[3]

672 86 16
                                    

  Lelaki yang sedari tadi diperhatikan pun menoleh dan melambaikan tangan lalu kembali melanjutkan aktivitas paginya.

"ASTAGA.....TOM?"

Dengan sigap, aku langsung membawa masuk semua sarapan ku dan meletakkannya didapur lalu mengguncang tubuh Sadira yang masih tertidur.

"sadira sadira sadiraaaa bangun sadd!!"

Plakkk!
Satu pukulan kecil mendarat dipipinya dan sukses membuatnya terbangun.

"Aduuuhhh!! Apaan sih lo! Rusuh banget deh kek kebakaran jenggot!" ucapnya dengan nada kesal

"i-itu..itu...barusan anu..si anu..itu dia..itu!!"

"apasih itu anu itu anu inu atu gajelas banget, tarik napas dulu coba" kata sadira seraya menggenggam bahuku yang terbalut cardigan rajut. Aku pun mengatur nafas ku agar kembali normal.

"B-barusan Tom... Tom lewat sambil jogging, t-terus dia berenti diseberang jalan sambil betulin r-rambut, gw kaget dong ampe teh gw tumpah kepaha. Terus dia n-ne-NENGOK DAN TIBA-TIBA DIA LAMBAI TANGAN KE GUA" nafas ku memburu lagi di kalimat terakhir

"ah bercanda lo" ucap sadira tak percaya.

"gw serius sad. Sumpah " bisa dilihat wajah Sadira menjadi lebih percaya dari yang sebelumnya.

"lucky bat lu anjir pagi pagi" katanya seraya bangkit dari kasur dan mulai melipat selimut.

"aduhhh malah gw masih buluk banget, pake hot-pant sama cardigan doang."  ucapku.

"yauda sono lu mandi ogeb, bauuu"
Sadira pun mendorong ku ke kamar mandi dan menutup pintu.

"woy gila!"

  Dengan malas, akhirnya aku mandi juga.

  Aku terus menerus membayangkan kejadian tadi, bahkan saat aku memasak makan siang pun aku masih saja melamun hingga telurnya hangus. Sungguh dungu, aku pun tanpa sengaja menyebut namanya saat berbincang dengan Sadira.

"jadi nanti kita start kuliah bulan depan bro, diundur gitu"

Hening, aku hanya mendengar nya samar samar.

"Shal...? Woy!" Sadira menggebrak meja dengan sengaja.

"Ya tom?" aku cukup terkejut karena menyebut namanya secara spontan.

"eh maksud gue.. Iya sad, kenapa?"

"cieee masi mikirin si Tom itu!! Lucky bat gila pagi pagi disenyumin ama artis hollywood" goda Sadira.

"tch, udah sih elah. Tadi lu ngomong apaan udah lanjut." elakku

  Akhirnya kami pun fokus pada topik pembicaraan yang sebelumnya ku abaikan. Hari mulai senja, aku dan Sadira memutuskan untuk berjalan jalan disekitar Belsize Park.  Kami duduk di salah satu bangku panjang tepat dipinggir jalan yang rindang sambil memakan roti croissant.

  Tak lama kemudian, aku teringat kalau kawasan ini adalah kawasan tempat tinggal sang pria yang membuatku melayang pagi tadi, bagaimana aku tahu? Google,tentu saja.

"Sad, lo punya alesan gak buat ngajak jalan jalan kesini?" tanyaku pada Sadira.

"kata mbah gugel, disini wajib banget dikunjungi sore hari kalo temoat tinggal kita deket, yaudah apa kata gugel mah gw ngikut aja" ucap Sadira dengan santainya.

"Chillax sekali ya lu ngomong" jeda, aku menjitak kepalanya pelan.

"eh, tau kaga ini daerah nya Tom? Lu mau gw pingsan ditempat kalo tiba tiba dia lewat? Ha?" lanjutku.

"dih geer bat sih jadi manusia, denger ye, keberuntungan tuh sekali doang dalam sehari kalo lebih berarti hoki lu tinggi, ya kalo gak lu nge-cheat"

"nge-cheat, nge-cheat your head tuh ngecit" ucapku kesal.

"yaudahlah sans aja, aturan mah bahagia kalo ketemu idola, ini malah menghindar. Dasar oneng" ucapnya sambil mulai mengunyah Croissant-nya lagi.

"ya menghindarlah gila, tar kalo gw dikata penguntit gimana?! Dimana mana ketemu ya pasti dikata penguntit, ntar bukannya kuliah malah masuk sel tahanan lah gue" ucapku lalu mengembungkan pipi.

"yailah, gabakalan lah namanya juga hoki!" kata Sadira yang masih sibuk mengunyah.

  Aku pun tak menjawab dan hanya mengamati setiap sisi jalan. Tersenyum, aku sangat mengagumi seisi kota ini sampai ketika pandangan ku teralih pada sosok wanita yang berjalan melewati tempat kami duduk. Ketika ia sudah beberapa meter jauhnya dari tempat kami, aku baru menyebut namanya.

"itu...Emma? Emma hiddleston?? Adeknya Tom?!" ucapku dengan nafas memburu.

"Coy coy coy coy jangan pingsan disini woy please, tarik napas, buang, tarik napas, buang, terus terus..hiya" kata Sadira yang langsung memijat bahuku, aku pun menepisnya.

"dih apaan sih lo, lu kata gw mau lahiran! Ituuu tuh!! Ms. Emma! Adek kandungnya Tom!! Wah berarti bener rumah dia sekitaran sini."

"hoki bat lu hari ini gila.." kata Sadira lalu menepuk bahuku dan bangkit dari duduknya.

"dah kuy cabut, udah mau maghrib." lanjutnya.

"oneng, lo kata di Indo kali ah sore menjelang malem dikata mau Maghrib, dah lah cabskuy" jawabku.

"gila, dilewatin sama Emma gak tuh calon adek ipar." ucapku yang masih terkagum kagum.

  Sepanjang jalan, aku tersenyum tipis. Tersenyum membayangkan betapa bahagianya aku hari ini, apa lagi bertemu orang orang tak terduga. Sungguh, mungkin ini adalah hari terbaik didalam hidupku, Entah hari lain akan menjadi lebih baik lagi atau tidak tapi yang jelas sejauh ini, pengalaman terbaikku ada pada hari ini.

Setelah pulang dan mulai berbaring, aku menengok kebawah untuk memastikan apakah Sadira telah terlelap atau belum. Kebawah? Ya, kasur kami tingkat dan milikku ada diatas. Dan ternyata dia masih menatap layar ponselnya dan memakai earphone, ku perhatikan dengan lekat ternyata...

"NCT trosss ampe sukses, jan nonton korea mulu dong, gw galau nih bentar lagi bias gw wamil" ucapku yang membuatnya terkejut.

"eh buset, siapa? D.O ya? Cieee kasian deh loh. Udah lah fokus ama si Tom ae sono!!" Sadira berucap demikian membuatku memanyunkan bibir.

"Jelek bat si lu, sono sono tidur. Udah jam 9, Lusa mau premiere juga. Besok prepare gw bantuin udah sans aja" lanjutnya.

"iyaudah iya, gw tidur. Dah lu fangirling gausa berisik ye, bye!"

  Aku pun kembali ke posisi nyaman ku lalu menatap langit langit kamar dan tertidur pulas, berharap esok hari akan menjadi hari terbaik lainnya.

To be continued.

Ages Between Us [HIATUS]Where stories live. Discover now