M. P. B. 2. 8. PRIA SEJATI.

8.4K 405 41
                                    


Alka menopang dagu, menatap Lovika yang tampak asik dengan aktivitasnya. Sesekali ia mengulas senyum, entah apa yang ada  dipikirannya,  tapi yang pasti wajah Alka sudah seperti ABG labil lagi kasmaran.

"Kamu ngapain sih liatin aku sambil  senyum-senyum sendiri gitu?" tanya Lovika heran, setelah beberapa saat menghentikan kegiatan menggambarnnya untuk mengawasi  Alka dengan sudut matanya.

Bukannya menjawab, Alka hanya melebarkan bibir. Tersenyum seterang matahari.

Lovika mengangkat bahunya acuh, lantas kembali asik menggambar. Tak ingin lagi memperdulikan suami bocahnya.

"Gambar kamu bagus, Yang," kata Alka memuji, "sama kayak yang bikinnya, cantik," lanjutnya lagi setengah modus.

Lovika mencebik, "Gombal."

"Serius, Yang, gambar kamu bagus," sahut Alka yakin. "Kamu belajar di mana bisa bikin gambar sebagus ini?"

"Belajar sendiri. Aku emang dari kecil hobi gambar, Al."

"Ooh," Alka mengangguk paham, "sama dong kita, aku juga hobi melukis."

"Hah? Serius?" Mata Lovika membulat, menatap suami bocahnya, sedikit tak percaya.

Alka mengangguk, mengiyakan dengan percaya dirinya.

"Tapi kok aku nggak pernah liat kamu ngelukis, Al?" kata Lovika dengan alis yang bertautan.

"Kamu aja kali yang nggak 'ngeh, tiap hari aku suka melukis."

"Masa, sih?"

"Iya," jawab Alka seraya mengulum senyum, membuat kening Lovika semakin berlipat. Bingung.

Namun, sejurus kemudian ia menyeringai, "Aku emang  hobi melukis," ucapnya, lalu mencondongkan tubuhnya untuk berbisik di telinga Lovika, "meluk dan kiss kamu ..." lanjutnya dan langsung mengecup pipi Lovika tanpa aba-aba.

Alka terkekeh, menertawakan Lovika yang sempat speechles dengan perlakuannya. Terlebih saat  Lovika  yang tiba-tiba salah tingkah lengkap  dengan rona merah yang muncul di kedua pipinya, membuat perempuan itu semakin terlihat lucu.

Merasa kesal, Lovika mendesis, tangannya bergerak merobek buku gambar, meremasnya lantas melemparkannya pada Alka.

"Receh tau nggak," cibir Lovika. Ketus.

Alka kembali tergelak, ia selalu suka saat melihat wajah  istrinya berubah jutek. Terlihat dua kali lipat lebih menggemaskan menurutnya.

"Alka! Ih, nyebelin banget, sih," sergah Lovika semakin galak, hatinya semakin dongkol melihat Alka yang tak mau berhenti menertawakanya.

"Nyebelin ya?" tanya Alka masih dengan mengulum senyum di bibirnya.

"Iya," sahut Lovika galak.

"Oh, tapi cinta kan?" Alka melempar tatapan menggoda andalannya dan sukses membuat Lovika mendengkus sebal.

"Enggak."

"Masa?"

"Iya," jawab Lovika mantap.

"Serius?"

"Iya."

"Serius apa?"

"Serius enggaklah, masa serius band. Kan nggak mungkin mereka udah bubar." Lovika berseloroh masih dengan memasang wajah judes andalannya.

Namun bukannya Alka tertawa, wajah cowok itu malah berubah dingin. "Oh, enggak ya," ucapnya datar, "oke."

"Iya ...," jawab Lovika menggigit bibir, ia berusaha menahan tawa karena berhasil membalas telak keisengan suami bocahnya.

M.P.B. 2 [Suami Bocah] 17+Where stories live. Discover now