☁️ | 32 • Jatuh Merapuh

4.2K 1.1K 283
                                    

Hollo!
Sudah lama kita enggak saling sapa.
Kangen nggak? Pastinya kangen lah!

Jadi ... mulailah kita marathon bersama hingga tamat! Ramaikan terus yaaa😚
Bab terakhir kemarin banyak banget komentarnyaaaa❤️

Seharusnya sih ... bisa banyak terus eheheheh. Pokoknya Criticalove harus terus rame di bab-bab menuju ending!
Kalau enggak ... hmmm tebak lah tebak wkwkwk
Siyap meramaikan, kan?

Sebelum kita mulai mengarungi kembali kisah Revian Aruna, yuk jawab pertanyaan kecil-kecilan dari aku.

Hewan favorit?

Destinasi liburan impian?

Lebih suka Revian berjodoh dengan Aruna atau ternyata Aruna jodohnya Raka? 😆

Selamat membaca sayangkuuu❤️
Hope you enjoy❤️
Jangan lupa baca author note yang bawah jugaaaaa❤️

Selamat membaca sayangkuuu❤️Hope you enjoy❤️Jangan lupa baca author note yang bawah jugaaaaa❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Now Playing :: Jeremy Zucker - Scared

[ c r i t i c a l o v e ]

Perihal hidup ada yang menginginkan dirinya bertahan lebih lama di dunia, ada juga yang merasa ia tidak layak untuk terus ada. Sama-sama sakit, sama-sama terluka, meski harap yang dilayangkan berbeda.

☁️

"Lo ngapain di sini?"

Sekolah masih sepi. Terlalu pagi untuk berangkat tapi Revian menemukan Aruna sudah duduk manis di kursi. Tidak masalah jika kursi itu tempat duduk Aruna. Tapi ini miliknya. Jadi dengan tatapan tajam ia mengacungkan tangan ke arah pintu lalu menggertak, "Salah kelas lo. Pergi!"

"Jahat banget sama gue." Aruna mengelus dadanya. Pagi-pagi sudah diusir begini. Niatnya padahal baik, tidak jahat sama sekali. Ditatapnya Revian dengan raut muka memelas. Ia ingin di sini, tidak mau pergi.

"Woah! Pagi-pagi udah diapelin sama Aruna." Raka mendekati keduanya sembari meminum susu kemasan favoritnya. "Ngapain, Run?"

Cowok berjambul itu memang berangkat bersama Revian hari ini. Seperti biasa, berangkatnya ketika sekolah masih sepi.

"Gue mau minta maaf aja soal kemaren. Gue nggak tau kalo Revian phobia boneka hehe." Aruna cengengesan dan Revian menanggapi dengan dengkusan.

"Seriusan lo berangkat sepagi ini buat minta maaf doang?" Raka bertanya ingin tahu karena merasa ada yang janggal dari alasan yang dilontar gadis itu. Alisnya menukik sebelah, menatap Aruna penuh selidik. "Waras lo, Run?"

Gadis itu terlempar pada ingatannya beberapa jam lalu. Dia pergi tanpa permisi. Tidak seperti biasanya ketika berangkatnya ke sekolah diantar sopir. Aruna naik ojek online untuk bisa sampai di sini. Satu rumah tidak tahu kelakuannya kali ini karena seharusnya Aruna beristirahat setelah kejadian tidak sadarkan diri.

Criticalove [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang