du•a•pu•luh•sa•tu

173 41 66
                                    

Malam minggu. Sesuai janji, Calum menjemput gue untuk jalan. Gue sebenarnya malah gak ada ide sama sekali Calum mau membawa gue kemana sekarang. Seumur-umur, gue gak pernah malam mingguan sama seorang cowok. Tapi Calum abang gue, jadi... Harusnya gue biasa aja dong?

"Cantik amat, mau kemana?" tanya Calum begitu gue menuruni tangga menuju ruang tamu. Di sana ada Mama dan Calum yang seperti biasa sedang mengobrol asyik. Biasa, kalau ada Calum, Mama pasti gak anggap gue anak.

"Jalan lah. Emangnya lo? Mau jalan tapi burik." balas gue sambil mengibas-ngibaskan rambut yang gue gerai dengan sombong seperti artis iklan shampo.

"Sombong amat, ga jadi deh." Calum pura-pura menyandarkan punggungnya pada sofa seraya melipat kedua tangannya ke depan dada, sementara Mama sedari tadi sudah ngakak guling-guling gak jelas kemana-mana.

"ANJIR LO YA" ucap gue sambil berlari menghampiri Calum dan memukul-mukulnya sementara Mama masih tertawa tanpa berkomentar. Kemudian Mama berdiri dan menyeka matanya yang berair karena kebanyakan tertawa,"Udah sana cepet berangkat, nanti kemaleman."

"Ya udah berangkat, Ma." Calum menyalimi tangan Mama diikuti gue.

Kami berjalan menuju ke depan rumah dan ternyata Calum membawa mobilnya.

"Kalian kalau diliat-liat kayak orang pacaran, ya." ucap Mama sambil tersenyum menatap gue dan Calum yang hendak memasuki mobil. Sontak Calum berbalik sementara gue yang sudah hendak berjalan ke kursi penumpang di sebelah Calum ikut berbalik.

"Iya nih, Ma. Thalissa maunya kakak-adekan aja, sih." Lagi-lagi, Calum dengan terang-terangan menggoda gue soal perasaan. Seolah Calum ingin menjadi lebih dari sekadar kakak-adik dengan gue, namun di sisi lain gue juga terlalu malu kalau harus mengungkapkan perasaan gue terlebih dahulu. Lagipula, gue saja tidak yakin dengan perasaan gue sendiri. Seharusnya dia tau, kan?

"Cemen emang dia." ucap Mama dan gue hanya memutar mata sebelum kembali berjalan memasuki mobil Calum. Begitu kami sudah sama-sama masuk, Calum menyalakan mesin mobilnya dan mengklakson sekali pada Mama sebelum mobil mulai melaju. Mama membalas dengan lambaian.

Mungkin ada baiknya gue membiarkan Calum saja. Mungkin.. Calum cuma bercanda.

"Ngelamun mulu sih lo," ucap Calum lagi-lagi sambil tangannya memutar tombol tuning di radio dan siaran hinggap di channel Prambors. "Heran deh gue, tiap kita jalan, lo jadi banyak ngelamun. Ati-ati ntar lo kesambet sama gue."

Gue hanya memutar mata sementara Calum kini membesarkan volume radio begitu lagu Memories - Maroon 5 terputar,"Bacot aja lo, jemuran basah." Satu tangan gue terulur menoyor pipinya yang empuk, dan tidak ayal dia tertawa.

"Kita mau kemana sih?" tanya gue lagi. Calum hanya diam selama sekitar satu menit dan gue baru menyadari kalau dia tidak menghiraukan pertanyaan gue saat dia malah menyanyikan kalimat terakhir dari reff lagu yang terputar di radio secara gamblang dan gak jelas,

"MEMORIES BRING BACK YOUuuuUUU"

"Eh sial, orang nanya bukannya dijawab." ucap gue kesel sambil mematikan radio mobil dan Calum malah cengengesan,"Galak amat sih. Lagian, ngapain juga dikasih tau sekarang? Nanti juga lo tau sendiri."

Gue hanya mendengus dan sisa perjalanan diisi oleh Calum yang tidak henti-hentinya menggoda gue soal "Thal, kenapa gitu maunya cuma kakak-adekan?" "Thal, Luke apa kabar?" "Thal, lo diem-diem naksir Michael ya?" "Thal" "Thal" "Thal"

"DIEM ELAHHH" teriak gue akhirnya entah di kalimat Calum yang keberapa karena dia terus memanggil nama gue dan menanyakan pertanyaan aneh.

Calum tertawa cengengesan,"Serius deh yang ini. Thal, kalau lo punya ikan, terus ikan lo bisa menjelma jadi gue, gimana?"

Tuh, kan. Kayaknya ada satu lagi orang yang ingin gue uninstall deh dari dunia ini selain Michael, yaitu temannya, Calum.

Heran.

"Gue gak punya ikan." jawab gue,"Dan kalau gue punya ikan, gue gak mau ikan gue bisa menjelma jadi lo."

"Kenapa? Kan gue ganteng?"

"DIEM CALUM YA AMPUN"

"YA UDAH MAAP" Nah, kan. Calum emang suka kebiasaan banget deh. Dia yang salah, tapi giliran kita marahin, malah dia yang balik ngegas.

Tidak lama kemudian kami sampai di tempat tujuan. Calum ternyata membawa gue ke sebuah kafe dimana Michael dan Kak Ashton ternyata sudah menunggu. Dia menggenggam jemari gue begitu kami berjalan masuk. Seketika gue menyadari situasi apa yang sedang terjadi sekarang saat Calum bertanya pada gue,

"Lo mau request lagu apa? Nanti gue coverin spesial pake telor mata sapi." katanya dengan tenang.

"Lo.. Perform sekarang?" tanya gue dengan ragu dan Calum mengangguk sambil cengengesan.

Sontak gue terkejut dan hampir menaikkan nada suara gue saat sadar kalau kafe ini cukup ramai dan banyak orang berlalu-lalang dari pintu masuk. "Kok gak bilang? Tahu gitu kan gue bisa siap-siap apa kek—"

"Halah lebay lo, buruan, mau request apa?"

Gue berpikir sejenak,"The Man Who Can't Be Moved." Gue tersenyum jahil dan Calum langsung memasang wajah ingin mengata-ngatai gue berbagai jenis hewan yang ada di kebun binatang.

"Lo mau gue nangis ya?"

Gue cengengesan,"Seru tau, Cal, liat lo nangis. Udah ah sana." Gue mendorong bahu Calum pelan dan dia bergumam,"Sialan punya Adek gini amat. Lagian gue gak selebay Danny O'Donoghue."

"Belum, lo masih calon." jawab gue lagi dan gue langsung ngakak gak peduli dengan reaksi orang di sekitar kami yang memandang gue aneh. Sebelum Calum menghilang dari hadapan gue, dia menarik puncak kepala gue mendekat dan mencium kening gue pelan.

Ciuman di kening lagi.

"Lo duduk paling depan, tuh yang kursi kosong. Spesial tuh kursinya. Nanti rekamin gue ya pas di panggung, awas aja kalo rekaman lo zoom-zoom muka gue sampai aib, atau kameranya shaking, pokoknya awas aja." Bisiknya dengan mengancam sebelum gue ngakak lagi dan menepuk bahunya sekali dan dia pun akhirnya pergi dari pandangan gue.

Gue pun beringsut duduk di kursi yang disebut Calum, satu-satunya kursi paling depan yang dibiarkan kosong seolah memang dibiarkan khusus untuk gue.

Gue tidak tau acara apa ini namun sepertinya ini semacam acara pelatihan atau apa lah gue tidak benar-benar tahu.

Yang jelas, gue senang kalau pada akhirnya karir Calum dan band-nya mulai meluas dan dikenal oleh sekitar.

Semoga karirnya terus melambung seperti ini.

Semoga.

•••

Gue janji sama aphrhoodite bakal up maghrib dan I KNOW IT'S SO LATE I AM SORRY

Dan Calum, Thalissa, serta keluarga besar Siblingzone mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan

Gimana puasa hari pertama kalian? Lancar?

Tetap vote, komen, dan share ya

Stay safe, eat well, live well, be happy, dan tetap #DiRumahAja baca Siblingzone!

Karena Calum sayang kamuu

Udah lama gak ada mulmed, tuh gue kasih siapa tau halu

Ett ingat puasa2 jangan halu

Siblingzone • cth [FINISHED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora