Problem

35.6K 4.3K 63
                                    

Trend memiliki kebijakan sendiri untuk menangani tamu yang bertikai. Entah sekadar adu mulut hingga terlibat perkelahian. Biasanya, supervisor restoran dan petugas keamanan akan membawa pihak yang berselisih ke ruang manajer untuk ditanyai penyebab keributan. Lalu, usai menuntasan masalah tagihan, termasuk jika ada barang yang rusak dan harus diganti, para tamu dipersilakan untuk pulang. Mereka tidak diizinkan kembali ke area restoran khusus hari itu. Alasannya, pihak Trend mencegah timbul pertikaian baru.

Selama dua minggu menjadi pegawai di Trend, ini kali pertama Marsha melihat ada tamu yang bertengkar. Selama ini, masalah terbesar yang dihadapi oleh Trend hanya seputar banyaknya pelanggan yang memenuhi restoran saat jam makan malam hingga kadang memaksa beberapa tamu terpaksa menunggu meja kosong. Juga keluhan-keluhan ringan yang sudah pasti didapat oleh semua restoran di dunia ini.

Hari itu, ceritanya berbeda. Berawal dari suara ribut yang menarik perhatian dengan cepat. Marsha tadinya tidak tahu ada insiden di dalam restoran karena sedang menyapa pasangan yang baru datang dan sudah melakukan reservasi. Namun, perhatiannya teralihkan saat Gumilang, penyelia Trend yang belakangan makin sering berdiri di sekitar meja penerima tamu, berlari ke dalam. Marsha memanjangkan leher tapi tak bisa melihat apa-apa karena pandangannya terhalang.

Beberapa saat kemudian, Marsha mengantarkan tamu ke meja yang sudah disiapkan. Sumber keributan apa pun yang tadi terjadi, sudah tak terlihat. Mungkin memang tidak terjadi apa-apa walau Gumilang masih menghilang entah ke mana. Marsha pun mustahil menanyai teman sejawatnya karena dia sedang bersama tamu.

Karena itu, Marsha benar-benar kaget saat mendapati Gumilang dan salah satu petugas keamanan yang biasa berjaga di depan restoran, Danny, mengawal keluar tiga orang tamu. Salah satunya adalah Vincent. Keterkejutan Marsha bertambah saat menyadari ada noda darah yang menetes bagian depan kaus Vincent. Juga memar samar di dekat sudut bibir kanan pria itu.

"Kutunggu di gerai kopi sebelah," ujar Vincent pada Marsha saat melewati gadis itu. Namun, Vincent sama sekali tak berhenti dan terus berjalan. Tertinggal beberapa langkah dari pria itu, ada pasangan yang berjalan bersisian. Seorang perempuan yang sedang hamil menangis tersedu-sedu, sementara pasangannya mencengkeram lengan kirinya sembari memaki-maki dengan kasar. Entah apa yang diucapkan si lelaki, Marsha tidak mendengar dengan jelas. Akan tetapi, hal itu sempat membuatnya menahan napas.

Sebenarnya, Marsha ingin menghampiri Vincent untuk mencari tahu apa yang sudah terjadi. Namun, dia tak memiliki kesempatan. Apalagi Vincent tampak terburu-buru. Penasaran, Marsha mendekati salah satu pramusaji bernama Fitri yang baru keluar dari dalam restoran.

"Ada apa, Fit?" tanya Marsha. Matanya memandangi rombongan kecil yang berjalan beriringan itu. Gumilang dan petugas keamanan masih mengekori para tamu yang sudah mencapai area parkir.

"Aku pun nggak tau pasti karena nggak ngeliat kejadiannya," balas Fitri. "Yang pasti, laki-laki yang pakai jas sempat mukul cowok yang jalan duluan itu. Kayaknya cemburu gara-gara istrinya meluk cowok itu."

Informasi itu membuat alis Marsha bertaut. Namun, dia belum sempat mengajukan pertanyaan baru saat keributan kembali pecah di tempat parkir. Lelaki berjas itu bicara lantang sembari menudingkan jarinya ke arah Vincent. Dia juga tampak marah pada istrinya dan sempat mendorong bahu perempuan itu. Gumilang mencoba menengahi, berdiri di depan pria yang sedang emosi itu. Sementara Danny menarik sang istri agar menjauh.

Situasi makin tak terkendali saat si pria mencoba merangsek maju untuk meninju Vincent lagi. Meski pukulannya hanya mengenai angin, tetap membuat tengkuk Marsha mendadak dingin. Tanpa pikir panjang, dia meninggalkan mejanya sambil berlari kecil. Bagaimanapun, dia harus mempertimbangkan keselamatan diri sendiri karena sedang mengenakan sepatu dengan hak setinggi delapan sentimeter.

Born To Love You [Terbit 28 Juni 2023]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang