sa•tu

407 65 63
                                    

Sejak perkenalan gue sama Calum kemarin, ya.. Bisa dibilang semuanya kembali jadi normal. Calum sempat meminta id line gue, dan setelahnya kami hanya saling addback. Dia bilang dia sedang ingin fokus sama kuliah dan band-nya dulu, ya gue juga ga berharap apapun sih sama dia.

Michael kadang sering ilang-ilangan, apalagi semenjak tiap ketemu dia, gue sering menantang dia baku hantam gara-gara dia tega membiarkan gue bocor kemarin. Sampai-sampai malah si Calum yang membelikan gue roti dan kiranti. Ya bukannya gimana ya, cuman malu anjir.

Kali ini, gue lagi bareng Dita. Dia itu sohib sekaligus teman sebangku gue dari kelas 11 ini. Berhubung udah jam istirahat, gue dan Dita memutuskan untuk pergi ke kantin dan nyari makan. Selagi Dita memesan makanan, gue mencari tempat duduk, kebetulan ada satu yang kosong. Gue langsung menempatinya sambil nunggu Dita datang.

Eh, tiba-tiba, ada seorang lelaki berdiri di depan gue. Gue mendongak, dan anjir, itu Luke Hemmings, kapten tim basket sekolah! Sial sial sial. Udah cantik belum gue nih?!

"Hai," Luke tersenyum,"Gue boleh duduk di sini gak?" tanyanya. Gue otomatis mengangguk,"B-boleh, L-Luke." Gue nyebut namanya. Anjir, semoga gue gak terlihat cupu di mata dia.

Gue harus mengakui, tadinya gue gak begitu nge-fans sama Luke, gimana ya, kagum itu jelas, banyak yang kagum sama dia. Tapi gue gak separah itu. Tapi barusan setelah dilihat-lihat, kok dia gantengnya abnormal ya, kelewat batas nih. Gue jadi berubah pikiran.

"Lo Thalissa kan?" Luke membuka obrolan. Gue mengangguk,"Iya, Luke, XI-IPS-1." kata gue. Luke balas mengangguk,"Denger-denger, lo deket sama Michael?"

Hm, dia malah bahas si bungkus kacang sialan.

Masih agak gedek gue sama yang kemaren.

"Ngg-nggak deket-deket banget kok, cuma sohib biasa karena sekelas dulu."

Luke cuma ber-oh, sementara gue memandangi lagi penampilan dia lagi pagi ini.

Dia memakai seragam basketnya, jelas banget berarti dia baru selesai latihan. Rambutnya yang blonde itu sedikit lepek, tapi tetap ganteng. Dia keringetan, bikin gue pengen ngelapin mukanya aja, anjir.

"Abis latian ya, Luke?" Gue memberanikan diri bertanya. Luke mengangguk-angguk,"Iya nih. Basketball Feast kan tinggal seminggu lagi,"

Ah, Basketball Feast. Kejuaraan basket paling besar se-kota gue yang diadakan 6 bulan sekali. Hebat banget Luke yang sudah 3 kali ikut kompetisi itu bersama timnya, dan pernah menjadi juara 1. Gue mah apa, kentang, burik, nolep. Sementara Luke, bahkan sejak dia baru masuk SMA, udah keliatan pamornya.

"S-semangat ya, Luke." Gue menunduk, gak berani lihat muka dia. Tapi tiba-tiba aja satu tangannya mengangkat dagu gue,"Makasih." katanya dengan senyum manis bin mata teduhnya itu.

Fix, kayaknya gue meninggal.

Untungnya gak lama Dita dateng dengan membawa makanan gue sama dia, dan ternyata disusul sama seseorang di belakangnya... Si pecel lele. Ya siapa lagi kalo bukan Michael.

Gue lupa anying kalo Michael sama Luke itu temenan karena Michael juga anak tim basket. Ahelah.

Gue sama Michael makan diem-dieman, cuman Dita yang mengajak gue atau Michael mengobrol, Luke yang ngajak ngobrol Michael, gue atau Dita. Selesai makan, gue ijin balik duluan ke kelas bareng Dita.

"Kok gue lupa sih anying kalo Michael sama Luke itu saling kenal, elah." ucap gue pas masuk kelas. Dita cuma tertawa sebagai balasan,"Lagian lo ngapain ngebiarin Luke gabung," ucapnya.

"Ya elah, Dit, cogan mana boleh dianggurin sih." kata gue, teringat saat tadi dagu gue diangkat sama si Luke. Ya ampun lemes dede bang.

"Oh, udah ga sama si Calum?" Pipi gue mendadak merah setelah pertanyaan Dita. Sial. "Bodo ah, males bahasnya."

Dita ketawa lagi,"Maapin aja si Michael, Thal. Itung-itung lo sekalian bisa minta id line-nya Luke ke dia. Siapa lagi coba yang punya?"

Gue cuma diam. Tumben pinter nih turunan mammon. Memang benar sih, id line Luke itu agak rare. Bahkan lo gak bakal bisa menemukan akunnya di grup angkatan, ya saking banyaknya member. Dia juga gak aktif di grup kelas katanya, tapi berhubung dia kapten tim basket, jelas dia masuk, dan cuma anggota timnya aja yang tau id line-nya apa.

×××

Pulang sekolah gue langsung mengirim chat via line pada Michael, bodo amat deh dibales apa gak, spam aja dulu.

Thalissa : Mek
Thalissa : P
Thalissa : woy

Michael : paan
Michael : gue udh dimaapin nih?

Thalissa : yaudh iya
Thalissa : tp bagi line Luke

Michael : tai taunya ada maunya

Thalissa : bacot
Thalissa : bagi

Setelahnya Michael langsung memberikan id line Luke kepada gue, ah udah pokoknya gampang mau nyogok Mekel mah. Lemah dia, dasar cupu. Bodo amat, gue langsung meng-add Luke dan mengirim pesan padanya.

Thalissa : hai Luke, addback yaa hehe
Thalissa : gue Thalissa, Luke

Duh gue kek apaan banget ga si? SKSD ga ya? Kok jadi deg-degan gini anjir.

Gue meletakkan ponsel, namun gak lama benda itu bergetar lagi, gue kira dari Luke, taunya Mekdi.

Michael : bsk traktir ya

Huh sa ae nih kutil anoa.

Thalissa : ywd, kiko kan?
read.

Bodo amat pokoknya besok gue beliin kiko aja. Baru saja hendak mematikan ponsel, ternyata getar lagi. Gue kira dari Michael, namun saat gue meliriknya sebentar,

Anying dari Luke, gak sengaja langsung kelempar nih hpnya.

Eh sial.

Luke : oh Thalissa, iya Thal udh gue addback yaa

Thalissa : makasih Luke :)
read.

Ah di read doang nih ga seru ah anjir, hmm gapapa deh, ntar gue coba deketin lagi. Hahahahahah.

•••

Hai

Tayo

Aku up lagi nih

Makanya vote

3+ vote lagi deh, ga minta banyak-banyak akunya):

Oh iya, anggep aja 5sos nya masih fetus ya, biar lebih terasa sma/kuliah nya

Hehe

Dadah

Siblingzone • cth [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang