☁ | 04 • Sebal Berkepanjangan

11.7K 2.1K 315
                                    

Yang katanya udah jatuh cinta sama Revian, berarti udah siapin segalanya, kan? Hati dan jantung candangan?
Aku nggak mau tanggung jawab kalo ada apa-apa.

[ c r i t i c a l o v e ]

[ c r i t i c a l o v e ]

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

🎡

Dalam hidup, kebaikan-kebaikan yang dibagi akan selalu kembali. Lalu, kejahatan-kejahatan yang dilakukan akan selalu terbalas kemudian.

Aruna turun dari motor dengan senyum yang masih mengembang. Menyerahkan helm beserta uang untuk dibayarkan, gadis itu lantas mengucap terimakasih. Ia lalu menutupkan tudung hodie di kepalanya, berjalan-jalan dengan perasaan bebas.

Kendaraan yang berlalu-lalang, warung-warung makan yang ada di pinggiran jalan, Aruna begitu menikmatinya. Menyusuri trotoar, gadis itu berhenti sejenak untuk membeli sebotol air mineral. Sesekali ia mengecek ponsel, entah menjelajah instagram atau mungkin membalas beberapa pesan yang dikirimkan teman-temannya. Ah tidak. Hanya beberapa grup yang ramai dan Mega yang mengiriminya banyak pesan.

Megahalu Javanicus
Run! Lo jan gila napa! 😱
Jan keluar malm sendirian!
Lo kan jomblo, tiati ih!
Bahaya tau! Hayu pulang aja, ketimbang kena amukan masa.😠

Aruna
Lo kira gue maling, sampe diamuk masa segala. Hahaha

Megahalu Javanicus
Demi keselamatan lo, pulang gih sekarang! Ortu lo nyariin ntar. Kalo ketahuan gimana? Kalo diculik gimana? 😲

Aruna tertawa. Sahabatnya yang satu itu memang terlalu paranoid. Sudah sering Aruna melakukan hal ini—kabur dari rumah sebentar lalu pulang tanpa ketahuan—dan semuanya aman lancar jaya. Dirinya tidak pernah ketahuan.

Dengan botol minum yang diapit di antara lengannya, gadis itu kembali mengetikkan pesan pada Mega. Namun, mendadak ponselnya menghilang dari pandangan. Aruna dengan sigap menatap ke depan, mencari-cari pelaku utama yang sudah mengambil ponselnya. Gadis itu terlambat, si pelaku sudah berlari menjauh.

"Copeeet!" Gadis itu lantas berlari secepat yang ia bisa. Bahkan botol minumnya sudah ia lempar sembarangan, yang ia pikirkan hanyalah berusaha menyusul si Pencopet. Kakinya bergerak cepat, berlari melintasi beberapa orang dan terkadang sedikit menyenggol bahu-bahu mereka. Tapi sekuat apapun ia mencoba, pencuri itu terlalu gesit. Padahal bisa dibilang badannya sedikit berisi, tetap saja Aruna tidak berhasil mengejar.

Napasnya terengah, rasa sesak menghimpit dadanya, membuatnya mengernyit kesakitan beberapa kali. Aruna menyerah. Ia gagal mengambil kembali handphone miliknya. Aruna kehilangan jejak. Ia melihat sekitar, memutar kepalanya ke kanan dan ke kiri. Namun nihil. Pencuri yang ia lihat memakai jaket berwarna hitam telah hilang.

Criticalove [SELESAI]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ