17. ️Tidak Mungkin

117 16 0
                                    

Sudah 2 jam Nanday belum juga kembali ke rumah. Raihan dan Aga yang sedari tadi menunggu nya di ruang TV hanya menghela nafas kasar menunggu kedatangan sang tuan rumah.

"Nanday kemana sih, Ga? Ini udah hampir dzuhur. Tapi belum datang juga tuh anak!" tanya Raihan pada Aga. Aga yang mendengar pertanyaan Raihan. Lantas menyimpan camilan di tangannya ke meja yang ada di hadapan mereka.

"Meneketehe," setelah itu Aga meminum orange jusnya.

"Letta juga belum bangun" Raihan nampak khawatir dengan Aletta yang tak kunjung bangun.

'Nggak biasanya nih anak tidur siang,' batin Raihan seraya bangkit dari duduk nya, dan melangkahkan kaki menuju kamar Nanday dan Aletta.

Aga yang merasa sofa di sebelahnya bergerak akibat Raihan bangkit. Lantas menoleh ke arah Raihan, "Mau kemana lo?" tanya Aga.

Raihan yang baru beberapa langkah, menoleh ke arah Aga yang menatapnya. Seolah-olah meminta jawaban.

"Gue mau bangunin Aletta. Udah 2 jam dia tidur dari pagi. Dan nggak biasanya dia tidur siang bolong kaya begini," jelas Raihan. Ia melanjutkan langkahnya lagi.

Sedangkan Aga yang mendengar jawaban dari Raihan hanya ber-oh ria saja.

Sesampainya di depan pintu kamar Aletta. Raihan terdiam. Dia nampak ragu.

Raihan mendengar ponselnya berbunyi. Lantas ia segera merogoh ke dalam saku celananya. Mengambil benda berbentuk pipih itu.

'Nanday? Ngapain dia nelpon gue?' batin Raihan. Lantas ia menjauh dari hadapan pintu kamar Aletta. Menuju ke dekat tangga. Ia menggeser tombol warna hijau, tanda menerima panggilan.

"Hall-"

"Raihan lo di rumah kan?" tanya orang di seberang telpon.

"Ck! Nanday, lo apa-apaan sih? Emang kenapa? Gue mau bangunin Aletta nih. Dia belum bangun juga."

"Aduuuuh... Mending sekarang lo ke sini deh! Ada yang penting nih."

Raihan menautkan kedua alisnya. 'Lah? Kesini kemana? Ngawur nih anak'

"Rai? Lo masih di sana, kan?" tanya Nanday di seberang sana. Membuat Raihan sadar dari lamunannya.

"E-eh iya. Tapi kemana?"

"Cafeshop me. Jaraknya juga cuma ngelewatin satu kompleks kok dari rumah gue. Lo pake google maps aja."

"Emang kenapa sih? Tapi Aletta itu penting banget. Dia belum bangun juga!"

"Udah, lebih penting lo kesini aja dulu! Kalo Letta, gue sengaja ngasih obat tidur di air putihnya tadi. Gue kasihan ngeliat dia mikirin masalalunya terus," jelas Nanday di seberang sana.

"Kok, lo tega sih?!"

"Aduuuuh Rai-rai. Efeknya cuma 4 jam kok. 2 jam lagi bangun dah tuh. Udah cepetan kesini!"

The Loves Haven't Faded [SELESAI] Where stories live. Discover now