[18] Solo

139K 12.3K 768
                                    

Zelinda memarkirkan mobilnya diteras rumah besar namun minimalis itu, terlihat banyak orang-orang yang keluar masuk kedalam rumah itu sambil membicarakan seseuatu.

Segitu niatnya Mama bikin resepsi? Sampe pagi-pagi buta gini aja masih ada orang yang ngurusin acara.

Zelinda yang sudah berniat keluar pun segera membangunkan Arjuna juga Zeen yang masih tertidur pulas ,"Juna, Zeen bangun! Udah sampe".

Arjuna juga Zeen mengerjapkan matanya hingga nyawanya benar-benar kumpul, saat keduanya sudah benar-benar bangun Zelinda segera keluar dari mobilnya dan tepat saat ia keluar seorang laki-laki paruh baya datang menghampirinya.

"Kopernya saya bawakan ya non". Ucapnya sambil tersenyum ramah.

Zelinda mengangguk singkat ,"Terimakasih pak". Ujar Zelinda sembari membalas senyum tipis.

Oh tuhan, sungguh Zelinda benar-benar lelah sekarang.

"Ayo sayang masuk, Ibu anter kamu kekamar Juna. Capek kan?". Tanya Ibu yang tiba-tiba datang dan langsung merangkul Zelinda.

Zelinda hanya mengangguk lemah, dirinya benar-benar lelah sekarang. Cuma butuh istirahat sama rebahan udah itu doang.

"Ayo Jun, Zeen. Kalian harus istirahat juga". Ucap Ibu lagi.

Akhirnya semua mulai masuk kedalam rumah minimalis itu, rumah yang benar-benar khas orang jawa. Dimana semua dindingnya terbuat dari kayu juga jendela yang besar.

Tepat saat Zelinda juga Ibunya sampai didepan pintu mereka bertemu dengan Mertua Zelinda, tanpa pikir panjang Zelinda langsung menyalimi tangannya.

"Mama". Sapa Zelinda.

"Zel? Beneran toh kamu tadi yang nyetir sendiri?". Tanya Mama.

Zelinda kembali mengangguk.

"Oalah, yasudah kamu masuk istirahat gih". Suruh Mama, Zelinda dan Ibunya pun langsung menuruti perintahnya masuk kedalam kamar yang tidak jauh dari ruang tamu.

"Kamu istirahat aja dulu, kalo butuh apa-apa panggil aja Ibu oke?". Ujar Ibi yang hanya diangguki oleh Zelinda.

Setelah kepergian Ibunya Zelinda menatap kamar yang bernuansa abu-abu hitam ini, sangat bisa ditebak jika ini kamar lelaki. Banyak sekali barang-barang yang sangat ingin Zelinda sentuh, tetapi rasa kantuknya benar-benar tidak bersahabat sekarang.

Zelinda melapas cardigannya dan mengganti celana jeans yang tadi ia pakai dengan hotpants, setelah semua benar-benar siap Zelinda langsung menjatuhkan dirinya pada kasur kingsize ini. Kasur yang benar-benar besar dan mampu menampung banyaknya mungkin empat orang.

Ceklek.

Zelinda menoleh kearah pintu dan mendapati Arjuna dengan wajah lemasnya itu, sesaat tersadar Zelinda langsung bangkit dan menghampiri Arjuna untuk memastikan keadaanya baik-baik saja.

"Gimana? Masih mual? Kepalanya masih pusing nggak?". Tanyanya bertubi-tubi.

Tanpa sadar Arjuna sedikit tersenyum mendengar perhatian kecil Zelinda itu, Zelinda yang melihatnya pun langsung diam tercekat.

Jantung gue.

Arjuna mendekat kearah Zelinda dan tiba-tiba memeluknya erat.

Tolong siapapun tolong gue, jantung gue bener bener gak bisa diajak kompromi sekarang.

"Maaf".

Zelinda tertohok oleh ucapan Juna, barusan dia ngomong apa?

"Hah?". Zelinda benar-benar seperti orang linglung sekarang, tiba-tiba tadi meluk terus sekarang minta maaf itu maksudnya apa.

I LOVE U KETOS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang