Monica sungguh ingin merutuki dirinya sendiri. Ia lupa bahwa paket liburan ini adalah paket honeymoon.

Richard yang tak tahan lagi mendekat kepada Monica.

"Sudah..?" Tanya Richard tentu saja dengan Ramah.

"Mba.. Saya bisa pesan satu kamar lagi?" Tanya Monica yang mengabaikan Richard

"Wah maaf sekali ka, kebetulan kamar kita sudah full karna ini lagi musim liburan ka."

Monica menggaruk kepalanya. Ia menoleh menatap Richard. Richard tersenyum penuh kemenangan. Ia mengerti sekarang apa yang membuat wajah Monica panic seperti itu.

"Mba..tau ngga kalau pria ini adalah.."

Richard dengan cepat merangkul Monica dan menekan bahu Monica.

"Apa semua orang harus tau kalau aku suami mu hmm? Kamu benar-benar menggemaskan.. " ucap Richard dan menarik pipi Monica. Monica menjadi bingung dan tentu ingin menjelaskan sesuatu namun Richard sudah menjauhkan Monica dari meja respsionist.

"Kamu tunggu dulu ya..biar aku yang urus ini" ucap Richard dengan senyum penuh kemenangan.

***
Mereka berdua masuk ke dalam kamar hotel yang memang sudah di design untuk pasangan.

"Happy honeymoon sweet heart.." Ucap Richard yang langsung merebahkan dirinya di atas kasur.

Tubuhnya sangat pegal, belum lagi pinggang dan kakinya yang sakit harus bertambah parah karna ide gila Monica.
Rasanya sekarang puas dapat mengerjai Monica.

"Pak.. Kita pasti bisa dapat kamar kalau bapak bilang bapak pemiliknya"

"Dan saya tidak mau.. Saya mau mereka melayani seperti saya tamu biasa. Lagi juga bukannya ini tujuan kita? Kamu saja memaksa ku pakai pesawat kelas ekonomi."

"Ya..tapi pak.. Saya kan perempuan dan bapak pria.."

"Saya pria dan kamu seketaris. Lagi pula Ini salah mu sendiri."

"Yaudah saya pesan di hotel lain ya pak"

"Lalu apa gunanya kamu disini hah? Udah sana rapihkan barang saya. Saya mau tidur dulu, bangunkan saya dua jam lagi. Oh ya kalau kamu mau istirahat kamu bisa tidur di sofa.." Ucap Richard 

"Pak.."

Richard tak peduli Ia hanya memejamkan matanya.

"Pak Richard.."

"Kalau kamu tidak mau di sofa kamu bisa tidur di lantai.. Atau di sini" ucap Richard tanpa repot-repot membuka matanya dan menepuk kasur di sebelahnya.

Rica mencebik kesal, Richard selalu saja seperti ini. Tidak mau kalah, tidak mau mengalah. Ia ingat bagaimana Richard bisa tidur nyenyak di kamarnya dulu saat Ia tak mau lagi satu kamar dengan Richars.

***

Wajah Monica masih nampak masam, berbeda dengan Richard yang tampak lebih fresh, sepertinya dia memang benar-benar butuh liburan.

"Kamu tidak bilang kalau pemandangan ini bagus juga?" Tanya Richard yang menatap sawah-sawah di sampingnya.

"Saya lebih suka pantai dari sawah dan gunung" ucap Monica

Richard mengangguk, "kirain wanita seperti mu suka semua pemandangan. Back to nature gitu.."

Monica menyangga dagunya dengan tangan dan ikut menatap sawah.

"Tapi ini memang bagus.. Tenang. Nyaman dan romantis"

"Asal datangnya tidak dengan wanita seperti mu.."

Turn (Never lose hope)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu