M. P. B. 2. Tengokin Ega, Yuk!

4.2K 177 16
                                    

Sayaanng ... maafkan aku belum bisa update Alka. Masih ku ketik ya. Sabar dulu ... di tengah pandemi yang semakin merajalela aku masih harus masuk kantor. Agak stres jadinya, nulis juga kadang nggak fokus.

Tapi nanti kalau udah selesai, Alka pasti kupublish kok. Sementara mampir yuk ke cerita yang lain. Aku baru republish hari ini. Jadwalnya sih senin- rabu, tapi kalau aku mood insya Allah lebih sering.

Ini linknya : https://my.w.tt/tLUvxBTwt5 dan di bawah ini cuplikan salah satu chapternya. Sialkan mampir. Dijamin nggak nyesel kok. Cerita ini nggak kalah seru. Sedikit rumit emang, tapi tetep aku selipin humor yang akan bikin kalian ngakak dengan hadirnya sahabt2 Ega.

"Ay ...." Soraya mengangkat wajah, dan seketika pandangan matanya beradu dengan iris kecoklatan milik Ega.  Lama keduanya saling menatap, menyalurkan segenap rasa melalui sorotnya. Tak ada suara, hanya ada sepi dan mereka berdua yang hanyut dalam pikirannya masing masing.

"Kamu cantik," puji Ega di akhiri senyuman, sontak mengembalikan kesadaran Soraya yang sedari tadi menatapnya  penuh kerinduan yang terpendam.

"Hah?" tanya Soraya belum fokus.

"Kamu sangat cantik hari ini." Soraya hanya tersipu saat Ega mengulang ucapannya.

"Kamu seperti pengantin wanita dalam mimpi aku."  Ega mengulurkan tangan, mengusap pipi Soraya dengan penuh perasaan dan bibir yang merekahkan senyuman, "tapi sayang, pengantin laki laki nya bukan aku," lanjutnya lirih dan kemudian senyumnya meredup.

Soraya tertunduk. "Maafkan aku," pinta nya lirih, kemudian terisak.

Test!

Air mata mulai menetes di pipi Soraya seiring hati Ega yang teriris sakit.

"Hey ...." Ega meraih dagu Soraya. "Jangan nangis!" larangnya seraya menyeka lembut air mata Soraya dengan ibu jarinya, "nanti kalau  make upnya luntur ngak cantik lagi loh."  Ega terkekeh dan tangis Soraya semakin menjadi.

Ega yang kembali tak mampu menahan perasaan, meraih tangan Soraya dan menggenggamnya. "Ay ... kamu tau kan aku sangat sayang sama kamu?"

Soraya mengangguk lengkap dengan kedua pipinya yang bercucuran air mata.

"Aku sudah berpikir semalaman kemarin, jika memang ini adalah yang terbaik buat kamu ...," Ega menarik nafasnya panjang, "aku akan belajar ikhlas, Ay. Aku akan belajar menghargai keputusan kamu. Walaupun ini berat," imbuhnya parau.

"Semoga kamu bahagia, Ay," harapnya tulus, namun syarat luka.

Sontak Soraya memeluk Ega dengan Erat seperti tak ingin melepaskannya sedikit pun dan meledakan tangisnya di dada bidang milik anak lelaki itu. Memejamkan mata,  Ega membalas  pelukan Soraya dengan sama Eratnya.

Kini sepasang kekasih yang statusnya sudah putus itu tengah berpelukan seraya menangis, menumpahkan segala kesedihan dan bebannya yang selama ini mereka rasakan.

Setelah lama berpelukan dan puas menangis, Ega mencium kening Soraya lama untuk terakhir kalinya. Kemudian bibir Ega turun mengarah ke telinga Soraya. "Aku melepaskan mu, tapi jika aku melihat dia menyakiti mu, aku akan merebut mu kembali, " bisiknya. Lembut dan penuh penekanan di setiap katanya.

Salam.

Ovimalvyn

M.P.B. 2 [Suami Bocah] 17+Where stories live. Discover now