43. Untuk Aletta

80 2 0
                                    

Selamat membaca!

***

Surat ke empat dari Raihan

Bandung, 5 Mei 2019

Masih surat untuk Aletta, bukan untuk Indonesia apalagi untuk London. Hanya untuk Aletta yang istimewa.

Raihan apa-apaan sih? Dari surat pertama, ke dua hingga surat yang saat ini ia baca pasti tidak pernah benar jika membuat alamat surat dan pembuka surat.

Jika di surat sebelumnya aku cerita tentang Jakarta yang begitu menyesakkan. Sekarang aku cerita tentang Bandung ya begitu dingin. Ya ampun, bulan-bulan kemarin tuh aku di Jakarta ngerasa kegerahan, balik ke Bandung kedinginan. Padahal aku gede di sini. London gimana? Saljunya gimana Al? Kalo kamu pulang bawain seplastik ya. Haha...

Kali ini nggak ada yang mau aku ceritain. Cuma tentang Mama, dia keliatan sedih banget kayaknya, Al. Kalo kamu ketemu Mama nanti, temenin dia, ya. Anter dia belanja, Al. Mama suka kebingungan pilih warna tas buat kondangan. Hehe... Kamu juga jangan kaget kalo pas pulang banyak perubahan. Jangan coba cari tau apapun. Anggap aja sebagai kejutan. Oke?

Kamu tau, Al?

Hidup aku mengalir kaya air sungai. Tapi air itu bukan aku. Sebenarnya aku hanya ranting yang ikut mengalir di atas air. Saat ada batuan besar atau apapun yang menghalangi aliranku, maka aku akan tersendat dan terdiam di sana, entah untuk berapa lama. Kamu tau? Batuan besar itu kamu, Al. Kamu berhasil menghalau sampai aku diam di sisi kamu, mengenal kamu, selalu ada di sekitar kamu. Tapi kamu harus ingat, Al, aku tetaplah ranting di atas air. Yang artinya, kapan pun aku bisa kembali mengalir. Mengalir sejauh mungkin mengikuti arus sungai.


***

Sebagian part dihapus untuk kepentingan penerbitan.

***

TBC

The Loves Haven't Faded [SELESAI] Where stories live. Discover now