Lo ngapain sih Vin, turunin gue!" Echa terus meronta agar Kevin menurunkannya.

"Diem! Kaki Lo kudu diobatin, nanti infeksi." Kevin terus menggendong Echa sampai di suatu gubuk.

Setelah menurunkan Echa, Kevin mengambil sesuatu di mobilnya yang terparkir tidak jauh dari gubuk itu. Dia kembali dengan membawa kotak p3k. Cowok itu mengobati luka Echa dengan lihainya.

"Lo ngapain sih disini sendirian? Bahaya tau," tutur Kevin sembari mengobati luka Echa.

"Gue diajak Samuel, terus tadi dia lagi nyari obat merah. Tapi sampe sekarang ga balik-balik," jelas Echa detail karena sudah mulai tidak nyaman berlama-lama dengan Kevin.

Mata Echa menelusuri ke semua penjuru pantai, akhirnya dia menemukan laki-laki yang sedang berlarian membawa kresek hitam. Dia melambai agar cowok itu melihat kearahnya.

Samuel ngos-ngosan setelah berlarian. Raut wajahnya berubah dingin melihat Kevin berjongkok di depan gadisnya.

"Ganteng doang ninggalin cewek sendirian." Perkataan Kevin sedikit membuat Samuel emosi, namun cowok itu memilih diam dan membawa Echa pergi dari sana.

"Makasih!" Teriak Samuel tanpa menoleh kebelakang.

❄️

"Sam?" Echa terus-menerus memanggil Samuel agar cowok itu menatap matanya. Mereka duduk beriringan di batuan pinggir pantai.

"Sam liat aku." Tangannya meraih wajah Samuel. "Kamu cemburu?" Pertanyaan konyol yang membuat siapa saja kesal.

"Pake nanya lagi," gumam Samuel pelan.

Echa merentangkan kedua tangannya. "Sini peluk."

"Katanya, kalo pacar lagi marah itu dipeluk, biar marahnya berkurang."

"Gue ga marah, udahlah cabut aja. Disini ga asik,"

Samuel bangun lalu membantu Echa berdiri. "Naik, Lo lama kalo jalan."

Cewek itu naik ke punggung Samuel dengan senyum menghiasi wajahnya. Echa meletakkan kepalanya di bahu lebar Samuel, menghirup aroma parfum yang digunakan pacarnya. Wangi banget pacar gue.

Author cemburu hei:)

•••

"Gimana? Lo udah ketemu Echa?"

Ucap seorang perempuan dari balik telfon Kevin.

"Udah. Makasih, Lo udah ngebantu gue banget. Besok gue traktir deh."

"Ga usah, gue ga pamrih." Perempuan itu memutuskan sambungan telfon sepihak.

"Musuh dalam selimut," celetuk Kevin sembari menatap layar ponsel.

❄️

Dengan perasaan campur aduk, Anis bermain dengan anak tetangganya di halaman rumah.

My Ice Boyfriend [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ