du•a•pu•luh•tu•juh

173 39 68
                                    

Sejak saat itu gue percaya, kalau Tuhan pasti sedang memberi prank pada gue.

Prank yang sama sekali gak ada lucu-lucunya.

Karena setiap saat gue selalu mengira Calum akan berbalik dari boarding gate itu dan berlari kembali kepada gue.

Tapi dia gak pernah melakukannya.

Dia hanya memunggungi gue.

Membuat dinding pembatas di antara kami. Seolah kami begitu jauh. Gue di sini, di depan boarding gate dan menghalangi laju beberapa orang yang hendak masuk,

Dan dia di sana.

Di sana.. Jauh. Yang gak bisa gue deskripsikan sejauh apa.

Dalam semalam dia berubah menjadi orang asing.

Kadang rasanya gue ingin menertawakan diri sendiri. Iya, lah. Kisah gue ini lucu banget, lho. Masa lo gak mau tertawa, sih?

Di saat gue mulai menyukai Calum, dia malah pergi.

Gue harus tertawa karena hidup kadang memang selawak itu.

Atau hanya gue saja yang bodoh.

Dita mengajak gue makan di McDonald's di dekat Bandara begitu kami pulang. Dan dalam detik-detik gue tetap menunggunya untuk berbalik itu, dia juga tetap kukuh untuk gak melakukannya.

McDonald's.

Tempat pertama Calum mengajak gue makan.

Bodoh.

Kadang memang bodoh untuk mengingat-ingat kenangan kita bersama seseorang yang sudah gak bisa dirasakan lagi kehadirannya.

Dulu gue sering ngatain Calum lebay karena kisah cintanya mirip sama lagu-lagu The Script.

Sampai akhirnya, gue paham betul arti lagu itu.

Dan gue paham betul arti perasaan itu.

Perasaan gak boleh dibercandain.

Mungkin selama ini, itu yang gue lakuin ke Calum.

Lucu, ya.

Karma kadang suka datang dengan cara yang gak terduga.

"Michael ngasih tahu gue," Dita membuka suara, membuyarkan lamunan gue yang membuat double cheese burger dan french fries di hadapan gue ini dingin. Bahkan cola gue pun es batunya sudah mulai mencair.

Gue hanya menatapnya dalam diam. Sedari tadi, sejak kami pulang dari Bandara dengan diantar oleh supir pribadi Dita, gue tetap gak mengatakan satu patah kata pun meskipun beberapa kali Dita berusaha menjelaskan.

Dia gak mengerti.

Dia gak mengerti bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang hampir lo sukai.

"Michael yang ngerencanain ini semua," Dita melanjutkan dan gue langsung mengalihkan tatapan ke luar jendela.

Gak tahu kenapa gue malas mendengar semua alasannya sekarang. Ya karena buat apa? Mendengar semua alasan itu gak membuat Calum balik ke gue, kan?

"Michael sengaja pertemuin lo sama Calum." ucap Dita lagi,"Michael sengaja ngajak lo ke Semesta hari itu karena dia memang ingin lo bertemu Calum."

Lalu akhirnya gue tahu kenapa.

Kenapa kisah ini ada.

Michael memang sengaja mempertemukan gue dan Calum karena selama hampir 3 tahun, Calum hanya stuck pada mantannya yang bernama Maddie.

Siblingzone • cth [FINISHED]Where stories live. Discover now