[8]

502 84 5
                                    

"hey... who is this pretty girl?" ucap wanita tersebut sambil menatapku dari bawah keatas.

Aku mengulurkan tangan padanya sebelum akhirnya Tom yang memperkenalkanku pada wanita ini.
"her name is Kishal and she's here because she was having a tragedy which makes her can't walk for a couple of weeks so Luke and i are taking care of her" aku tersenyum canggung.

"oh hi there Kishal... I am Sarah, Tom's elder sister. And oh you are not a Britain or American, are you? "

"yeah, i am Indonesian. Me and my friend just moved here a week ago." didalam hati aku berteriak karena Kakak dari Tom, Sarah, berbicara denganku. Maksudku, Tom sendiri mengenalkanku pada kakaknya? Wow, rasanya seperti ia meminta restu pada kakaknya untuk menjadikanku sebagai kekasih hidupnya.

"okay Kishal, i'm going upstairs to take a rest, if you need anything just tell me or Tom, and Tom don't do anything stupid to her"

"Oh Sarah, come on... How could i??" pada akhir kata aku bisa mendengar kekehannya yang khas. Pada saat itu juga Sarah menghilang dari pandangan kami.

"baiklah, teh nya sudah jadi dan aku akan berada diruang makan untuk menghabiskannya. Kau mau bergabung atau tidak?" Dapat kulihat dari matanya bahwa sebenarnya ia sedang bimbang, mungkin ada pekerjaan lain yang belum ia selesaikan

"aku akan bergabung" dan ia lebih memilih untuk bergabung denganku.

Kami menyesap teh sambil berbincang-bincang, dari awal ia menjadi aktor hingga sekarang, juga tentang William shakespeare. Aku juga menceritakan beberapa kisahku yang belum pernah ku beritahu padanya, semakin lama aku semakin terbiasa dengannya hanya saja cara kami bertatapan mulai berubah. Dari awal aku menatapnya bagaikan aku ingin menyanderanya dan membawanya pulang agar aku puas melihatnya setiap hari dan ia hanya akan menjadi milikku, namun kini aku mulai melihatnya bagaikan pria yang tak segan untuk menjadikanmu istrinya kapanpun. Begitu pula dengannya, ia menatapku dengan sangat lembut, intens dan sangatlah dalam seperti mencari apa yang ada dibalik sorotan mataku padanya. Semua tentangnya telah merasuki pikiranku selama bertahun tahun.

Sesapan kedua ternyata telah dingin, Entah sudah berapa lama kami hanya saling menatap seperti ini hingga pada akhirnya Sarah memecah keheningan dengan dehemannya.

"ekhm... Looks like two birds are having staring contest, eh? "

Kami tersentak, Sarah sedang bersandar pada pilar penyangga pintu sambil memerhatikan kami.

"oh dear, how could i didn't know you were standing right there?" Komplain Tom.

"haha shut up, i'm invisible" ledek Sarah pada Tom. "so... Could you tell me about... The relationship between you guys?" sambungnya. Jujur aku syok dan sangat amat ingin sekali menjawab bahwa aku adalah calon istrinya dimasa depan tapi aku harus tetap menjaga image dan perkataanku didepan 'calon kakak ipar', jadi aku hanya menjawab kalimat yang terlintas dibenakku.

"fangirl and-"

"s-she's my new girlfriend" pada saat itu juga aku terbatuk-batuk hingga wajah ku merah seperti kepiting rebus. Apa maksudnya berkata seperti itu? Dia mau membuatku mati ditempat ya? Sial, wajahku sangat panas dan jantungku berdegup layaknya sedang bermaraton.

"your girlfriend? Seriously? Wow, Tom has a taste for a girl, hm? Alright now is already 'no boys time' get out of here~"

"wait wait!! What do you mean? Fine.."
Ia pun melangkah keluar dari ruang makan dan mungkin saja sednag menaiki anak tangga karena suara langkah kakinya dapat terdengar. Setelah suara langkahnya telah hilang dari indra pendengar, Sarah membuka topik.

"tell me about the incident, sweetheart" ucapnya. Aku pun membuka suara.

"so at that time I came to the premiere to see Tom in person, but the line behind me was so chaotic that I was pushed forward and the parapet fell on my feet and head. and accidentally I fell right under Tom's feet, then all i can see was dark"

"so Tom brought you here rather than to the hospital? Why?" Tanya Sarah dengan nada bingung.

"That's the thing! Let's ask Tom after your 'no boys time' finish"

Sekarang kami hanya membahas hal-hal random, dimulai dari pekerjaan, asal muasal, hobi, sampai film-film dan lagu kesukaan.

Sarah benar benar orang yang ramah dan sangat berkharisma, namun ketika kita membicarakan sesuatu yang lucu atau membicarakan selebritis lainnya ia terlihat sangatlah asik untuk diajak berkomunikasi. Pada akhirnya ia memasang wajah yang lebih serius dari sebelumnya.

"okay, now i want to ask you one question and you have to answer it honestly." aku mengangguk mantap. "what is your relationship with him? Girlfie and boyfie? Besties? Or lucky fangirl and the Star?" pertanyaannya memanglah satu namun bercabang. Tetapi aku menjawabnya dengan gugup, begitu juga saat aku mengingat jawaban Tom yang membuatku hampir tersedak hingga mati tadi.

"D-Didn't Tom answer that question earlier?"

"yes, and i'm not so sure about his answer that's why i ask you.. "

"umm... About that, honestly i'm not sure, but i think... Well, i don't know" ucapku dengan nada gugup dan gemetar, ingin sekali aku mengatakan dengan lantang bahwa aku yang akan menjadi istrinya nanti walaupun hanya berkhayal. Tapi, yasudahlah.
(anyone can relate?? :'> )

"alright, girl. I know... And it's okay." kata Sarah, lalu ia menepuk dan mengusap bahuku sambil tersenyum.  "i know you're a good girl, you can win his heart, honey." ia pun menunjukkan raut wajah menyemangati, tak lama kemudian berlalu dari ruang makan. Sesaat setelah Sarah menghilang dari pandanganmu, Tom muncul.

"hei, tadi kalian berbincang soal apa? Tadi aku berpapasan dengannya lalu dia menyemangatiku, ada apa? " kata Tom yang terlihat kebingungan.

"tidak ada hehe."

Tidak ada angin, tak panas, tak pula hujan, cuaca sedang berbaik hati namun Tom duduk mendekat kearahku, sangat dekat. Wajahku memerah, jantungku berdegup cepat, tubuhku gemetar, pikiranku melonjak, dia menatapku lalu menghela nafas hingga ku bisa merasakan wangi mint dari nafas nya.

"Sure?" ucapnya, aku mengangguk gugup. Dia menghela nafas lagi. Aku tak dapat bergerak karena tubuhku mematung, tetapi mataku dan matanya saling menatap, sangat intens. Posisi ini bertahan cukup lama hingga pada akhirnya aku memberanikan diri untuk membuka suara.

"i-is there anything w-wrong? "

To be continued.

Anjay ngegantung parah brader. Wkwk

Ages Between Us [HIATUS]Where stories live. Discover now