"Bahagia?"

8.8K 393 191
                                    

Semoga para readers selalu bahagia. Aamiin.
_________________________________________

Allah selalu memberikan nikmatnya bahagia. Tergantung kita mau bahagia dengan versi apapun itu.

*****

Maeda segera menyusul Nabilla ke kamar, setelah Dzaki keluar dengan membanting pintu.

"Kak, Kakak jangan sedih. Aku udah telepon Papa tadi, semuanya pasti baik-baik saja," ucap Maeda menenangkan Nabilla yang masih menangis meratapi nasibnya dan juga menyesali apa yang pernah ia lakukan dulu.

Berpakaian terbuka dan tidak menutup aurat, itulah kesalahan terbesarnya. Karena kecantikan itu bukan menjadi anugerah apabila terlalu diumbar, melainkan akan mendatangkan bencana yang tidak diinginkan.

Terlebih lagi zaman sekarang, fungsi pakaian yang lebar dan panjang, bukan lagi sebagai penutup aurat dan rasa malu. Melainkan sebagai ajang mencari simpati dan menarik perhatian. Mereka senang berfoto ria dan merekam video serta berjalan indah di depan kamera. Seolah menunjukkan, "aku orang baik lho." Seharusnya simpan saja semua yang telah kita tutupi, lebih baik tak perlu diliput sebuah kamera, biarkan Allah yang menilai. Karena penilaian manusia dan Allah itu berbeda.

*****

"Mas," panggil seseorang.

"Kenapa?" jawab Dzaki.

"Jadikan ke rumah orang tuaku buat ngelamar?" tanya Ellysa Putri to the point.

"Iya, ya udah sekarang aja," jawab Dzaki.

"Eh, Mas," panggil Elly.

"Ada apa?"

"Gak beli cincin dulu?"

"Ya udah, ayo beli cincin."

Dzaki yang telah bercerai dengan Nabilla sekarang tengah berada di toko perhiasan bersama wanita lain untuk membeli cincin nikah.

Sementara Ellysa melihat-lihat cincin, Dzaki pergi ke belakang sebentar untuk cuci muka, karena wajahnya terlihat kusut.

"Cincin yang cocok buat saya yang mana ya, Mbak?" tanya Ellysa kepada pegawai toko tersebut.

"Bagaimana kalau yang ini?" tanya pegawai itu sambil menunjukkan sebuah cincin.

"Bagaimana kalau yang ini?" tanya pegawai itu sambil menunjukkan sebuah cincin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Wah, iya ya bagus. Tapi tunggu calon suami saya dulu deh," jawab Ellysa.

"Gimana, udah ada yang cocok?" tanya Dzaki.

Cinta di Sepertiga Malam (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang