'Bangun'

8.3K 360 51
                                    

"Ada yang kangen?"

_________________________________________

"Kau datang membangunkan ku dari tidur panjangku. Bangun dari mimpi buruk yang menakutkan.
Kau seolah Fahri dan aku adalah Mariamu"

💦


Minggu kedua di bulan April, Ujian Nasional akan dilaksanakan serempak pada semua Sekolah Menengah Atas di Indonesia. Sedangkan Nabilla belum juga sadar dari koma dan masih betah berbaring di ranjang pesakitan Rumah Sakit. H-3 UN semua siswa SMA White Sand bergantian menjenguk Nabilla atas usulan dari para dewan guru. Dan sehari sebelum Ujian Nasional, kelas XII IPA 1 dan XII IPA 2 mendapat giliran menjenguk Nabilla, setelah para anak IPA itu pulang dan menyisakan Mitha, Raka dan Dzaki yang menatap ke arah Nabilla yang tak kunjung bangun.

“Kenapa dia?” tanya Dzaki.

“Polisi mengatakan dia dijebak oleh seorang wanita yang menyimpan dendam padanya. Lo ingat sama Vita Cantika?” jawab Raka disertai pertanyaan.

“Yang juara olimpiade fisika itu?” tanya Dzaki memastikan.

“Iya, dia mencekik leher Nabilla lalu menyuruh orang untuk melemparnya dari rumah pohon”

“Astaghfirulllah’al adzim,” ucap Dzaki.

“Itu informasi yang didapatkan polisi dari pelaku sebelum si pelaku terkena gangguan jiwa,” jelas Raka.

Raka dan Mitha dipanggil Nisa, dan tersisalah Dzaki di ruangan tersebut bersama Nabilla.

“Lo kenapa? Ayo bangun besok UN, gak bangun nilai lo akan rendah dari gue. Assalammualaikum,” ucap Dzaki lalu keluar dari ruangan Nabilla.

💦


Waktu sudah menunjukkan pukul 09.00, yang artinya waktu ujian tinggal satu jam saja. Mitha pamit untuk pergi ke toilet, setelah keluar dari toilet netranya menangkap sesosok yang disayangi dan dirindukannya. Di depan kelas Mitha mengetuk dan membuka pintu kelas, sontak saja semua peserta ujian yang awalnya tenang dan fokus dengan laptop ataupun komputer di depan mereka menatap ke depan kelas. Pengawas ujian pun kaget melihat seseorang yang berada di atas kursi roda.

“Nabilla boleh ikut ujian Pak?” tanya Mitha.

“Bo-boleh si-silahkan,” jawab pengawas gagap karena masih kaget.

Mitha mendorong kursi roda milik Nabilla menuju komputer yang tak terpakai. Mereka pun kembali memulai ujian.

Tiga mata ujian di hari pertama telah berakhir, Mitha memeluk Nabilla ketika mereka sudah berada di luar kelas. Raka berjalan bersama Dzaki menuju parkiran, namun mereka terhenti di tengah jalan karena Dzaki melihat Nabilla bersama Mitha di depan kelas XII IPA 1, lalu memberitahukannya kepada Raka.

“Assalammualaikum,” salam Raka dan Dzaki.

“Wa’alaikumussalam,” jawab Mitha dan Nabilla.

“Gimana keadaan lo?” Dzaki bertanya dengan nada terdengar khawatir.

“Baik,” jawab Nabilla sambil menampakkan senyum di wajah pucatnya.

“Alhamdulillah kalau Angin sudah baikan,” sambung Awan.

💦

Pagi sebelum UN berlangsung Nabilla tersadar dari koma yang dialaminya. Entah mendapat suntikan vitamin dari mana, dia bisa sadar, yang pasti itu semua atas izin Allah SWT.

Cinta di Sepertiga Malam (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang