de•la•pan•be•las

183 40 87
                                    

Ujian hari terakhir.

Hari ini, bukan ujiannya yang jadi fokus gue. Tapi Michael.

Gue sampai gak bisa tidur semalaman, gila, gara-gara dia. Pulang dari makan bareng Calum, gue langsung ngespam chat dia tapi gak dibales sama sekali. Boro-boro dibales, di read aja kaga. Asli ya itu orang, kalau ketemu pasti gue-

BUGH

"Selow dong kalau jalan!" pekik gue karena emosi lagi mikirin Michael. Gak tau juga kenapa mikirin dia semalaman sampai gak tidur. Tapi emang gue kepo parah kenapa dia tiba-tiba bersikap tai banget kemarin, sedangkan sekarang orangnya lagi menatap gue sinis kemudian berjalan ke kantin begitu saja.

Eh.

Tunggu.

"Eh, Mike!!!" pekik gue sekali lagi karena yang barusan gue tabrak itu ternyata Michael. Duh, kan, gara-gara Michael sih, gue sampai gak sadar kalau gue nabrak dia.

Ah udah lah.

"Mike!" Gue menarik tangannya sekuat tenaga, bodo amat sama dia yang sedari tadi mencoba kabur dan melepaskan diri.

Gak, Mike. Gue gak bakal lepasin lo lagi kali ini.

Ini bukan era gue bocor dan Calum yang menyadari hal itu kemudian membelikan gue roti dan kiranti.

Ini soal Luke.

Ini soal perasaan gue.

"Apaan sih, anjing?" akhirnya Michael membuka suara dan gue langsung diam.

Kalian pernah baca di part-part lain kalau Michael pernah teriak anjing ke gue?

Kalau pernah..

Kalian bisa bedain teriakannya yang itu dengan teriakannya yang sekarang?

Gue diem selama sesaat karena kaget Michael tiba-tiba teriak dan ngatain anjing begitu aja. Gue gak tau salah gue apaan sampai kelihatannya Michael sebenci ini sama gue.

Gue diem, Michael diem.

Kemudian Michael menghela napas.

"Maafin gue," katanya meskipun ada sedikit nada gak ikhlas di sana.

"We used to be best buddies, Mike." Gak, gue gak lagi nyanyi. Simply gue hanya mengucapkan lirik itu tanpa nada. Tapi emang bener. Michael emang pernah sesohib itu sama gue.

Michael yang ngenalin gue ke Calum sampai akhirnya gue sebahagia ini bisa kenal sama Calum.

Michael juga yang ngenalin gue ke Luke meskipun akhirnya gue berujung sedikit tersiksa beberapa kali. Tapi gak apa. Gue gak pernah menyesal.

"But now we're not," tandas Michael kemudian berjalan menjauhi gue begitu saja.

Gue gak mengejarnya kali ini.

Dan ternyata dia pun gak benar-benar pergi. Karena kemudian, dia duduk di salah satu kursi kantin sebelum berteriak ke arah gue,

"Woi, duduk sini! Capek berdiri mulu."

Ah elah, bener-bener gak ngerti orang lagi dramatis gini, ya?

"Lo kenapa sih, Mike?" tanya gue pelan setelah gue duduk tepat di depannya.

"Gak tau. Pokoknya gue marah sama lo." ucap Michael sambil menepuk kedua tangannya kali ini dengan tujuan memanggil salah satu pedagang di kantin untuk memesan makan. Tapi alhasil gagal karena gak ada yang datang menghampirinya.

Dia kira restoran?

"Kok lo tiba-tiba marah sama gue gini sih..." ujar gue pelan. Untung aja kantin sepi, jadi drama gue sama Michael gak dilihatin sama manusia se-kantin tadi. Kayaknya semua orang lagi pada pengen cepat-cepat pulang untuk rebahan setelah delapan hari yang menguras otak dan tenaga.

"Gue gak bisa kasih tahu lo," jawab Michael sebelum akhirnya beranjak ke stand minuman terdekat dan marah-marah ke abangnya karena gak nyamperin dia waktu dia tepok-tepok tadi.

Lo pernah punya temen yang gobloknya ampun-ampunan gak? Sampai pengen lo unfriend aja di dunia nyata?

Gue punya nih. Michael namanya.

Setelah Michael balik dengan satu gelas es teh-Dan kampretnya dia gak beliin gue, barulah gue menanyakan hal yang berputar di kepala setelah kalimat terakhirnya tadi.

"Kenapa lo gak bisa kasih tahu gue?"

Apa jangan-jangan bener omongan Calum?

Jangan-jangan Michael suka gue...

Nggak, lah.

"Gue mau lo tahu sendiri."

Wah bener.

"Hm.." gue menggumam,"Lo.. suka sama gue?" ucap gue tanpa sadar.

Michael diam sejenak.

Gue juga diam.

Abang es teh diam.

Seisi kantin diam.

"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHH"

Itu Michael lagi, ngakak kenceng banget ampun-ampunan. Beneran minta di uninstall dia dari dunia nyata.

"Goblok banget sih lo." komentar Michael, lalu menepuk puncak kepala gue dua kali.

"Gue kasih tahu deh. Kasian juga kalau lihat lo kepikiran sampai gak bisa tidur. Soalnya otak lo gak bakal nyampe."

"Si anjing," desis gue sinis.

Michael lalu bercerita pada gue kalau singkatnya dia hanya ingin mengetes gue pada awalnya. Dia tahu kalau gue bukan fanatik Luke garis keras. Makanya, dia ingin mengetes gue dengan meminta Luke untuk duduk di tempat gue di kantin saat gue pertama bertemu dengannya.

Awalnya Michael pikir gue tidak akan setertarik itu dan hanya bersikap biasa saja pada Luke. Namun Michael salah, karena setelah Michael memberikan kontak Luke pada gue, dia sendiri mengaku kalau dia sedikit khawatir. Dan benar saja, Luke ternyata hanya memainkan gue.

"Makanya jangan prank-prank perasaan!" komentar gue setelah mendengar Michael bercerita. "Tanggung jawab lo! Gue jadi sakit hati kan karena Luke?"

"Ya kan itu salah lo bego, suruh siapa mau sama Luke?" Suara Michael mengeras, namun akhirnya turun di kalimat terakhir,"Lagian, salah Luke juga. Kirain dia bakal lancar-lancar aja sama lo."

Gue menghela napas. Gak habis pikir gue sama jalan pikirannya Michael. Gue jadi nyesel temenan sama dia.

"Ya udah, pokoknya lo harus tanggung jawab." ucap gue akhirnya.

Michael menjentikkan jarinya tepat di hadapan gue seperti brand ambassador bimbel online ternama. "Gampang!" katanya dengan gelagat sok meyakinkan,"Kan ada Calum."

"Tak ada otak kau!" pekik gue karena Michael ngomong sembarangan. "Calum kan cuma abang gue."

"Masa?"

"Lagian, bukannya dia udah punya pacar? Atau.. bukannya dia belum move-on dari mantannya? Yang cantik itu."

"Siapa yang udah punya pacar?"

•••


YAKKK SIAPAKAH YG BERBICARA ITU TEMAN TEMANNN

APAKAH CALUM....?

APAKAH MICHAEL....?

APAKAH ASHTON...?

APAKAH MUNGKIN LUKE...?

ATAU MUNGKIN KANG CIMOL???

Vote dan komen biar tau kelanjutannya

HEHEHE

Gak bosen2 gue ingetin kalian,

Buat stay safe, eat well, live well, dan tetap #DiRumahAja baca siblingzone!

Nah abis baca terus divote, dikomen, dikrisar, dishare ke teman-teman dan keluarga lainnya.

Daripada gabut, baca Siblingzone aja ya kan?

Ehee

Vote komennya yaaaa

Dadaaaaah

Siblingzone • cth [FINISHED]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن