[23] Resepsi

136K 12K 344
                                    

Zelinda memandang pantulan dirinya dicermin, rasanya saat ini juga dirinya sangat ingin kabur dan pergi dari tempat ini. Acara ahid Nabila memang sudah selesai, dan acara resepsinya akan dilanjut jam satu siang nanti bersamaan dengan acara resepsi pernikahannya.

Zelinda tidak yakin, dirinya merasa tidak bisa, ia yakin semua orang yang melihat pasti mengira kalau istri Arjuna itu bukan dirinya melainkan wanita yang bersamanya dari awal hingga akhir acara tadi.

Jangan tanya Zelinda kemana, dia cuma diem duduk manis di belakang sambil ngasihin makanan waktu orang dateng. Membantu pager ayu maksudnya.

"Duh say, kamu jangan bengong terus dong". Ucap seseorang yang tiba-tiba datang dari bilik pintu.

Zelinda menatapnya jengah. "Kalo gue kabur ketauan gak ya?". Tanyanya pada MUA setengah jadi yang bernama shandy itu.

"Kata aku nih ya say ngapain kabur-kaburan kalo nanti juga bakalan menikah juga, ya walaupun gak sekarang tapi daripada jadi perawan tua ya kan?". Zelinda terdiam saat mendengar jawaban dari shandy itu, memang ada benarnya juga.

"Siapa yang mau kabur?".

Zelinda terlonjak kaget saat pertanyaan itu terdengar tiba-tiba, segera ia menoleh, dan mendapati ayah juga ibunya yang tengah berdiri didepan pintu.

"Shandy yang mau kabur yah!". Jawab Zelinda cepat.

"Yakan tadi lo ngomong mau kabur gara-gara dibayarnya sedikit?". Ucap Zelinda lagi sambil menyikut Shandy meminta bantuan.

Shandy terlihat juga terlihat sama takutnya. "I-iya om". Jawabnya pasrah.

"Tapi bukan karna bayaran om sumpah deh, itu karna sa-saya ada masalah privacy". Ucapnya lagi mengelak.

Ayah juga ibu zelinda berjalan mendekat, membuat kedua insan itu tambah ketakutan.

"Udah selesai di make up nya?". Tanya ibu Zelinda.

"U-udah ko tante, kalo gitu saya pamit keluar dulu ya permisi!". Shandy membungkukkan badannya lalu segera pergi dari kamar Zelinda.

"Woi! Kemana lu!". Teriak Zelinda yang tak dihiraukan oleh shandy.

Zelinda mendengus kesal, ia memanglingkan wajahnya ke belakang guna menghilangkan ke gugupannya.

"Ayah sama ibu tumben kesini, ada apa?". Tanya Zelinda berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

"Ayah sama ibu cuma mau bilang, selesai kalian resepsi nanti ayah bakal langsung pindah ke bandung". Ujar sang ayah.

Zelinda mengangguk-anggukan kepalanya. "Yaudah". Jawabnya.

"Ibu harap kamu benar-benar bisa merubah sikapmu itu zel, sekarang kamu sudah punya suami. Urus dia, jangan pentingin kebutuhanmu sendiri, tanggung jawab kamu itu mengurus seorang suami". Tutur ibu zelinda.

"Iya bu, lagian zelinda sekarang juga udah berubah kan?". Ujar zelinda sedikit bangga.

"Makannya pertahanin, awas aja sampe ibu denger kamu nakal lagi".

Ceklek

Semua menoleh kearah pintu dan terlihat Arjuna dengan jas hitamnya.

"Ibu? Ayah?". Sapanya lalu menyalimi tangan keduanya.

"Acaranya sudah mau dimulai ya?". Tanya ibu.

Arjuna mengangguk. "Iya, makannya juna kesini mau jemput zelinda". Jawabnya.

"Yasudah ibu keluar dulu, zel inget pesan ibu tadi".

Zelinda memutar bola mata malas. "Iya bu iya". Zelinda menatap kepergian ayah ibunya hingga menghilang dibalik pintu.

Zelinda juga Arjuna sama-sama terdiam, tidak ada yang membuka suara sama sekali membuat keraguan zelinda kembali muncul.

"Buruan ikut gue". Ujar arjuna.

Zelinda masih terdiam, ia sama sekali tidak ada niat untuk beranjak.

"Zelinda". Panggil arjuna lagi.

Zelinda tetap diam, pandangannya tetap lurus kedepan.

"Sebenernya alasan lo mau nikahin gue itu apa?". Tanya zelinda tiba-tiba.

Arjuna mengacak rambutnya frustasi, mengapa zelinda selalu membahas masalah ini?

"Gue lagi gak pengen ribut sekarang, jadi bangun dan ikut gue". Serka arjuna.

Zelinda berdecih. "Lari dari masalah?". Ujar zelinda merendahkan.

"Gue bilang gue gak pengen ribut sekarang, terserah lo mau nanggepinnya gimana". Jelas arjuna, tiba-tiba tangannya menarik paksa zelinda keluar dan berkumpul dengan yang lain di area acara.

"Bisa pelan-pelan gak sih lo?!". Bentak zelinda kesal yang tidak diubris sama sekali oleh arjuna.

"Manten baru udah ribut-ribut aja nih". Ujar seseorang laki-laki datang dengan bila disampingnya.

"Nih juna emang suka gini, lo harus terbiasa sama sikapnya". Ujarnya lagi.

"Diem lo". Serka arjuna tajam.

Zelinda hanya diam melihat drama alay didepannya ini.

"Namanya siapa tadi sayang?". Tanya pria itu pada istrinya bila.

"Zelinda". Pria itu mengangguk lalu mendekat kearah zelinda.

"Gue Reza, suaminya Nabila". Ia mengulurkan tangannya didepan zelinda yang langsung dibalas oleh dirinya.

"Zelinda".

"Istrinya Arjuna". Lanjut Nabila yang langsung mendapat kekehan dari Reza.

"Haduh jun...jun, lo sekali kali jangan kaku bisa gak sih? Malu-maluin spesies laki-laki aja lo". Ujar Reza.

"Daripada diem disitu mending ikut kita yuk cantik". Ajak Reza dengan nada menggodanya.

Mata Arjuna kembali menatap tajam Reza, bisa-bisanya dia menggoda istrinya itu.

Melihat tatapan tajam Arjuna ia pun mulai gusar. "Makannya ayo! Kalo kalian mau berantem jangan sekarang malem aja biar seru!". Ujar Reza yang sedikit vulgar ditelinga Zelinda.

"Woy! Lo kalian ngapain disini?! Ini tuh resepsi bukan double date banyak tamu yang mesti kalian salamin, malah berdiri disini". Teriak Zeen tiba-tiba dengan laki-laki yang terlihat seumuran juga dengan kakaknya itu berjalan kearah dirinya berada.

"Udah sana! Ngapain masih berdiri disini sih?!". Zeen mendorong kedua pasangan pengantin itu kedepan.

"Have fun Zelinda!!". Teriaknya.

Zelinda memutar bola mata malas, jujur saja Zelinda ngga ada seneng-senengnya sama sekali hari ini.















Inituh emang sedikit:v
Maapo, next chap kan ada lagi😘
Sebenernya aku itu suka sedih pas liat kalian pada jadi siders tau:(
Aku ngerasanya jadi nggak dihargain gitu, itu juga yang bikin aku buat males ngetik dan up, lagian ngevote kan ga bayar, tinggal mencet itu bintang dipojok kiri bawah doang emang susah?makannya vote oke?
Seeyouletter🖤

I LOVE U KETOS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang