Bunda

325 70 46
                                    

"Siapa?" Suara pintu yang dibuka dari dalam menginterupsi omelan Kinara. Dari dalam sana keluar seorang wanita dengan rambut sebahu yang sedang membawa nampan berisi minuman.

"Siang Bunda," sapa Vero ramah sembari mencium punggung tangan wanita tersebut.

"Siang juga Vero, Rey dan Galang sudah menunggu di atas."

Wanita itu tersenyum, lalu matanya menangkap anak perempuan yang wajahnya sedikit tersembunyi di balik tubuh Vero. "Dengan siapa?"

"Hai ta.. tan-te."

Tarrrrr! Nampan yang ada di tangannya seketika terlepas lalu membentur lantai. Wajah wanita itu terlihat syok dan terkejut.

"Bunda nggak apa-apa?" Pekik Dimas yang muncul dari dalam.

Wanita berkepala empat itu memungut kembali kesadarannya. "Dimas kok gak bilang mau bawa Kinara ke rumah?"

"Lho Tante tahu nama saya?" Tanya Kinara bingung, pasalnya ini kali pertama ia bertemu dengan wanita tersebut.

"Eh itu Dimas cerita ke Tante, katanya Vero punya temen cewek namanya Kinara, tante pikir itu kamu benar kan?"

Kinara tersenyum lembut. "Iya Tante, kenalin nama saya Kinara." Meraih punggung tangan wanita itu lalu mengecupnya lembut.

"Nama kamu cantik sekali. Hana, Bundanya Dimas."

"Buset Lo cerita apa aja ke Bunda tapir?" celetuk Vero.

Dimas baru ingin menjawab ketika Hana menginterupsi perkataannya. "Ayo masuk nggak enak kelamaan di luar."

"Maaf Tante, boleh saya bantu beresin pecahan gelasnya?"

"Ah tidak usah biar Tante aja, Kamu masuk gih." Hana mengelus lembut puncak kepala Kinara membuat gadis belia itu tersenyum, lalu beringsut masuk mengejar Vero yang sudah mendahuluinya.

Di tempatnya Dimas masih belum beranjak. 'sejak kapan gue cerita ke Bunda tentang Kinara?' batinnya penuh tanya.

☁️☁️MENDUNG☁️☁️

Kinara duduk di salah satu sofa yang ada di ruang keluarga, Vero menyuruhnya menunggu di sana sedang cowok itu naik ke kamar Dimas bersama temannya yang lain. Entah apa yang mereka kerjakan di atas? Yang jelas Kinar tidak mungkin ikut ke sana. Aroma Apel memenuhi penciuman Kinara sejak masuk ke dalam rumah berlantai tiga itu. Rumah Dimas begitu nyaman dan tertata rapi. Kinara mengedarkan pandangan memperhatikan beberapa pigura yang terpajang di dinding.

"Hai sendiri aja, tante bikinin Kamu jus jeruk suka nggak?" tanya Hana saat tiba di ruang keluarga dengan nampan berisi dua gelas minuman dan camilan.

Kinara berujar sopan, "makasih Tante, Kinar suka kok."

"Kamu pacarnya Vero ya?" Tanya Hana tiba-tiba membuat Kinara tersedak.

"Maaf-maaf, Tante ngagetin ya?"

"Nggak apa-apa Tan, Kita gak pacaran kok cuma temen."

'Temen dari mana? Musuh iya.'

"Kirain pacaran, Vero jarang ngajak temen cewek soalnya. Vero itu teman masa kecilnya Dimas, dia anak yang baik."

"Ah iya Tante, syukurlah. Maaf tante, apa kita pernah ketemu sebelumnya?"

"Uhukkkk." Hana tersedak minuman yang baru ditenggaknya.

"Em- Tante baru ketemu Kamu hari ini Kinar. Mungkin yang kamu maksud orang lain?"

"Mungkin iya Tan, Kinar ngerasa pernah kenal dengan orang yang mirip Tante."

Mendung (Eccedentesiast)Where stories live. Discover now