tu•juh•be•las

174 40 76
                                    

Ujian hari ketujuh.

Ujian hari ini berjalan lancar. Syukurlah gue gak bangun kesiangan lagi jadi sempet buka-buka buku rangkuman punya Dita. Biasa lah anak pinter, pasti punya buku rangkuman sendiri.

Semuanya berjalan lancar kecuali ada seseorang yang menahan gue untuk pulang ketika gue selesai mengerjakan soal-soal ujian,

Dan orang itu adalah Luke.

Iya, kalian gak salah baca.

Gue juga heran kenapa Fan-fiction ini banyak Luke nya. Padahal gue maunya sama Calum kemana-mana.

"Thal," ucap Luke sebagai kalimat pembuka.

"Jangan gangguin gue lagi, napa sih?" Gue berusaha melepaskan genggaman tangannya tapi gagal, dan gue hanya berakhir pasrah menjadi tontonan beberapa murid lain yang ingin pulang namun batal karena melihat drama Luke - Thalissa.

"Bisa gak sih kita kayak dulu lagi?"

"Perlu banget diperjelas?" yang jawab barusan itu bukan gue, tapi sesosok suara lain.

Michael.

Penyelamat.

"Urusan lo sama dia apaan?" Luke merendahkan nada suaranya, terdengar mengancam. Luke sama Michael mungkin sohiban dari kelas 10 karena sama-sama anak basket, tapi gue gak tau kalau Luke bisa ngomong kayak gitu ke Michael cuma karena gue.

Ya ampun.

Mau pulang.

Udah ditungguin Calum itu di depan ya tuhan.

"Gue sahabatnya, mau apa lo?" Michael menarik tangan gue yang dicengkeram cukup erat oleh Luke sampai Luke akhirnya melepaskannya.

"Gak usah gangguin sahabat gue lagi. Atau kelar idup lo." ancam Michael sambil menunjuk ke arah wajah Luke sebelum menarik gue menjauhi keramaian.

Dita menyusul gue dan Michael di belakang.

"Tuh, kan! Gue bilang juga apa? Gue gak suka dari dulu lo dekat-dekat sama dia, Thal! Luke tuh ya gitu, kalau dia belum bisa taklukin cewek yang dia mau, dia pasti bakal bersikap posesif! Apalagi lo sama dia yang belum sempat jadian! Duh, lo sih, bandel kalau dibilangin!"

Michael mengomeli gue panjang lebar, sedangkan gue hanya bisa menganga dan Dita,"Mike, lo gak pernah ngomong apa-apa soal Luke ke Thalissa."

Michael diem, sementara gue mulai membuka suara,"Lo.. Selama ini lo keliatan biasa-biasa aja soal gue sama Luke, Mike. Lo kan yang bagi kontak Luke ke gue? Lo kan yang bocorin informasi soal Luke ke gue?"

Michael masih diem. Dia melepaskan genggaman tangannya dari gue, dan berjalan menjauh begitu aja, seolah omongannya tadi sama sekali gak ada faedahnya buat gue.

"Mike! Maksud lo apaan?!" teriak gue sambil berlari menyusulnya karena Michael mempercepat langkah.

Gagal, karena seseorang lagi-lagi menahan pergerakan gue untuk mengejar Michael dengan memanggil nama gue pelan.

"Thalissa?" Calum menatap gue, ada tatapan khawatir di matanya.

"Michael.." Gue cuma bisa menggumamkan nama Michael dengan pelan, sementara Calum langsung celingukan ke sana ke mari untuk mencari sosok Michael.

"Perlu gue kejar?" katanya.

Gue hanya mampu menggeleng. Buat apa dikejar? Nggak guna.

"Lo kenapa? Lo sakit? Lo pucat." kata Calum sambil menepuk pipi gue beberapa kali. Gue hanya menggeleng lagi karena masih kaget sama kejadian tadi.

Siblingzone • cth [FINISHED]Where stories live. Discover now