[11]

435 69 8
                                    

"ayo, kita harus cepat"
.
.
.

Kini aku berbaring diatas kasur, sudah pagi ternyata.

Aku masih mengingat yang kemarin-kemarin. Sekarang, aku sendiri.

Flashback-yesterday.

Sarah memelukku dan hanya tersenyum. Aku membalasnya.

"I will accompany you to your room. " ucap Tom.

"Oh, no no.. It's okay, i can walk to my room by myself." aku tersenyum lagi padanya.

Walaupun aku menolak, ia tetap mengantarku.

Sesampainya didepan ruangan apartmentku, aku membuka pintu dan menyalakan lampu.

Ternyata keadaannya masih sama seperti terakhir ku tinggal, namun lebih berdebu dan tiada Sadira.

"Kishal..." panggilnya.

Saat aku berbalik badan, ia langsung menangkup wajahku dan mencium bibirku.

Aku terkejut, sangat. Dan karena ia jauh lebih tinggi dariku, aku harus berjinjit dan ia merunduk.

Aku masih terdiam dalam posisiku dan tidak tahu apa yang harus aku lakukan sedangkan Tom masih menciumku.

Tak lama kemudian ia melepaskannya.

Wajahku panas.

"jaga itu sebagai yang terakhir hingga kau bertemu denganku lagi. Jangan sampai terbalut milik orang lain" perintahnya. Aku hanya mengangguk awkward.

Ia tersenyum, dan mengacak rambutku.

"aku pergi."

Sebelum berbalik meninggalkanku, ia mengecup keningku.

Flashback end

Aku menutup wajahku dengan lengan, tidak ingin menangis, tidak juga ingin berteriak.

Aku menghela napas panjang, lalu menyentuh buah bibirku dengan jari jemari tangan kanan.

"aku janji."

Tak lama kemudian, ponselku berdering.

Bngsadiraaa...

Loh?! Sadira menelpon! Dengan cepat aku mengangkat telepon tersebut.

"halo..? "

"HAI CEBOLKUUU! PAKABS BEB?? GIMANA DATE AMA TOM NYA? UDAH JADIAN BELOM ? HAHA" teriaknya dari telepon.

"Anjirr kuping gua sakit Sad! Baik, kapan lu balik?? Gw sendirian nih elah" ucapku setelah menjauhkan ponsel dari telingaku.

"nah itu, itu kabar gembiranya. Makanya gua telpon lu hehehe. Jadi besok gua balik kesana, yayy!!"

Senyumku merekah.

"wah serius lo?! Asikkk, bawain gw kue pia ya! Lumpia juga, mentahnya ajaa, nanti masak sendiri disini" ucapku bersemangat.

" inshaAllah kalo kaga disita ama pihak bandara ye, udahan ah gw mau mandi, jam berapa disono betewe? "

"jam setengah delapan pagi, disono pasti jam satu jam dua'an ya? "

"ho'oh, dah lah ya mau mandi nih, bye~"

"Bye"

Telepon pun terputus sepihak.

Aku meletakkan ponsel di atas laci, kemudian bangkit dan bergegas mandi pagi.

Aku mengisi bathtub dengan air hangat, tongkat ku sandarkan di dinding. Ku rendam tubuhku pada air hangat seraya memejamkan mata.

Aku berucap dalam hati.

"Aku percaya ini hanya mimpi"

Oh, mimpi diatas mimpi?

Air hangat mulai mendingin, lilin telah mencair, cahaya matahari pun meninggi, kulitku mulai mengeriput,entah sudah berapa lama aku begini. Aku bangkit, meraih tongkatku.

Telapak kakiku menyentuh dinginnya keramik kamar mandi. Ku langkahkan kaki keluar kamar mandi dibantu dengan tongkat, ku biarkan pula tubuhku hanya terbalut handuk tipis.

Aku duduk didepan jendela. Melihat indahnya kota London dari ketinggian 6 lantai.

Aku menyalakan speaker bluetooth- ku kemudian menyetel lagu kesukaanku yaitu 'i love you- Billie Eilish'

Aku memandangi cerminan diriku sendiri dikaca jendela seraya menikmati setiap nada pada lagu.

Hmm.. Maybe won't you take it back
Say you were tryna make me laugh
And nothing has to change today
You didn't mean to say "I love you"
I love you and I don't want to

Tes...

Ah, lagu ini selalu berhasil membuat air mataku menetes.

"astaga, kelewatan lagi ya." aku terkekeh.

Aku membiarkan lagu berlanjut hingga berganti.

Aku menempelkan tubuhku ke kaca jendela. Hangat, walaupun pada akhirnya aku berjalan kearah lemari dan mengambil pakaian.

Saat hendak memakainya, ada suara ketukan. Tetapi aku memutuskan untuk memakai pakaian terlebih dahulu.

Setelahnya, ku bukakan pintu berharap seseorang yang ku kenal berkunjung kemari.

"i'm terribly sorry for the long wait, i just- wait.. "

"Gosh, sorry, I think I went to the wrong room"

"no, OH MY GOSH! "

"i was-"

"Scarlett Johansson?!"

Tbc

Apaniii :)

Ages Between Us [HIATUS]Where stories live. Discover now