☁️ | 27 • Semakin Dekat

8K 1.5K 534
                                    

Yoi! Sesuai janji:") komennya moodbooster bangeeet✨💕Makin cinta nih, sama kalian 💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoi! Sesuai janji:") komennya moodbooster bangeeet✨💕
Makin cinta nih, sama kalian 💕

Hayu, spam lagi biar saya bahagia wkwkwk.
Makasih bangeeeet yang ngeluangin waktu buat baca, komen, dan vote di lapak ini💙

Jadi, lebih suka softboy atau goodboy?

Tim diem anteng di kelas ketik jamkos atau keluyuran engga jelas?

Satu kata aja buat Criticalove 💙

Happy reading sayang❤️✨

Btw Revian kok kelihatan ganteng sih
😭

🎡

Spoiler alert! : Ada yang meleleh tapi bukan es krim:)

Terkadang harap-harap semakin mengembang. Menuju akhir bahagia yang diinginkan. Namun manusia hanya perencana, sedangkan Tuhan yang memutuskan segalanya.

Akankah dihancurkan? Dikabulkan? Atau diganti dengan yang lebih baik kemudian?

☁️

Gerimis masih mengguyur. Ekskul basket sudah dibubarkan sejak tadi. Aruna kini tengah menunggu Revian yang sedang mengantarkan Raka.

Dingin, gadis itu lupa memakai jaket karena pikirnya cuaca hari ini cerah. Dia salah, mendung dengan cepat bergumul di atas sana. Menurunkan airnya ke bumi beberapa saat setelahnya.

Di pos satpam, Aruna memandangi sekitar. Dream High School masih sedikit meramai. Ada beberapa ekskul yang belum dibubarkan. Untung sekali bahwa Aruna memilih hari biasa untuk organisasi PMR-nya. Jadi ketika libur dia masih bisa merasakan waktu bebasnya, walau tidak sepenuhnya.

Bahkan jika dipikir-pikir, tadi entah mengapa Esti dengan mudah memperbolehkannya keluar. Ya, walau Aruna menggunakan nama Mega sebagai tameng, tapi usahanya tidak sia-sia. Walau harus ada yang dibayar besok Seninnya, tidak apa. Mega itu tinggal dijajakan banyak makanan sudah bisa diam dan berakting dengan baik seperti yang sudah direncakan.

Terdengar gerungan suara motor yang mendekat. Aruna menoleh. Ternyata benar, Revian. Ia pun menampilkan senyum guna menyambut kedatangan lelaki itu.

"Nih pakai!" Revian menyerahkan jaket jeans miliknya.

"Lo pake apa?" Aruna ragu untuk menerima karena kini Revian hanya memakai kaus dan celana jeans selutut.

"Udah, pake aja," tegas Revian.

Aruna pun menurut. Memakai jaket jeans yang kebesaran baginya sambil senyum-senyum sendiri. Ia lantas menerima helm yang disodorkan Revian untuknya. Helm yang tadi sempat dipakai Raka kini sudah berpindah tangan.

Criticalove [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang