[18]

406 52 12
                                    

"terus sekarang gimana? Ini mah penculikan namannya!" ucapku, lalu menggertakkan gigi.

Ckiiiiit

Mobil direm mendadak, kami syok. Ternyata ada mobil hitam menghadang.

"who dare?!" ucap Kate dengan nada tinggi.

Seseorang keluar dari pintu mobil dan berjalan cepat kemari.

"leave them alone" ucapnya dengan nada tinggi "don't you freaking dare to touch her! Oh hi, Luke, looks like someone will find out about this"

"tsk, fine! You can take them back"

Sadira menepuk-nepuk bahuku dengan tempo yang cepat.

Aku hanya mengangguk mengerti.

"well, get out girls! you don't want to be inside this smelly car forever, right? "

Akhirnya aku dan sadira keluar dari mobil Kate dan pindah ke mobil lain.

Sadira duduk dikursi penumpang depan, sedangkan aku dibelakang karena aku mengatakan kalau aku sedang pusing dan ingin tidur sebentar jadi aku mengambil kursi belakang.

Aku menutup mataku, namun aku masih seratus persen sadar.

"i knew this would happen" ucap Sarah dengan nada emosi.

"what? what do you mean?" sahut Sadira.

"my mom will never ever accept her relationship with Tom if that kid had her attention."

"whose attention?"

"my mom trust this kid, but Tom doesn't know about it. We must stop her, also if my mom would find out about kishal's real age while Tom still get too close to her, she'll do anything to end their relationship" ucapnya serius dengan tatapan fokus berkendara.

"i'm... I truly am surprised. this is not what she wanted, not what she expected. This is too damn hard for her, i cannot let this happen"

"WE cannot let this happen" dengan penekanan diawal kata.

"you got any plan?" ucap Sadira.

"yes, i got many plans. But i can't tell you now"
.
.
.
.
.
.
.
.

Kini kami bertiga duduk diatas sofa depan televisi. Aku mengunyah berondong jagung karamel dari lemari makanan Sarah. Dan kami bertiga tentunya sedang memikirkan hal yang sama.

Tiba-tiba Sadira membuka suara "astaghfirullahaladzim, laa ilaaha ilaalah, pening gue mikirinnya. Lo balik Indo aja deh shal yak, daripada kenapa-napa lu disini"

Terlihat Sarah dengan wajah bingungnya yang tidak mengerti akan kalimat yang Sadira ucapkan.

"gile lo, sia-sia beasiswa gue disini? Gak. Gua gak akan pulang ke Indonesia sebelum gue lulus"

"um... excuse me?" Sarah bergabung dalam obrolan acak kami, bukna bermaksud apa-apa, namun karen aia tak mengerti apa yang sedang kami bahas.

"okay, right, sorry.  now... what are we gonna do?" Sadira.

"many things, but it's not that easy" jeda, matanya beralih pandangan "c'mere"

Sarah memberi isyarat dengan telapak tangannya yang membuka tutup secara cepat bertanda bahwa ia mengomando kami untuk mendekat. Kami pun mendekat dan membuat segitiga tak sempurna.

"got it?"

Aku hanya mengangguk ragu sedangkan Sadira yang mengangguk antusias.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tom's pov (tambahan aja biar asik)

Kini aku sedang sedikit bersantai dirumah ditemani anjing kecilku, Bobby.

Aku memang bukan social media person namun aku suka iseng membuka akun Instagramku sesekali. Aku bahkan kadang mengirim pesan kepada beberapa rekan seperti duo Chris karena Chris yang satunya hanya memiliki akun tweet, Robert, Mark dan Tessa. bahkan terkadang aku mengirim pesan kepada Taika.

Disaat aku menggeser-geser halaman beranda instagramku, tak sedikit yang masih membahas isu tentang aku yang sedang berkencan. Beberapa mengecam dan tidak menyetujui isu tersebut secara kasar, namun tentu saja beberapa dari mereka tetap mendukungku.

aku menggeser ke halaman pencarian atau explore, terlihat seseorang mengunggah foto ku dengan Kishal juga Sarah didepan apartmentnya. Aku yakin itu saat pertama kali aku ke apartmentnya perihal mengantarnya pulang.

Mereka menandai akunku dan akun yang mereka percaya milik Kishal. Aku pun membuka akunnya dan benar saja itu miliknya.

Berarti ini akun siapa yang unggah? Ucapku dalam hati.

Aku melepas rasa penasaranku dengan mencari tahu tentang akun tersebut, aku membuka akunnya namun ternyata hanya ada 2 foto yang terunggah, jalanan London dan foto yang baru saja ku bicarakan.

Ah, sudahlah. Aku yakin ini hanya paparazzi tak bertanggung jawab. Benakku. Kemudian aku kembali ke postingan sebelumnya yang menandai akun kami berdua, aku membuka akun kishal lagi.

Kemudian, aku menekan tombol follow back pada akun milik Kishal. Iseng saja, sih. Lagipula kami juga sudah kenal dekat. Iya, dekat.

Ruff! Ruff!

"what? you want more food? There you go"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"lo ngerti kan tadi yang dimaksud Mbak Sarah gimana? " Tanya Sadira memastikan sambil merapihkan kasurnya, sedangkan aku tengah menaiki tangga kasur.

sesampainya dipuncak anak tangga, aku langsung merebahkan tubuhku dikasur dan menjawab "udah sih, tapi gak tau juga nanti bakal sesuai apa enggak"

"ya berdoa aja sesuai rencana, biar kita nanti kuliah tinggal kuliah lancar-lancar aja gak ada hambatan pikiran. biar lo juga gak banyak beban, shal"

"aamiin deh, dah lah yuk tidur aja sad udah malem, besok mau bebenah dulu" ucapku dengan jemari yang tengah meraih selimut.

"yaudah, g'nite"

"nighty night"

Walaupun dengan begitu, aku tetap terjaga, mataku menatap lekat langit-langit kamar yang gelap namun dipenuhi cahaya lampu tidur berbentuk bintang. Masih memikirkan apa yang akan terjadi esok hari hingga hari hari berikutnya jika hal yang kami akan laksanakan tidak berjalan dengan sempurna.

Tak disengaja, Wajahnya muncul di otakku, dipikiran malam hariku, dan terpantul dilangit-langit kamarku. Aku hanya bisa tersenyum memerhatikan gambar dari otakku saja.

15 menit...

25 menit...

40 menit...

dan semua terlihat gelap, aku terlelap.




To be continued!

Maaf ya pendek bngt  ch yg satu ini T^T 855words aja

Ages Between Us [HIATUS]Where stories live. Discover now