[12]

422 65 11
                                    

"Gosh, sorry, I think I went to the wrong room"

"no, OH MY GOSH! "

"i was-"

"Scarlett Johansson?!"
.
.
.

Tadi itu benar benar waktu yang menegangkan, aku berteriak hingga hampir satu lorong apartment ku dapat mendengarnya. Untungnya Kate adalah orang yang muncul paling awal dan ia mendorong Scarlett masuk kedalam apartmenku.

Ya, Scarlett johansson. Aktris barat ternama yang menjadi favoritku sekaligus bibi dari tetangga baruku, Kate. Kini kami duduk diruang tengah apartmenku dan bahkan aku bingung harus berkata apa.

"Kate, she didn't say anything, Is she okay? " ucap Scarlett.

Bukannya aku tidak mau bicara, tapi aku hanya terlalu kaku untuk berbicara pada salah satu role-model kesayanganku satu ini! Yah, Pada akhirnya aku bersuara juga.

"May i take a picture with you? And can you please sign my notebook? " kataku dengan bodohnya sambil mengeluarkan ponsel. Terlihat Kate yang menepuk jidat.

"oh, sure! But please promise me, don't publish the picture, okay? "

Setelah mengambil foto bersama, Kate menjelaskan bahwa Scarlett berkunjung karena ia ada photoshoot di London walaupun agensi memintanya untuk menyewa hotel, Scarlett menolak dan memutuskan untuk menginap di apartmen Kate.

"Hey girl, i think i know you from somewhere...... " ucap Scarlett dengan tatapannya yang lekat padaku.

"where? "

"Premiere? you are the girl who was hit by guardrail, then fainted and after that Tom took you somewhere" hening beberapa detik.

Kemudian bisa terlihat wajah Kate yang terlihat bingung, super bingung. Dan aku yang shock.

"how did you know that news? " ucapku dengan nada terbata.

"i was there, remember? Even Hemmy and RDJ knows about it. Oh, Seb too! "

Pelipis ku sedikit berkeringat sekarang, tanganku juga mencengkram celana yang ku kenakan.

"how about the public? " sahutku kembali.

"oh, i saw many news about you this lately but no pictures of you"

"but, i saw many of your pictures with Tom in social media."

Saatnya hatiku berbisik, bagaimana jika aku dikucilkan? Bagaimana jika nanti banyak orang mengikuti atau menerorku? Bagaimana jika teman teman sekolah ku nanti menyadari bahwa aku lah gadis yang tersebar diberita? Apa yang akan terjadi?.

"Looks like you need more rest, Kishal. Well, we better go back. See you later" ucap Kate, kemudian disusul Scarlett yang keluar dari apartment ku.

Masih siang, tapi aku sudah lelah. Jantungku lelah, otakku lelah, mataku juga lelah. Aku harus apa sekarang? Berita ini membuatku takut keluar jalan, bahkan aku ragu untuk keluar pintu.

"Aaaahhh!!!! Kok jadi begini sihh?!!" aku berteriak walaupun tidak terdengar sampai keluar setidaknya aku berteriak.

Bangkit, aku meraih tongkat dan berjalan ke dapur untuk membuat teh lagi.

Sepertinya kepala ku mulai sakit lagi, kira-kira kemarin aku membawa obat dari rumah Tom tidak ya? Ah, ternyata ada. Aku menelan dua pil sekaligus tanpa air, duduk kembali diruang makan dengan tangan diatas meja memangku kepala.

Meneguk secangkir teh mungkin akan menenangkan.

"i was planning about such better life."

Aku menertawakan diri sendiri, semakin kencang semakin aku puas.

"sial, aku sudah gila. Tinggal dengan Tom? Bertemu kakaknya? Bahkan dicium? Terkenal karena drama saat premiere? HAHAHAHAHA MIMPI BODOH MIMPI! HAHAHA"

"are you done? I'm not gonna shut your mouth with a blacktape." tiba tiba sosok lelaki ini muncul di ambang pintu ruang makanku.

"eh?! Oh Luke, how did you—?" aku terkejut ia bisa masuk kedalam apartment ku tanpa kartu akses.

"i don't need any access card. Alright, Kishal i'm here to tell you something, not really important actually, but... "

"ugh, come on just get into the point rightaway"

"...wait up, you're not okay right now, what happen? " Luke menarik kursi di kiri ku dan duduk disana

"no one ever ask you to sit next to me"

"why are you so rude?"

"WHY? WHAT HAPPEN? WHAT DO YOU THINK IS HAPPENING TO ME?" ucapku dengan nada tinggi yang membuat Luke bergeser dari tempatnya sedikit.

"whoah, calm down. Tell me about it then i'll tell you something" dengan tangannya yang terangkat setengah diudara demi menenangkanku.

"i don't know.... I just... I feel something weird about my life. What the hell did i do? "

"you did nothing wrong. You did a great job, i ask you one more time, why can you live here if it's not because of your hard work? Then what's wrong? "

"what's wrong?  My life, Luke, My life."

"you should've be grateful, that's it. Trust me, people will recognize you because of your work, not because of some drama-llama"

"gee, i didn't expect this. Luke, sorry for being rude but can u please get outta here? U can come again next time" aku mengusirnya secara halus. Entahlah, aku benar benar stress sekarang ini.

Luke beranjak dari duduknya lalu berjalan kearah pintu. Sebelum memutar kenop pintu, ia berhenti.

"alright, i'll talk to you later. I promise i won't tell Tom about your condition" ucapnya diikuti seringai kecil sebelum pada akhirnya pintu tertutup.

Aku... Merasakan hal yang ganjil. Firasat buruk, benarkah?

.
.
.

"how's the convo, dude? "

"not so well, Miss. I think she's having a mental breakdown right now. She's kinda rude"

"great"
.
.
.

TBC

apatuh yg ganjil.

Ages Between Us [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang