[38] Baikkan

129K 10.9K 2.8K
                                    

Happy reading!





"Zel angkat dulu kali itu telfonnya kuping gue budeg tau gak dengernya". Ujar Amanda.

Kini mereka tengah berada didalam mobil menuju rumah Amanda tentunya, yang nantinya Abay akan menyusul dan membawa barang-barang yang tertinggal di apartemennya.

Zelinda hanya melirik ponselnya yang berada digenggamannya dan tertera nama Arjuna disana, melihat namanya saja ia sudah malas.

"Zel". Panggil Amanda lagi.

"Hm".

"Siapa sih?". Tanya Amanda, kini matanya melirik ponsel Zelinda yang berada disampingnya.

"Angkat aja kali, lo bilang mau nginep di gue gitu". Ujar Amanda, kini ia membelokkan stirnya menuju supermarket yang berada didepannya.

Zelinda menghela nafas kasarnya, akhirnya dengan malas ia mengangkat telfon itu dan menempelkan ponsel ditelinganya.

"Mama nangis nyariin lo, pliss pulang. Gue gak tega liatnya". Ucap Arjuna to the point.

Zelinda terdiam sesaat, memang seharusnya mertuanya tidak ikut ia cueki. Beliau tidak bersalah, tapi malah ikut imbasnya juga.

"Nanti malem gue kesana".

Tut.

Zelinda langsung mematikan telfonnya sepihak, entah mengapa kini ia merindukan suara itu. Suara yang telah mengisi dihari-hari belakangan ini.

Tetapi jika semakin lama mendengar pun membuat Zelinda takut, ia takut obsesinya akan semakin besar kepada Arjuna mengingat sepertinya laki-laki itu belum bisa membuka hati untuk dirinya.

Amanda memarkirkan mobilnya dengan mulus, ia membuka sealtbelt sambil melirik Zelinda yang hanya diam dari tadi.

"Zel, udah dong".

"Lo nggak boleh kayak gini cuma gara-gara cowok doang. Lo cantik, masih banyak cowok yang mau sama lo. Lo liat kebelakang masih banyak cowok yang ngejar-ngejar lo, jadi lo nggak boleh nethink. Lo tau cinta itu butuh perjuangan, perjuangan butuh usaha dan nggak ada usaha yang mengkhianati hasil. Apapun nanti akhirnya itu pasti udah takdir lo, tuhan udah tau apa yang terbaik buat lo, jadi lo gak boleh lemah gini". Nasihat Amanda, sebenarnya hatinya ikut teriris melihat kesedihan yang menimpa sahabatnya ini.

Kini Zelinda menoleh, ia menatap Amanda dalam dan tersenyum. "Lo bener, makasih udah buat gue sadar". Ujarnya.

Amanda mengangguk lalu mengelus punggung Zelinda. "Udah ayo! Katanya mau belanja". Ajaknya.

Zelinda kembali tersenyum dan mengangguk, segera mereka keluar dari mobil dan masuk kedalam supermarket.

.
.
.
.

Kini Amanda dan Zelinda sedang berada di resto dekat rumahnya, karena permintaan Arjuna yang menyuruhnya untuk mengunjungi sang mertua jadi Zelinda memutuskan untuk menemani Amanda makan disini saja, toh Zelinda yakin sampai rumah pasti juga disuruh makan lagi.

Saat ia hendak memesan tiba-tiba notif dari ponselnya berbunyi, Zelinda mengambilnya dan membuka pesan itu.

Arjunaaaaaaaa

Mama minta lo kesini sekarang.
17.46

Zelinda menghela nafasnya padahal niatnya akan kesana jam enam atau tujuh tetapi memang sepertinya mertuanya itu sangat ingin bertemu dengan Zelinda.

I LOVE U KETOS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang