2. Hati

20.1K 719 167
                                    

Cinta itu suci. Tapi pelakunya lah yang terkadang menodai kesucian itu. Gapailah cinta suci dengan pernikahan bukan dengan pacaran.

💦

"Ihhh kenapa sih gue, kok malah mikirin dia sih? Mendingan juga Pak Dodi yang seorang Guru, pastilah lebih pintar dari dia," sambungnya sambil mengingat pacarnya yang berprofesi sebagai guru di SMA nya.

Berawal dari suatu ketika ada razia mendadak. Dalam satu kelas ditugaskan dua orang guru untuk menggrebek kelas demi kelas. Bu Riah salah satu guru yang ditugaskan menggeledah isi kelas XI IPA 1 kelas yang dihuni Nabilla, telah berada di kelas tersebut bersama seorang guru muda bernama Pak Dodi.

"Letakkan tas kalian di atas meja," perintah Bu Riah. Semua siswa pun meletakkan tas mereka di atas meja sesuai perintah Bu Riah. Dengan membawa plastik berukuran sedang Bu Riah berjalan dari meja ke meja mengumpulkan seluruh alat make up - alat make up baik perempuan maupun laki-laki, karena ada beberapa siswa laki-laki yang membawa minyak rambut dan sisir.

 Dengan membawa plastik berukuran sedang Bu Riah berjalan dari meja ke meja mengumpulkan seluruh alat make up - alat make up baik perempuan maupun laki-laki, karena ada beberapa siswa laki-laki yang membawa minyak rambut dan sisir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itu giliran Pak Dodi yang menjalankan tugasnya. Ia memeriksa rambut dan kuku para siswa dengan membawa sebuah gunting. Siswa yang rambutnya berwarna selain hitam akan dipotong baik laki-laki maupun perempuan. Juga kuku yang di beri cat akan di pukul dan yang berkuku panjang disuruh memotong dengan menggunakan gunting tumpul. Banyak yang terkena razia karena melanggar aturan, kini tiba giliran Nabilla yang diperiksa. Tadi malam ia mencat kukunya karena ia sedang berhalangan dan tadi pagi sebelum ke sekolah ia mewarnai rambutnya.

Nabilla mengedipkan sebelah matanya kepada Pak Dodi, dan seakan Guru muda tersebut meleleh dibuatnya. Pak Dodi tidak memukul ataupun memarahi, apalagi menyuruh Nabilla memotong kukunya dengan gunting tumpul. Melihat rambut Nabilla yang keluar dari ujung kerudung, Pak Dodi hanya menyuruhnya menyembunyikan rambutnya. Ketika Pak Dodi ingin beranjak pergi, Nabilla memegang lengannya lalu berbisik,

"Pak ambilin make up-ku ya. Kan sayang kalo kecantikanku ini luntur."
Seakan terhipnotis Pak Dodi mengangguk, namun karena keadaan tak memungkinkan untuk mengambil alat make up Nabilla. Ia mengambil dompetnya lalu memberikan uang Rp.100.000 kepada Nabilla.

"Ganti saja, ini uangnya"

"Gak mau!"

"Kenapa?"

"Gak cukup!"

"Maunya berapa?"

"Rp.1.000.000"

"Ok. Tapi...,"

"Tapi apa?"

"Kasih no handphone kamu dan sore ini jalan sama saya"

"Setuju"

Setelah menyetujui permintaan Pak Dodi, Nabilla mencium punggung dan telapak tangan Pak Dodi dengan bibirnya. Dan terlihat jelas bekas lipstik Nabilla yang ping merona.

Cinta di Sepertiga Malam (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang