33.️ Kesenangan

116 6 0
                                    

Pagi-pagi buta sekali, Aletta sudah dibangunkan oleh dua pengganggu, siapa lagi jika bukan Raihan dan Aga. Entah bagaimana caranya mereka bisa masuk ke kamar Aletta saat ini, dan mengganggu acara tidurnya.

"Bangun Ta! Lo itu perawan bangunnya duluan laki. Aneh!" ujar Aga berusaha mengejek Aletta.

Sejak 10 menit yang lalu Aga terus-terusan mengusik tidurnya dengan cara menyibakan selimut yang tadi menutupi tubuh Aletta, namun Aletta tarik kembali.

Jika tidak begitu, Aga pasti akan memukul wajahnya dengan bantal berkali-kali sampai akhirnya Aletta jera. Ia bangun dan mulai mencakar-cakar wajah Aga.

Raihan sendiri hanya memperhatikan dua makhluk dihadapannya itu dengan gelak tawa. Menurutnya adegan di depannya sekarang sangatlah lucu. Dengan Aletta yang terus menyerang Aga dan orang yang diserang malah menyembunyikan wajahnya dibalik bantal.

"Lo itu ya, dasar, tukang pengganggu ketenangan. Gue doain supaya hidup lo nggak bakalan tenang karena udah gangguin gue!" kesal Aletta seraya terus memberikan Aga timpalan bantal.

"Aduh, duh, Ta. Ampuuuun ... lo jangan ngedoa gitu deh. Nanti kalo di ijabah sama Allah gimana? Nggak lagi deh gue kaya gitu."

Aletta memutarkan bola matanya malas, kemudian ia berhenti memukuli Aga dengan bantal dan mulai merampas bantal yang digunakan Aga sebagai pelindung dirinya.

"Lo pikir gue peduli?" ucap Aletta seraya mendekatkan wajahnya ke pada Aga.

Aga meringis mendengar ucapan Aletta. Tapi sedetik kemudian ia tersenyum jahil.

"Nafas lo bau!" ujar Aga seraya mendorong wajah Aletta ke belakang. "Sana mandi lo!" 

Aletta mendelik kesal pada Aga, bukannya meminta maaf, sekarang Aga malah memerintahkan dirinya tanpa dosa.

Gelak tawa Raihan semakin menggema di kamar Aletta. Ia sudah tidak bisa menahannya lagi.

"Han, udah ayo, kita keluar, di sini gue mencium bau-bauan yang sangat menyengat hidung. Semacam bau naga gitu," sindir Aga  seraya melirik ke arah Aletta, dan bersikap seolah-olah ia merasa jijik.

Raihan kembali tertawa, namun akhirnya ia menganggukan kepalanya, "Yuk, keluar aja!" ajak Raihan seraya masih melanjutkan tawanya.

Sementara Aletta memajukan kedua bibirnya. Raihan nampaknya sudah terkena virus Aga.

"Udah-udah sono, keluar kalian berdua! Ganggu acara tidur orang aja!" ujar Aletta seraya membenarkan selimut, hendak menutupi tubuhnya kembali.

Raihan yang melihat Aletta hendak tidur lagi, kembali berucap.

"Al, cepetan siap-siap. Kita bakalan jemput Nanday ke terminal!" setelah berucap, Raihan menyusul Aga yang telah berjalan keluar lebih dulu. Tidak lupa Raihan menutup kembali pintu kamar Aletta.

Aletta yang sudah memejamkan matanya kembali terbuka.

Apa yang dikatakan Raihan tadi?

Nanday akan berkunjung kerumahnya? Serius?

Dengan langkah gesit, Aletta buru-buru masuk ke dalam kamar mandi dan melakukan ritual paginya.

***

Aletta berjalan menuruni tangga, ia menghampiri Ayahnya yang kebetulan sedang berbincang bersama duo kucrut yang mengganggu acara mimpinya tadi.

"Pagi, Yah..."

"Pagi..." balas sang Ayah.

Aletta melihat ke arah Raihan, "Han, mau jemput Nanday jam berapa?"  tanya Aletta.

The Loves Haven't Faded [SELESAI] Where stories live. Discover now