Cinta di Sepertiga Malam (Revisi)

'Masker'

Jika mereka yang memakai masker bahkan cadar dianggap ninja atau Power Rangers, lalu disebut apa mereka yang memakai pakaian kurang bahan, pengemiskah?

"Nabilla A.A"

💦

"Juara umum atas nama Nabilla Azzahra Alfathunnisa," ucap Bu Sri selaku kepala sekolah.

"silahkan maju ke depan," sambungnya.

Dengan langkah pelan Nabilla pun maju menuju depan kantor, disaksikan semua siswa SMA White Sand.

"Aduh, lupa bawa masker lagi," Nabilla kesal pada kebiasaannya yang pelupa.

Ketika Nabilla berjalan menuju depan kantor banyak yang berbisik,

"Itu toh wajah aslinya, cantik"

"Tumben ya bukan Pangeran tidur"

"Itu yang biasa pakai masker?"

"Tumben gak jadi Power Rangers, takut berubah kali ya di sana."

"Eh si Ninja melepas topengnya"

Dan berbagai bisikan lagi tentang dirinya yang sering memakai masker dan dianggap Ninja dan Power Rangers.

Setelah menerima bingkisan serta piagam, ia harus menghadap ke arah para siswa. Dzaki membelalakkan matanya, kaget.

"Kenapa Dzak?"

"Dia ..."

"Dia Sahabat kebanggaanku Dzak"

"Ck"

Setelah pengumuman juara kelas, juara umum dan liburan selama dua minggu, semua siswa yang tidak mendapat peringkat tiga besar menuju kelas masing-masing untuk menerima raport.

💦

"Nab ... Nabilla ...," panggil Mitha.

"Iya"

"Ciye yang baru setengah tahun di sini, udah bisa jadi juara umum"

"Hmm"

"Selamat ya"

"Syukron"

"Afwan, eh kok bisa ya kamu jadi juara umum?"

"Entah"

"Ibu denger lo Mitha, kamu ngomong apa," sahut Bu Amah.

"Eh, I ... Ibu," Kaget Mitha.

"Iya, tahu kenapa Billa bida jadi juara umum?"

"Karena dia pinter"

"Tuh tahu, kamu juga pinter"

"Tapi Bu, rata-rata nilai Nabilla dan Seseorang itu sama, kok yang juara umum Nabilla?"

Nabilla hanya menjadi pendengar percakapan antara Mitha dan Bu Amah.

"Kamu tahu pangeran tidur Tha?"