[15]

447 63 14
                                    

"she invited you to come to our house, kishal"

"holy buritto, Tom, i uh... "

"it's okay if u can't..." ucap Tom menatapku begitu lekat.

Aku masih berfikir, apakah aku harus datang atau tidak. Mungkin mengajak Sadira adalah hal yang tepat? Entahlah, apa aku hanya khawatir atas ucapan Kate maka dari itu aku ingin membawa Sadira bersamaku? Tidak juga sih, namun aku belum pernah memperkenalkan mereka secara benar.

"okay, i'll come... but may i invite my friend to come with us too? "

"of course, but why is that?" tanyanya.

"i don't know, i just... i can't leave her in our apartment for hours, she'd definitely dying of hunger hahaha" ucapku dengan kekehan diakhir kalimat.

"well, yes of course, we can invite her for dinner too" jedanya, ia memerhatikan jam tangan lalu melanjutkan "8p.m, i'll pick you up. "

Aku mengangguk lalu membuang pandangan kearah jalanan, walau ku tak melihatnya namun aku dapat merasakan ia masih menatapku dan itu terjadi selama beberapa menit sampai supir nya mengatakan bahwa kita sudah sampai, aku turun dari mobil.

Tom mengantarku sampai di depan gedung saja.

"kishal.."

"yep?" aku berhenti dan berbalik.

Ia terlihat memegang buket bunga aster berwarna biru.

"here, accept this. I'm not good at giving a nice present to someone, but my mom always told me that flowers will always be the best thing we could give to someone we lo— do you like it?" ucapnya.

"um, I love it! Thank you so much, oh my gosh i can't even imagine how lucky i am now, Tom." senyumku merekah hingga wajah ku memerah.

Ia ikut tersenyum, aku memeluknya dan berjalan kembali masuk kedalam geding apartment, begitu pun dengannya ia kembali masuk kedalam mobil.

"it was quite awkward, wasn't it? " ucap Tom pada supirnya

"no, sir. you were doing amazing" balas sang supir yang langsung mengemudikan mobil kembali.

"glad to know."
.
.
.

"OH MAAA GAAAHHHH YAS! TUTUTDIDUDUD" Aku kegirangan, hingga membanting pintu dengan gayaku yang gila hingga mengagetkan sadira yang sedang menggosok gigi.ia menghampiriku dengan sikat gigi yang masih berada dimulutnya.

"woy orang gila, lu kenape si buset dah kalo gua jantungan yang bayar rumah sakit sape oi" dengan berkacak pinggang dan roll rambut yang berada dikepalanya, ia terlihat mirip seperti ibu kos di film gangster china—aku lupa judulnya,  aku masih bersandar dipintu.

"anjay mak kos. EH ASAL LO TAU YE—ekhem, asal lu tau sad. Aku bahagia sangad. Btw nih roti dan segala macem taro lemari makanan. Ada vas bunga gede gak? Oiya, lanjut gosok gigi dulu sana tar diceritain" ucapku, bangun dari posisi dan memberikan semua belanjaan kepada Sadira masih dengan sikat giginya.

Ia menatapku dengan tatapan 'jijik' ala 'eonnie-eonnie korea' lalu kembali ke dalam kamar mandi melanjutkan kegiatan sikat giginya. Tak lama kemudian ia kembali dan meletakkan semuanya kedalam lemari makanan dan membawa vas bunga berbentuk oval.

"tuh ya nyonya, yang diminta telah dilakukan semuanya" kata Sadira sambil mendaratkan bokong nya disofa.

Aku mengatur bunga-bunga aster biru ku kedalam Vas agar terlihat cantik. sambil melakukannya, aku menjelaskan pada Sadira apa yang sebenarnya terjadi.

"jadi gini mbak e... tadi gw tuh pergi kan ke alpajuli lah kalo di Indo. Nah trus tumben tumbenan yang belanja cuma kaya 2-4 orangan, eh tiba tiba ada kaya gerombolan kru gitu masuk, gua kira rampok yauda gw intip, gataunya si manusia pujaan beserta kru, publicist, dll nya masuk" ucapku, aku menjeda karena harus meletakkan vas nya dimeja ruang tengah.

Aku kembali ke sofa dengan membawa beberapa camilan, lalu bersandar.

"lanjut woy" ucap sadira sambil membuka bungkus ciki.

"oiya, terus abis itu gatau gimane dah tu orang bisa nubruk gua, nah skip dah, gua dianterin balik, terus emaknya ngundang gu— kita buat kerumahnya nanti makan malem kan tuhh.... terus gua dikasih bunga ini deh~ selesai" kataku dengan mulut mengunyah.

Wajah Sadira, andai bisa kalian bayangkan. Hmm, wajahnya terlihat seperti scene di Infinity war dimana Tony stark kaget karena Peter parker menyelinap kedalam 'donat terbang' milik Ebony maw 'anak Thanos'.  Ya kira kira begitu.

"bercanda lo?" ucap Sadira,  akhirnya bersuara.

"gak. bukan serius malah duarius gw"

"YAUDAH AYO SIAP SIAP" Tiba tib sadira bangkit dari duduknya, mendorong ku masuk ke ruang ganti.

"ribet ish! Nanti aja sorean lagi" ucapku.

Sadira hanya mendengus "yaudah, gw bikin makan dulu deh"  dan setelah itu dia menyibukkan diri di dapur.

Aku cuma memilah pakaian yang pantas untuk nanti, setelah itu melamun. Entahlah, aku bingung kenapa harus melamun dengan pikiran yang amat sangat berantakan.

(tambahan, gada dimimpi cuma bumbu biar seru aja)

Tom pov.

"You got text from Chris hemsworth and RDJ." ucap Luke, aku mengambil ponselku. Ya memang aku biasa menitipkan ponselku padanya.

Bro, your mother invite me for dinner. I mean, i'm still in Australia bro. But is that okay if..? -Chris Hemsworth.

Hey, Tom,  eh.. Your mother, actually she called me an hour ago and invited me for a.. dinner. and the good news is me and Scarlett are here... in london now. So wait for us, Pal!! -Robert Downey Jr

Okay, sebenarnya aku bingung. Aku kira cuma makan malam keluarga. Dan, astaga aku merasa sedikit khawatir dengan kehadiran kishal dan temannya.

Scarlett disini, berarti dia menginap diapartment keponakannya, Kate itu ya? bukannya.......... dia satu.....  Dia satu apartment dengan Kishal kan?

Gadis yang beruntung.

(dahan dahan)

"padahal kemari pen lanjut kuliah loh, seberuntung ini ye kita shal" kata Sadira yang sedang menyetrika pakaian.

"shal"

"oi shal! Gua lempar setrikaan lu"

"ehiya maap maap, iya nih woi beruntung banget gak sih kita haha" sahutku

"ck, ah ga asik lo kalo diajak ngomong melamun melulu"

Aku hanya terkekeh geli, lalu bergantian dengan Sadira menyetrika pakaian ku.

Setelah itu kami bersiap-siap.

"gile bestie ootd banget gak sih hahaha" ucapku. Kita pun berpose didepan cermin.

"bisa kali snapgram dulu"

Setelah mengambil beberapa pose foto kami langsung berlalu dari kamar. Saat aku dan Sadira hendak mengunci pintu dari luar, tetangga manis kami, Kate dan Scarjo keluar dari pintu apartmentnya juga.

Scarjo menyapa kami, begitu juga Kate yang langsung to the point menanyakan kemana kami akan pergi.

Kami menjawab sejujurnya bajwa kami akan pergi ke acara makan malam dirumah orang tuanya Tom, mereka tampak terkejut, ternyata mereka juga akan kesana.

Scarjo menawarkan kami untuk berangkat kesana bersama-sama, namun dilihat dari muka gadis cilik disebelahnya, Kate terlihat terpaksa(?)

"ah come one, it's okay, dear"

Kami yang merasa tak enak hati jika menolak, jadi kami ikut saja. Akhirnya kami berjalan beriringan

Saat sampai dilobby apartment, Scarjo terlihat memeluk seorang laki-laki yang menurutku perawakannya sangat familiar, aku melihatnya lekat-lekat dan aku tahu pasti itu siapa setelah Sadira mencengkram tanganku dan berkata

"ayrenmen?!?!"


To be continued.

Cz yo ma ayrenmen and i lob u 3k

Ages Between Us [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang