"Laila"

3.7K 174 94
                                    

Aku kembali, apakah kau tidak menginginkan kehadiranku?
Apa kau ingin aku pergi lagi?

*****

"Dia... Wajahnya mirip dengan almarhumah Nabilla," ucap Mitha terkejut.

"Dzak, secara dekat, apa wajahnya benar-benar mirip dengan Nabilla?" tanya Raka.

"Iya, dia dan Nabilla seperti manusia dan bayangannya di cermin," jawab Dzaki.

Akhirnya kejadian perampokan di toko Thara telah ditangani oleh pihak berwajib. Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi polisi, akhirnya Nabilla alias wanita yang mirip dengan Nabilla beserta preman yang memukuli Dzaki tempo hari diamankan polisi.

Raka dan Mitha tak terkecuali Dzaki ingin menemui perempuan yang menjadi dalang perampokan di toko Thara.

"Kamu siapa?" tanya Dzaki.

"Buat apa kalian bertanya kepadaku? Bukankah kalian bisa saja bertanya kepada polisi, toh aku bakal dimasukin ke penjara juga," jawab wanita itu.

"Kamu berhijab, lalu kenapa kamu mencuri perhiasan di toko kami?" tanya Raka.

"Jangan bawa-bawa hijabku. Ini semua gak ada hubungannya. Hijab kewajibanku menutup aurat. Sedangkan yang kulakukan itu," dia terdiam sejenak.

"cih, buat apa kujelaskan kepada kalian orang kaya, tak mungkin paham keadaan kami."

Belum sempat mereka terus bertanya kepada wanita itu, jam besuk sudah habis. Dan akhirnya mereka bertanya kepada polisi tentang hal yang sudah diketahui polisi tentang komplotan perampok tersebut.

"Namanya Laila, dia yang merupakan dalang dari perampokan tersebut," ucap Pak Polisi.

"Motifnya apa pak? Bagaimana dengan dua preman itu?" Tanya Raka.

"Dia masih tidak mau jujur dengan motifnya, Pak. Sedangkan dua preman itu adalah tukang palak di daerah sana," jelas Pak Polisi.

*****

Pagi sekali Raka mendapat kabar, bahwa Laila--pencuri itu sudah kabur dari penjara.

"Bagaimana bisa dia kabur dari penjara? Argghh" ucap Raka, lalu menelpon Dzaki untuk memberitahukan kabar yang tidak mengenakkan tersebut.

Laila kabur, sedangkan dua preman tersebut masih berada di dalam penjara. Seminggu berlalu polisi tak kunjung menemukannya lagi. Laila bagai hilang ditelan bumi.

Suatu ketika Dzaki sedang berada di salah satu mesjid di dekat toko, ia melihat seseorang yang sedang memperbaiki cadarnya setelah selesai berwudhu. Dzaki tak gegabah untuk menangkap dengan menyentuh wanita tersebut. Dzaki menghubungi Raka dan Raka langsung memberitahu polisi. Setelah polisi sampai, Wanita tersebut baru saja selesai sholat. Polisi langsung membawanya ke kantor polisi bersama Raka dan Mitha, sedangkan Dzaki yang dari tadi belum sholat karena mengamati gerak gerik wanita itu, memilih sholat terlebih dahulu dan nantinya akan menyusul ke kantor polisi.

Di kantor polisi, wanita itu seperti tengah kebingungan. Dia diminta melepas cadar, namun dia menolak.

Dan akhirnya dia bersedia setelah diputuskan hanya Mitha dan beberapa polwan yang menginterogasinya. Benar, dia wanita itu.

"Akhirnya anda tertangkap juga setelah satu minggu melarikan diri," ucap salah satu polwan.

"Untuk mengalabui kami, kamu memilih memakai cadar, apa kamu tidak merasa hina?" Sambung polwan lainnya.

Cinta di Sepertiga Malam (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang